KEUTAMAAN MEMBACA ALQUR-AN
Allah
swt berfirman: "Dan bacalah alqur-an dengan tartil". Membaca alqur-an
dengan tartil artinya membacanya dengan fasih dan dengan perlahan-lahan
agar ayat alqur-an yang dibaca itu dapat difahami dengan sebaik-baiknya.
Dalam ayat ini redaksinya perintah, artinya Allah memerintahkan
orang-orang beriman agar mereka membaca alqur-an. Perintah ini sama
sekali bukan untuk membebani manusia, tapi pada hakikatnya sebagai
perwujudan kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Karena di balik perintah
membaca alqur-an ini, banyak sekali hikmah dan manfaat positifnya yang
akan didapat oleh orang yang membacanya, di antaranya:
- Akan menjadi penerang di bumi dan mengangkat derajat. "Dari Abu Said alkhuduri katanya, ada seorang sahabat yang menjumpai Rosulullah saw lalu mengatakan: ya Rosulullah berilah aku wasiat! Beliau bersabda: anda harus bertakwa kepada Allah, karena takwa adalah sumber semua kebaikan. Anda harus berjihad karena jihad adalah ritualnya orang islam. Anda harus berzikir kepada Allah dan membaca alqur-an karena itu adalah cahaya penerang bagimu di bumi, dan mengangkat namamu di atas. Tahanlah lidahmu kecuali dari kebaikan, dengan begitu anda bisa mengalahkan setan."
- Menjadi orang yang direkomendir untuk diteladani. Dari Abu Huroiroh bahwa Rosulullah bersabda: tidak boleh iri kecuali terhadap dua hal. Pertama, orang yang Allah ajarkan alqur-an, lalu ia selalu membacanya pada waktu-waktu siang dan malam. Kemudian itu didengar oleh tetangganya yang mengatakan alangkah nikmatnya jika aku mendapatkan seperti yang ia dapatkan, dan aku amalkan seperti yang ia amalkan. Kedua orang yang Allah berikan harta, lalu ia gunakan dalam kebenaran. Kemudian ada yang mengatakan alangkah nikmatnya jika aku mendapatkan seperti yang dia dapatkan sehingga aku dapat mengamalkannya seperti yang dia amalkan.
- Pahalanya sangat besar. Dari Abdullah bin Mas'ud katanya, Rosulullah saw bersabda: barang siapa yang membaca satu huruf alqur-an akan mendapatkan satu kebaikan, dan kebaikan itu dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan alif laam miim satu huruf, tapi alif satu huruf, laam satu huruf dan miim satu huruf. Dari setiap baris mushhaf alqur-an terdiri dari 30 huruf lebih, dan satu halaman qur-an standar terdiri dari lima belas baris, berarti setiap halaman yang kita baca tidak kurang dari 450 huruf, dan itu berarti dari setiap halaman yang kita baca tidak kurang dari 4500 kebaikan yang kita dapatkan. Subhanallaah...
- Kesibukan membaca alqur-an akan mendapat anugrah Allah yang lebih utama dari pada orang yang banyak berdoa. Dari Abu Said alKhudri Rosulullah saw bersabda bahwa Allah berfirman dalam hadis qudsi barang siapa yang disibukkan dengan alqur-an dan berzikir kepada-Ku sehingga tidak sempat berdoa kepada-Ku, niscaya akan Aku berikan kepadanya yang lebih afdol dari pada orang yang berdoa meminta kepada-Ku. Keutamaan firman Allah dibandingkan dengan ucapan manusia, seperti keutamaan Allah atas makhluk-Nya.
- Orang yang membaca alqur-an derajatnya sangat tinggi
di dalam surga. "Dari Abdullah bin Amr, Nabi Muhammad saw bersabda: akan
dikatakan kepada orang yang menghafal qur-an, baca dan naiklah, bacalah
dengan tartil seperti anda membacanya sewaktu di dunia. Sesungguhnya
tempatmu di surga pada akhir ayat yang kamu baca".
Semakin banyak alqur-an yang anda baca, berarti memberi
peluang derajat anda diangkat lebih tinggi lagi di dalam surga.
Subhanallah....
