Spirit Kebangkitan Ummat

Selanjutnya akan datang kembali Khilafah berdasarkan metode kenabian. Kemudian belia SAW diam.” (HR. Ahmad dan Ath-Thabarani) “Siapa saja yang melepaskan ketaatan, maka ia akan bertemu Allah pada hari kiamat tanpa memiliki hujjah. Dan siapa saja yang meninggal sedang di pundaknya tidak ada baiat, maka ia mati seperti mati jahiliyah (dalam keadaan berdosa).” (HR. Muslim). “Sesungguhnya Allah telah mengumpulkan (memperlihatkan) bumi kepadaku. Sehingga, aku melihat bumi mulai dari ujung Timur hingga ujung Barat. Dan umatku, kekuasaannya akan meliputi bumi yang telah dikumpulkan (diperlihatkan) kepadaku….” (HR. Muslim, Ahmad, Abu Dawud, dan Tirmidzi) Abdullah Berkata, ”Pada saat kami sedang menulis di sisi Rasulullah SAW, tiba-tiba Rasulullah SAW ditanya, manakah di antara dua kota yang akan ditaklukkan pertama, Konstantinopel atau Roma(Italia). Rasulullah SAW bersabda: ”Kota Heraklius yang akan ditaklukkan pertama—yakni Konstantinopel.” (HR. Ahmad)

Senin, 25 Juni 2012

Nabi ‘Isa Belum Wafat


Nabi ‘Isa Belum Wafat(BAGIAN 01)
 
Oleh ‘Umar ‘Abdullah* 
MISTERI SIAPA YANG DISALIB
‘Isa bin Maryam as masih hidup dan belum meninggal sampai sekarang. Orang-orang Yahudi tidak pernah membunuhnya dan tidak pula menyalibnya. Orang yang mereka bunuh adalah orang yang diserupakan dengan ‘Isa. Isa sendiri telah diangkat oleh Allah ke langit. Diangkat ruh sekaligus badannya. Fakta ini disingkap oleh Allah dengan firman-Nya:
“Dan karena ucapan mereka, ‘Sesungguhnya kami telah membunuh al-Masih, ‘Isa putra Maryam Rasul Allah,’ padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan ‘Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) ‘Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah ‘Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat ‘Isa kepadaNya. Dan adalah Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” (Terjemahan QS. an-Nisaa’: 157-158)
Demikianlah, Nabi ‘Isa sekarang hidup di langit.
MENJELANG KIAMAT NABI ‘ISA TURUN KE BUMI
Telah tsabit di dalam hadits yang sangat banyak lagi shahih dari berbagai jalur hingga sampailah kepada derajat mutawatir, bahwasannya Allah swt telah mengangkat ‘Isa as ke langit dan akan diturunkan ke bumi pada akhir zaman. Hadits-hadits tersebut mutawatir dari Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Ibnu Mas’ud, Utsman bin Abi al-‘Ash, Abu Umamah, an-Nawwas bin Sam’an, Abdullah bin Amr bin al-‘Ash, Mujammi’ bin Jariyah, dan Hudzaifah bin Usaid ra. Di dalam hadits-hadits tersebut terdapat penjelasan tentang gambaran turunnya ‘Isa dan tempat di mana beliau akan turun.
Dari an-Nawwas bin Sam’an, dari Nabi saw, beliau bersabda,
“Allah mengutus al-Masih putra Maryam dan turun di sisi menara putih sebelah timur Damaskus. Mengenakan dua baju berwarna tanah merah, meletakkan kedua telapak tangannya pada sayap dua malaikat. Jika dia menundukkan kepala, maka (seolah-olah) meneteskan air, dan apabila mengangkat kepala, maka (seolah-olah) berjatuhan tetesan-tetesan itu bagai manik-manik mutiara. Dan tidak seorang kafir pun yang mencium aroma nafasnya melainkan mati. Padahal nafasnya dapat dirasakan sejauh mata memandang.” (HR. Shahih al-Bukhari)
NABI ISA TURUN KE BUMI PADA MASA IMAM AL-MAHD 
Nabi ‘Isa turun ke bumi saat kaum muslimin dipimpin oleh Imam al-Mahdi.