KEUTAMAAN MEMBACA ALQUR-AN DI MASJID
Telah dijelaskan sebelumnya tentang keutamaan membaca alqur-an secara umum, di manapun alqur-an itu dibaca, selama tempatnya adalah tempat yang baik.
Namun apabila alqur-an itu dipelajari, diajarkan atau dibaca di dalam masjid, maka nilainya menjadi lebih utama dan lebih baik lagi. Dari Uqbah bin Amir katanya : "Rosulullah keluar dari rumahnya sedangkan kami berada di beranda masjid. beliau berkata: siapa di antara kalian yang ingin setiap hari pergi ke Bathan (sebuah lembah) atau ke Akik, lalu di sana dia dapat mengambil dua ekor unta yang besar-besar yang (halal) tidak berdosa dan tidak memutus silaturahim? Sahabat semuanya menjawab: kami menginginkannya ya Rosulullah. Beliau bersabda: apakah kalian tidak mau berangkat ke masjid lalu mempelajari atau membaca dua ayat alqur-an, nilainya lebih baik dari pada dua unta, tiga ayat nilainya lebih baik dari tiga unta, empat ayat nilainya lebih baik dari empat unta, sebanyak ayat, sebanyak itu pulalah untanya."
Dari Abu Huroiroh bahwa Rosulullah saw bersabda : " Kaum yang berkumpul di (masjid) salah satu di antara rumah-rumah Allah, mereka membaca alqur-an, mereka mengkajinya, maka sakinah (ketentraman) akan turun kepada mereka, rahmat dilimpahkan kepada mereka, malaikat-malaikat mengelilingi mereka, dan Allah sebutkan mereka di tengah-tengah malaikat yang berada di sisi-Nya. Barangsiapa yang amalnya lambat, tidak bisa dipercepat dengan nasab keturunannya."
Taujih Pekanan Ust. Abdul Hasib Hasan, Lc
Bismillahirrohmanirrohim, Segala puji hanya untuk Allah Sang Maha Pencipta yang berkuasa atas hamba-hambanya tidak mengantuk dan tidak tidur. Miliknya apa yang ada di langit dan di bumi. Dia memberikan ummat kita nikmat yang luar biasa yaitu nikmat Al-Quran dan Iman terhadapnya.
Sholawat serta salam selalu tercurah kepada Rosulullah saw sang penerima wahyu, penyebar kebajikan, yang tak kenal lelah menyampaikan dan mengajarkan Al-Quran kepada ummatnya.
Melalui tulisan ini penulis ingin mengutip taujih pekanan yang Ust. Abdul Hasib sampaikan di Pesantren Terpadu Darul Quran Mulia pada malam Jum'at 9 Februari 2012. Tulisan ini bukan murni kata-kata yang disampaikan oleh Ust. Abdul Hasib namun bisa dikatakan kutipan yang penulis bisa sampaikan dari Taujih beliau.
Menjadikan Al-Quran sebagai Petunjuk Hidup
Telah dibahas pada pertemuan sebelumnya tentang berbagai keutamaan Al-Quran baik itu membaca Al-Quran, mendengarkan, menghafal, maupun mengingat Al-Quran. Beliau mengingatkan semua itu hanyalah sarana yang dapat kita gunakan untuk menjadikan Al-Quran sebagai Petunjuk Hidup."Barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka" QS. Thoha : 123
Beliau menjelaskan bahwa memang tujuan utama diturunkannya mu'jizat Al-Quran adalah sebagai pedoman, petunjuk (hidayah) dalam rangka membahagiakan manusia, sehingga jika kita ingin bahagia di dunia maupun akhirat kita harus memfungsikan Al-Quran sebagaimana fungsi Al-Quran sesungguhnya yaitu Al-Huda, petunjuk menuju jalan yang diridhoi Allah swt.
"Dan berpegang teguhlah kepada tali Allah..." QS. Al-Imran : 103
Mengapa manusia itu mudah sekali mendengar bisikan syaiton? Beliau mengatakan dikarenakan manusia itu jauh dari Al-Quran, mereka tidak berpegang teguh dengan tali Allah (Al-Quran). Berpegang teguhlah! Allah memerintahkan kepada orang-orang yang beriman agar berpegang teguh, memegang tali Allah kuat-kuat.