 ‘Ali bin Abi Thalib ra mengatakan sabda Rasulullah saw:
“Kalaupun umur dunia ini tinggal satu hari lagi, Allah tetap akan membangkitkan seorang laki-laki dari kami, yang memenuhi dunia dengan keadilan sebagaimana telah dipenuhi dengan kezhaliman.” (HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi)
Imam al-Mahdi ini dari keturunan Rasulullah saw, dari anak-cucu Fathimah ra. Ummu Salamah ra mengatakan, “Aku mendengar Rasulullah saw bersabda,
‘Al-Mahdi itu dari keturunanku, dari anak-cucu Fathimah.’” (HR. Abu Dawud)
 Allah menutupi kekurangan-kekurangan Imam al-Mahdi dan memberikan keutamaan-keutamaan dalam waktu semalam. Rasulullah saw bersabda,
“Al-Mahdi dari kami, ahlul bayt. Allah membuatnya shalih dalam waktu satu malam.” (HR. Ahmad)
 Imam al-Mahdi  muncul setelah Khilafah tampil lagi sesudah ketiadaannya, dan terjadi perebutan kekuasaan antara tiga orang anak khalifah. Tsauban meriwayatkan sabda Rasulullah saw,
“Ada tiga orang yang saling berperang di sisi gudang kekayaan kamu sekalian. Mereka semua adalah anak khalifah (yang kekuasaannya) tidak beralih kepada satu pun dari mereka. Kemudian muncullah bendera-bendera hitam dari arah timur. Mereka memerangi kamu sekalian dalam suatu pertempuran yang tidak bisa dilawan oleh bangsa manapun. – Kemudian Rasulullah menyebut sesuatu yang tidak saya hafal– lalu bersabda, ‘Jika kamu sekalian melihat orang itu, maka berbai’atlah kepadanya, meskipun harus merangkak di atas salju. Karena dia adalah khalifah Allah yang mendapat petunjuk (al-Mahdi).’” (HR. Ibnu Majah)
Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda,
“Bagaimana kalian, apabila Putra Maryam telah turun kepadamu, sedang imam kalian tetap dari kalangan kalian? (HR. al-Bukhari)
NABI ISA MEMBUNUH DAJJAL
 Salah satu tugas utama al-Masih ‘Isa ketika diturunkan ke bumi menjelang Kiamat tiba adalah membunuh al-Masih Dajjal.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Jabir bin Abdillah ra bahwa ia berkata, ”Rasulullah saw bersabda,
‘Dajjal akan keluar pada saat agama dalam keadaan lemah dan pada saat ilmu ditinggalkan…’
Kemudian ia menyebutkan lengkap haditsnya. Dan di dalamnya:
‘…Kaum Muslimin lari ke Gunung ad-Dukhan di Syam. Lalu Dajjal mengejar dan mengepung mereka. Ia mengepung ketat dan memberikan tekanan sangat keras kepada mereka. Kemudian ‘Isa bin Maryam turun dan berseru di akhir malam, ‘Wahai sekalian manusia! Apa yang mencegah kalian untuk memerangi si pendusta yang keji?’ Mereka berkata, ‘Orang ini kerasukan jin’. Kemudian mereka mendatanginya, dan ternyata mereka mendapati ‘Isa bin Maryam as. Kemudian iqamah shalat dikumandangkan, ada yang berkata, ‘Silakan maju, wahai ruh Allah.’ Dia berkata, ‘Hendaklah imam kalian maju dan mengimami kalian.’ Setelah dia selesai shalat Shubuh, mereka keluar menuju Dajjal. Manakala si pendusta melihat ‘Isa, ia meleleh seperti melelehnya garam dalam air. ‘Isa berjalan mendekatinya lalu membunuhnya. Sampai kemudian pohon dan bebatuan memanggil, ‘Hai ruh Allah! Ini orang Yahudi.’ Dia (‘Isa) tidak meninggalkan seorang pun yang mengikuti Dajjal kecuali membunuhnya. ” (Hadits shahih riwayat Ahmad)
 Dalam hadits lain lebih dirinci.