Berpegang kepada tali Sang Maha Kuat maka anda akan menjadi kuat!, berpegang kepada tali Sang Maha Pintar maka anda akan menjadi pintar!, berpegang kepada tali Sang Maha Kaya maka anda akan menjadi kaya!, berpegang kepada tali Sang Maha Penyayang maka anda akan menjadi hamba yang penyayang, berpegang kepada tali Sang Maha Bijaksana maka anda akan menjadi hamba yang bijaksana.
"... Ambil lah (Pegang teguh lah) apa yang kami berikan kepadamu dengan kuat (sungguh-sungguh) dan dengarkanlah! ..." QS. Al-Baqoroh : 93
Melalui Rosulullah saw manusia paling mulia akhlaknya, Allah swt memberikan kepada kita mu'jizat terbesar sepanjang masa yaitu Al-Quran, Allah swt tidak hanya memberikannya kepada kita begitu saja namun bersamaan dengan itu Allah swt pun memerintahkan kepada kita untuk mengambil dan berpegang teguh dengan Al-Quran.
Terwujudnya peserta didik yang sholeh, beriman kokoh, beribadah benar, berakhlak mulia, berbadan sehat, berpengetahuan luas, mandiri, dan cinta Al-Qur’an
Kiat Menghafal Al-Qur'an
(Muhammad Luthfi, Santri kelas I SMAIT Darul Qur'an Serpong)
Bismillahirrahmanirrahim washalatu wassalaam ‘alaa rasulillahi amma ba’du;
Dulu, sebelum saya masuk pesantren Darul Qur’an Mulia saya sudah bertekad untuk masuk pesantren dan ketika itu belum ada keinginan untuk menghafal Al-Qur’an. Tujuan saya masuk pesantren ketika itu hanya ingin belajar, bisa berbahasa Arab dan ilmu-ilmu keislaman. Tetapi ketika saya telah masuk ke Pesantren Darul Qur’an Mulia ini, dan saya perhatikan teman-teman yang rata-rata mempunyai hafalan Al-Qur’an yang jauh di atas saya, maka saya mulai mengerti tujuan pesantren ini, yaitu; Menghafal Al-Qur’an.
Apa lagi setiap hari pasti ada ustadz selalu menyampaikan taushiah tentang Al-qur’an, besarnya balasan bagi orang yang membacanya, memahaminya dan yang mengamalkannya dalam keseharian. Dalam hati saya ketika itu muncul tekad yang kuat, “yah.... menghafal Al-Qur’an Insya Allah mudah, dari pada saya harus menghafal kitab kuning yang biasa dilakukan warga kampung halaman ditempat saya tinggal”.
Dan setelah beberapa bulan berada di sini, kakak saya yang ketiga memberitahu bahwa sebenarnya sebelum Abah meninggal tahun 2000 (ketikaitu saya baru berumur lima tahun), beliau sempat memberi washiat bahwa beliau berharap di antara anak laki-lakinya harus ada yang menghafal Al-qur’an, karena beliau juga sangat ingin menjadi seorang Hafizhul Qur’an. Karena beliau sudah terlanjur sibuk dan tidak ada waktu khusus untuk menghafal, maka beliau ingin anaknya ada yang menghafal Al-Qur’an. Ini menjadi motivasi bagi saya, agar dapat membahagiakan kedua orang tua saya, agar di akhirat nanti mereka dipakaikan mahkota yang cahayanya lebih terang dari cahaya matahari.
Dari situ kemudian saya mulai bersungguh-sungguh meskipun di dalam kesungguhan itu ada tantangan yang begitu besar. Sehingga terkadang saya mengalami kesedihan, kesusahan, tapi lambat laun saya mulai terbiasa. Kakak saya pun selalu memberikan motivasi agar saya terus semangat, dan terakhir yang sering saya lakukan adalah bersilaturrahim kepada para guru, saudara, dan tetangga. Kepada mereka saya selalu meminta doa agar terus istiqamah dalam belajar dan menghafal Al-Qur’an.
Alhamdulillah di kelas satu smp, saya dapat menyetorkan 7 juz dengan musyrifnya Ust. Syahrial dan Ust. Musa. Pada tahun kedua, saya dapat menambah hafalan menjadi 17 juz. Dan pada tahun ketiga, saya menambah hafalan menjadi 26 juz. Pada tahun keempat ini setelah dua bulan duduk di bangku SMA, saya dapat mengkhatamkan hafalan Al-qur’an saya. Sehingga saya menghafal Al-Qur’an di sini kurang lebih 3 tahun 2 bulan. Alhamdulillahirobbil alamin. Semoga dapat menjadi motivasi bagi teman-teman untuk segera mengkhatamkan hafalannya di pesantren ini.......
Nikmatnya Al-Qur'an
Sesungguhnya nikmat paling agung yang diturunkan kepada umat ini adalah Al-Qur'an Al-Karim. Dia adalah cahaya, penerang, penyembuh dan sekian banyak keistimewaan yang datang bersama Al-Qur'an. Seorang muslim yang sejati hendaknya melakukan interaksi intensif dengan Al-Qur'an dengan LIMA T. Yaitu; Tilawah (membaca), Tafhim (memahami), Tadabbur (menghayati), Tahfizh (menghafal), dan Tathbiq (mengamalkan). Dengan seperti itu, baru akan dirasakan Al-Qur'an adalah way of life yang sesungguhnya. Semoga Allah memberikan pertolongan dan kemudahan kepada kita untuk melakukan 5T di atas.
Seseorang yang memiliki komitmen interaksi intensif bersama Al-Qur'an akan mendapatkan keistimewaan gelar sebagai AHLULLOH WA KHOSSOTUH (keluarga Allah dan orang yang istimewa di sisi Allah). Dia akan mulia di dunia dan di akhirat. Anas ibn Malik dalam hadits yang diriwayatkan Ahmad, Ibn Majah dan Hakim menyatakan, Rasulullah SAW bersabda; sesungguhnya Allah memiliki keluarga dari kalngan manusia. Sahabat bertanya; "siapakah mereka keluarga Allah itu ya Rasululloh? Rasul menjawab; ' Ahlul Qur'an adalah keluarga Allah dan orang yang istimewa di sisi Allah".
Bahkan di antara DUA HASAD yang terpuji adalah HASAD kepada orang yang memiliki kedekatan dan kecintaan kepada Al-Qur'an. Sebagaimana sabda Rasululloh; Tidak boleh hasad kecuali pada 2 perkara, pertama; seseorang yang Allah berikan Al-Qur'an kemudian ia membacanya siang dan malam dan seseorang yang diberikan harta kemudian ia menginfakkannya siang dan malam (H.R. Bukhori dan Muslim).
Imam Al-Hafizh Abul Fida Ismail bin Umar bin Katsir menjelaskan bahwa hasad di atas diperbolehkan karena sangat tingginya keistimewaan yang dimiliki dan rasa hasadnya (ghibthoh) pun harus tinggi.
Mari kita menjadi bagian dari orang-orang yang dekat dan cinta kepada Al-Qur'an, karena dengan itulah hidup kita berada pada Shiroth al-Mustaqim, yang membawa kita menuju keridhoaannya Insya Allah.... Amin
Allahummaj'alna min Ahlil Qur'an allaziina hum ahluKa wa khossotuKa.
Pengalaman dan Kiat Menghafal Al-Qur'an
(Muhammad Saihul Basyir, Santri kelas III SMPIT Darul Qur'an Serpong)
- Pengalaman
Sebenar nya saya sudah mengkhatamkanAl-Qur’an ketika di SDIT AL-HIKMAH pela mampang Jak-sel . Ketika itu saya hanya menyetorkan sampai juz 28. Musyrif saya di SDIT menyuruh saya berhenti karena merasa bahwa saya sudah hafal juz 29 & 30 lewat mendengar. Akhirnya saya lulus dengan predikat hafalan 30 juz. Namun di ma’had ini saya merasa tidak mempunyai hafalan. Melihat kakak kelas yang hafalannya lancar dan atas dasar perintah ustadz, akhirnya saya mengulang kembali hafalan saya dari awal (juz pertama).