 Rasulullah saw bersabda,
“‘Isa as. akan mengejar Dajjal sampai di sisi pintu gerbang Ludd. Apabila Dajjal melihat ‘Isa, Dajjal meleleh seperti melelehnya garam. Lalu Isa as. berkata kepadanya, ‘Sesungguhnya saya memiliki satu pukulan untukmu, kamu tidak akan lepas dariku.’ Lalu ‘Isa menyusulnya dan membunuhnya dengan tombaknya. Para pengikut Dajjal melarikan diri dan orang-orang mukmin mengejar mereka. Orang-orang Mukmin membunuh mereka sampai pohon dan bebatuan berkata, ‘Hai Muslim! Hai hamba Allah! Ini ada orang Yahudi bersembunyi di belakangku. Kemarilah bunuhlah dia!’ Kecuali pohon al-Gharqad, sesungguhnya ia pohon Yahudi.” (HR. Muslim)
 Perlu diketahui, bahwa Ludd adalah sebuah daerah dekat dengan Baitul Maqdis/ Yerusalem.
 Ya, salah satu pengikut setia Dajjal adalah kaum Yahudi dari Isfahan. Isfahan adalah sebuah kota yang sekarang di dalam negara Iran. Dari Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah saw bersabda,
 “Dajjal akan diikuti 70.000 Yahudi Isfahan. Mereka mengenakan jubah tebal bergaris-garis. (HR. Muslim) Dan dalam riwayat Imam Ahmad, …”70.000 Yahudi Isfahan mengenakan mahkota bermutiara.”
*Pengajar Aqidah Islam dan Sejarah Islam di Pesantren Media
NABI ‘ISA MEMERINTAH DUNIA
Nabi ‘Isa turun lagi ke bumi bukan sebagai nabi dengan syariat baru yang menggantikan syariat Islam. Tetapi justru beliau menerapkan syariat Islam.
Setelah masa kepemimpinan Imam al-Mahdi berakhir, Nabi Isa melanjutkan memimpin kaum muslimin sebagai pemimpin dan pemerintah yang adil. Pada masanya berkah dari langit dan bumi tercurah. Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda,
 “Putra Maryam akan turun sebagai Imam yang adil dan pemerintah yang adil. Dia akan mematahkan salib, membunuh babi, mengembalikan kedamaian, menjadikan pedang sebagai sabit, dan membuang rambut palsu dari siapa pun yang berambut palsu. (Di waktu itu) langit menurunkan rizkinya, bumi mengeluarkan berkahnya. Sampai-sampai anak kecil bisa bermain dengan ular tanpa mendapat bahaya darinya, kambing dan serigala berkeliaran bersama tanpa ada bahaya, singa dan lembu berkeliaran bersama tanpa ada bahaya.” (HR. Ahmad)
 Dalam hadits lain, dari Abu Hurairah ra ia berkata, “Rasulullah saw bersabda:
 “Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, telah dekat waktu turunnya putra Maryam pada kalian sebagai hakim yang adil. Dia akan menghancurkan salib, menanggalkan jizyah (upeti), harta melimpah sampai-sampai  tidak ada seorang pun yang mau menerimanya; sampai-sampai satu sujud lebih berharga daripada dunia dan seisinya.” (HR. al-Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi)
 PILIHAN TINGGAL DUA: MASUK ISLAM ATAU MATI!
 Pada masa pemerintahannya, Nabi ‘Isa tidak menerima jizyah dari orang kafir. Perlu diketahui, sebelumnya, pilihan bagi kaum kafir ada tiga: Pertama, Masuk Islam dan wilayahnya otomatis menjadi wilayah Islam, Kedua, Tidak masuk Islam, tetapi wilayahnya menjadi wilayah Islam dan dia harus membayar Jizyah. Dan Ketiga, diperangi. Jika pilihan kedua, yakni membayar Jizyah, ditanggalkan, maka pilihan bagi kaum kafir tinggal dua: masuk Islam atau diperangi. Hal ini bukan berarti Nabi ‘Isa membawa syariat baru. Tetapi Rasulullah Muhammad saw lah yang menjelaskan nasakh (penghapusan) hukum Jizyah melalui sabdanya,
 “Demi Allah, sungguh putra Maryam akan turun sebagai hakim yang adil. Dia akan menghancurkan salib, membunuh babi, dan menanggalkan jizyah.”
 Sehingga syariat memungut jizyah dibatasi dengan turunnya ‘Isa as berdasarkan berita dari Nabi Muhammad saw.
 SELURUH PENGANUT NASRANI  DAN YAHUDI MASUK ISLAM
 Pada masa Nabi ’Isa memerintah, seluruh penganut Nasrani akan masuk Islam. Begitu juga kaum Yahudi yang tidak menjadi pengikut Dajjal, mereka semua masuk Islam. Allah SWT berfirman:
 “Wa in min aHlilkitaabi illaa layu`minanna biHi qabla mautiHi wa yaumal qiyaamati yakuunu ‘alayHim syaHiidan.”
[Tidak ada seorang pun dari ahli kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di Hari Kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.] (QS. An-Nisaa’: 159)
 Ya, Nabi ‘Isa akan membatalkan agama Nasrani dengan menghancurkan salib dan membatalkan apa yang diyakini orang-orang Nasrani berupa pengagungan terhadap dirinya sebagai tuhan. Orang-orang Nasrani pun mengakui kekeliruan tersebut. Adapun orang-orang Yahudi akhirnya pun mengakui beliau sebagai Nabi dan Rasul dari Allah, bukan anak zina seperti yang dituduhkan orang-orang jahat dari kalangan mereka.
 YA’JUJ DAN MA’JUJ KELUAR
 Pada masa Nabi ‘Isa memerintah di bumi, keluarlah Ya’juj dan Ma’juj. Ya’juj dan Ma’juj adalah nama dua suku. Mereka manusia juga, keturunan Adam as. Rasulullah saw bersabda,
 “Sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj adalah keturunan Adam. Seandainya mereka dilepas mereka pasti merusak kehidupan manusia.” (HR. ath-Thabrani)
 Karena sifat merusaknya inilah, Raja Dzul Qarnain beribu tahun yang lalu membangun dinding dari besi dan tembaga untuk mengurung Ya’juj dan Ma’juj. Atas kehendak Allah, dinding ini akan hancur luluh menjelang Kiamat tiba, tepatnya di masa Nabi ‘Isa sedang memerintah di bumi.
 Nabi Muhammad saw bersabda,
“Kemudian ‘Isa as didatangi oleh sekelompok orang yang telah Allah lindungi dari Dajjal. Lalu dia mengusap wajah-wajah mereka dan mengabarkan kepada mereka akan kedudukan mereka di Surga. Ketika mereka sedang seperti itu, Allah mewahyukan kepada ‘Isa, ‘Sesungguhnya Aku telah mengirim hamba-hamba kepunyaan-Ku yang tidak seorang pun mampu memerangi mereka. Maka lindungilah hamba-hambaKu ke Gunung Thur.’ Allah mengirim Ya`juj dan Ma`juj. Mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Kelompok pertama dari mereka lewat di Danau Thabariah dan meminum habis air yang ada di sana. Lalu bagian belakang mereka lewat di sana, mereka berkata, ‘Sungguh dahulu di sini ada air!’ Nabiyullah ‘Isa dan para sahabatnya dikurung hingga kepala sapi salah seorang mereka lebih berharga dari seratus dinar milik salah seorang kalian hari ini.” (HR. Muslim) Perlu diketahui, Gunung Thur itu terletak 4 km sebelah selatan Masjidil Haram.
 NABI ‘ISA BERDOA AGAR YA’JUJ MA’JUJ DI MUSNAHKAN
 Dalam keadaan terkepung oleh Ya`juj dan Ma`juj inilah Nabi Isa dan para sahabatnya berdoa kepada Allah agar memusnahkan dua suku bangsa Turk perusak ini. Hadits an-Nawwas bin Sam’an, dari Nabi saw beliau bersabda,
 “Lalu Nabiyullah ‘Isa as dan para sahabatnya berdoa kepada Allah SWT. Maka Allah mengirimkan mereka ulat di tengkuk-tengkuk mereka (Ya`juj dan Ma`juj) sehingga mereka pun binasa secara serempak.” (HR. al-Hakim, Ibnu Mandah, dan ath-Thabrani)
 Populasi Ya’juj dan Ma’juj memang sangatlah banyak. Seluruh permukaan bumi dipenuhi oleh Ya’juj dan Ma`juj. Hadits an-Nawwas, dari Nabi saw beliau bersabda,:
 “Kemudian Nabiyyullah’ Isa as dan para sahabatnya turun ke bumi. Mereka tidak menemukan sejengkal tanah pun di bumi kecuali dipenuhi oleh mayat mereka (Ya`juj dan Ma`juj).”
 Ada hadits yang cukup lengkap memberitakan peristiwa ini. Dari Abu Sa’id al-Khudri ra ia berkata, saya mendengar Rasulullah saw bersabda:
 “(Dinding) Ya`juj dan Ma`juj dibuka. Lalu mereka keluar kepada manusia sebagaimana difirmankan Allah SWT:‘Mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi’. Maka mereka menyebar di bumi sementara kaum Muslimin berlindung dari mereka ke dalam kota-kota dan benteng-benteng mereka dan membawa serta ternak-ternak mereka. Mereka (Ya`juj dan Ma`juj) meminum seluruh air bumi, sampai-sampai sebagian mereka lewat di sungai dan meminum airnya sampai kering. Sehingga yang datang setelah mereka lewat di sungai tersebut seraya berkata, ‘Sungguh dahulu di sini ada air!’ Hingga tidak tersisa seorang manusia pun kecuali lari ke dalam benteng dan kota. Mereka (Ya`juj dan Ma`juj) berseru, ‘Kita telah selesai dari mereka para penduduk bumi, tinggal penduduk langit.’ Kemudian salah seorang dari mereka mencabut tombaknya kemudian melemparkannya ke langit dan kembali kepadanya dalam keadaan berlumuran darah sebagai ujian dan fitnah. Ketika mereka dalam keadaan seperti itu, Allah mengirimkan ulat ke tengkuk-tengkuk mereka seperti ulat yang  menimpa hidung kambing dan unta, lalu keluar dari tengkuk-tengkuk mereka hingga mereka mati. Tidak terdengar kabar tentang mereka. Kaum Muslimin berkata, ‘Tidakkah salah seorang menjual dirinya untuk kita, lalu melihat apa yang diperbuat musuh?’ Salah seorang dari mereka bersiap melakukannya demi mendapatkan pahala buat dirinya, sementara dia yakin bahwa dia akan dibunuh. Maka dia turun dan menemukan mereka telah menumpuk menjadi bangkai. Dia menyeru, ‘Wahai sekalian kaum Muslimin! Terimalah kabar gembira, sungguh Allah telah melindungi kalian dari musuh-musuh kalian.’ Mereka pun keluar dari kota-kota dan benteng-benteng mereka, dan melepas ternak mereka. Binatang ternak mereka tidak memiliki makanan selain daging Ya’`juj dan Ma`juj, sehingga air susunya menjadi jauh lebih banyak dari banyaknya air susunya bila hanya menemukan tumbuh-tumbuhan.  (HR. ath-Thabrani dan Ibnu Majah)
NABI ‘ISA BERHAJI
Sebagai seorang muslim, Nabi ’Isa juga melaksanakan haji. Nabi ‘Isa tinggal di Rauha`, sebuah tempat antara Madinah dengan Lembah Shafra di jalan ke Mekkah. Kemudian dari sanalah beliau memulai ibadah hajinya. Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda,
 “Sesungguhnya ‘Isa bin Maryam akan tinggal di Rauha’. Lalu dari sana dia akan berangkat menunaikan ibadah haji dan umrah atau keduanya sekaligus.”
 KA’BAH INGIN DIROBOHKAN DZUSSUWAIQATAIN
 Setelah dibinasakannya Ya’juj dan Ma’juj, masih ada orang yang berhaji dan berumrah. Dari Abu Sa’id al-Khudri ra, Rasulullah saw bersabda,
 “Sesungguhnya di Baitullah ini akan tetap ada orang yang berhaji dan berumrah setelah keluarnya Ya’juj dan Ma’juj.” (HR. Ahmad)
 Walau demikian, ada manusia terkutuk dari Habasyah (Etiopia-Eritrea, red) yang bergelar Dzussuwaiqatain yang ingin merobohkan Ka’bah. Nabi Isa as mengirim pasukannya untuk memerangi balatentara Dzussuwaiqatain. Mereka berkekuatan antara 700-800 orang.
 NABI ‘ISA WAFAT
 Namun ketika pasukan Nabi ‘Isa baru berjalan, Allah mengirimkan angin sejuk. Angin itu mencabut nyawa setiap orang yang beriman. Nabi ‘Isa as termasuk yang wafat pada waktu itu. Lalu dishalatkan kaum muslimin. Dari hadits Abu Hurairah ra, dari Nabi saw,
 “Para nabi itu laksana bersaudara seayah. Umat mereka memang berbeda-beda, tetapi agama mereka sama. Dan sesungguhnya aku adalah saudara yang terdekat dengan ‘Isa putra Maryam, karena tidak ada nabi antara aku dan dia, dan sesungguhnya dia benar-benar akan turun. Jika kalian melihatnya, maka kenalilah dia; seorang laki-laki berperawakan sedang, berkulit putih kemerahan, mengenakan dua pakaian warna tanah merah, seakan-akan kepalanya mengalirkan air meskipun tidak basah. Dia akan menghancurkan salib, membunuh babi, dan menanggalkan jizyah. Dia menyeru manusia agar masuk ke dalam agama Islam. Pada zamannya, Allah melenyapkan semua agama kecuali Islam, dan membinasakan al-Masih Dajjal. Keamanan akan merata di atas bumi sampai singa merumput bersama-sama unta, harimau bersama sapi, serigala bersama kambing, dan anak-anak bermain dengan ular yang tidak akan membahayakan mereka. Dia akan tinggal di bumi selama empat puluh tahun kemudian wafat, lalu dishalatkan oleh kaum Muslimin (HR. Ahmad)
 KA’BAH DIROBOHKAN
 Setelah Allah mengirimkan angin yang sejuk yang mematikan orang-orang yang di hatinya ada kebaikan dan iman, maka yang tersisa di bumi tinggal manusia-manusia jahat. Tidak ada lagi orang yang berhaji ke Baitullah. Dan Kiamat tinggal menunggu waktu. Dari Qatadah ra, Rasululalh saw bersabda:
 “Kiamat takkan terjadi sehingga tidak ada lagi orang yang berhaji di Baitullah.”
 Saat itulah Ka’bah dirobohkan oleh Dzussuwaiqatain (pemiliki dua betis yang kecil). Dari ‘Abdullah bin ‘Amr ra, dia berkata, aku mendengar Rasulullah saw bersabda,
 “Ka’bah ini dirobohkan oleh Dzussuwaiqatain dari Habasyah. Dia merampas perhiasannya dan melepas kiswahnya. Aku seakan-akan melihatnya, orangnya kecil botak dengan tulang-tulang persendian bengkok, sedang menghantam Ka’bah dengan sekop dan kapaknya.” (HR. Ahmad)
 KEDURJANAAN MANUSIA PASCA WAFATNYA AL-MASIH ‘ISA
 Kehidupan manusia yang setelah wafatnya Nabi Isa’ benar-benar dalam kerusakan yang memiriskan. Merekalah yang bertemu dengan kedahsyatan dan kengerian Kiamat. Dari Nu’man, dari ‘Abdullah bin ‘Amr, dia menyebutkan sabda Rasulullah saw,
 “Dajjal akan muncul di tengah umatku. Dia akan tinggal selama 40 hari, atau 40 bulan, atau 40 tahun. Lalu Allah mengutus Nabi’ Isa bin Maryam. Dia mirip ‘Urwah bin Mas’ud. Dia mencari Dajjal dan membinasakannya. Sesudah itu manusia hidup (sejahtera) selama tujuh tahun, tidak ada permusuhan antara dua orang. Kemudian Allah mengirim angin sejuk dari arah Syam. Maka tidak ada seorang pun di muka bumi yang dalam hatinya terdapat kebaikan atau iman, meskipun hanya seberat dzarrah, melainkan nyawanya tercabut oleh angin tersebut. Sampai sekalipun seorang dari kalian ke perut gunung , maka angin itu akan masuk dan mencabut nyawanya.”
Kemudian Rasulullah meneruskan, “Tinggallah orang-orang jahat saja (yang melakukan kejahatan begitu ringannya) seringan burung (terbang) dan setenang binatang buas (memangsa korbannya). Mereka tidak mengenal perkara ma’ruf dan tidak mengingkari perkara mungkar. Maka datanglah setan menghampiri mereka lalu berkata, ‘Tidakkah kalian menuruti perintahku?’ Mereka bertanya, ‘Apa yag kamu perintahkan?’ Setan pun menyuruh mereka menyembah berhala. Namun demikian rejeki mereka tetap melimpah dan penghidupan mereka baik. Tetapi kemudian ditiuplah sangkakala. Maka tidak seorang pun yang tidak menundukkan sisi lehernya lalu mendongakkannya (terkejut)…” (HR. Muslim)

Related Posts by Categories

Tidak ada komentar:

Posting Komentar