Dengan niat ikhlash dan ber-tasabaqul khairat, pada semester satu tahun pertama (2008), saya berhasil melancarkan dan melekatkan hafalan hingga akhir surah al-an’am (7,5 juz). Pada waktu itu saya berhasil memenangkan lomba beasiswa tahfidz yang diadakan di ma’had. Sekaligus meraih ranking pertama di kelas (VII). Pada semester 2, Musyrif tahfidz saya menyuruh saya untuk mempersiapkan musabaqah hifdzil qur’an akhir semester kategori 10 juz. Namun di semester 2 ini saya merasakan pemerosotan hafalan maupun di kelas. Hingga akhirnya saya hanya mendapatkan juara empat dan berhasil mempertahankan ranking di kelas.
Di kelas 2 saya bertekad bahwa saya hanya akan konsentrasi ke tahfidz dan agak mengesampingkan pelajaran kelas. Karena lomba beasiswa tahfidz kali in,i saya diikutkan 15 juz. Saya pun berhasil mendapatkan posisi ke-dua di lomba ini dan berhasil mempertahankan ranking di kelas. Dengan adanya perestasi ini saya menyimpulkan bahwasannya saya akan mempertahankan cara ini. Sampai sekarang terbukti (24/6/10) saya hampir bisa mempertahankan prestasi saya hingga ujung kelas dua dengan mengikuti Musabaqah Hifzhil Qur’an tingkat 20 juz.
Semua prestasi yang saya dapat ini tentu saja bukan atas usaha sendiri. Tapi juga dukungan dan doa dari para Asatidzah, teman serta kakak-kakak kelas” untuk menjadi yang terbaik.
Saat mengikuti musabaqah 15 juz sebenarnya saya sudah melancarkan 20juz. Dan di saat mengikuti musabaqah 20 juz saya sudah mengulang 30 juz kurang setengah juz. Dan di malam ini (24/6/10) alhamdulillah saya berhasil merampungkan 30 juz untuk yang kedua kalinya.
- Kiat-kiat Dalam Menghafal Al-Qur’an
2. Di hari kedua menyetorkan halaman baru dengan pengulangan halaman yang telah disetorkan di hari pertama.
3. Di hari ketiga mengetoran halaman baru dengan pengulangan 2 halaman yang telah disetorkan 2 hari sebelumnya dan begitu seterusnya (batas pengulangan minimal 3 hari).
4. Di hari keenam (akhir pekan) menyetorkan seluruh hafalan yang telah dihafal pekan itu.
- Kiat-kiat Memuraja’ah Hafalan
1. Hafalan yang disetorkan di pagi hari harus diulang setiap kali sehabis sholat fardhu
2. Seluruh hafalan yang sudah ada, harus terulang semua dalam waktu satu pekan. Misalkan saya mempunyai hafalan 6 juz, maka dalam waktu seminggu seluruh hafalan itu harus terulang. Dengan cara Jumlah Hafalan dibagi jumlah Hari dalam sepekan.
3. Diusahakan mengulang hafalan dalam shalat malam. Karena pada waktu itu hafalan yang di muraja’ah atau dihafal akan sangat melekat dengan cepat.
4. Lalu berdo’a untuk dikaruniai hafalan yang kuat.
Misalnya: “Allahumma ij’al hifdzii qawiyyan, wa ij’al hifdzi yajrii kamaa jaraa al ma’a, wa ij’al hifdzii mubaarakan”.(Ya Allah, Jadikanlah hafalan saya hafalan yang kuat. Ya Allah, jadikan hafalan saya mengalir seperti mengalirnya air, dan jadikan hafalan saya penuh keberkahan dari-Mu).
5. Lalu menyetorkan hafalan ke teman yang juga mempunyai hafalan yang sama banyak dan kuat (partner).
Di samping itu dengan adanya lomba-lomba (Musabaqoh Hifzhil Qur’an) yang diadakan di ma’had, kami (santri) terbantu menjaga hafalan kami. (Nopember 2010)
http://darulquran.sch.id
Kontak DQ Mulia : Jln. Raya Puspiptek-pembangunan kamp. Cikarang, Desa Pabuaran, Gunung Sindur, Bogor 16340
Telp / Fax: - 021-75872625, SDIT
- 021-75872624, PUTRA
- 021-75872655, FAX PUTRA
- 021-7566943, PUTRI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar