Salah seorang staf Angkatan Darat Pakistan ingin mendirikan kekhalifahan?
Brigadir Ali Khan dari Angkatan Darat Pakistan, saat ini sedang diadili oleh pengadilan militer karena dituduh dalam pemberontakan untuk membangun sistem Khilafah di Pakistan setelah mengambil kendali pemerintahan, Pakistan Today melaporkan para Rabu (7/3/2012).Mantan rekan sekolahnya yang juga kepala Triple One Brigade, Mayor Jenderal Amir Riaz, mengatakan kepada media asing pada hari Selasa (6/3) bahwa Khan telah bertemu kepala Hizbut Tahrir Palestina, yang dituduh sebagai otak perencanaan kudeta.
Riaz, yang telah dipromosikan untuk memperoleh pangkat mayor jenderal dan juga saksi dalam kasus ini, lebih lanjut mengungkapkan bahwa Khan tidak puas dengan sistem politik yang ada dan kecewa dengan kinerja petinggi militer sehingga ia bermaksud untuk memperkenalkan sistem Khilafah di Pakistan.
Riaz juga menuturkan bahwa HT telah mempersiapkan sebuah konstitusi untuk menjalankan urusan Pakistan.
Menurut dokumen penuntutan, Khan mengatakan kepada salah satu teman lamanya bahwa ia memiliki hubungan erat dengan HT dan telah bertemu pemimpin HT Palestina.
Khan juga mengatakan bahwa HT sepenuhnya mampu mendirikan Khilafah dan pemerintahan yang baik di Pakistan, kata saksi.
Riaz juga mengatakan bahwa Khan pernah menyatakan bahwa misi ini tidak bisa dilaksanakan tanpa dukungan dari sejumlah pihak yang memiliki kekuatan, termasuk dari kepemimpinan militer.
Menurut Riaz, Khan telah berhasil memperoleh dukungan dari beberapa elemen di Angkatan Udara Pakistan setelah melakukan kontak bersama dengan Hizbut Tahrir. Dia mengklaim bahwa Khan juga memintanya untuk ikut serta, tapi dia menolaknya. (arrahmah.com, 9/3/2012)
Penguasa Khianat Berusaha Membersihkan Militer Pakistan dari Orang-orang Mukhlis untuk Melindungi Imperialis Amerika
>بسم الله الرحمن الرحيم
Penguasa Khianat Berusaha Membersihkan Militer Pakistan dari Orang-orang Mukhlis
untuk Melindungi Imperialis Amerika
Pada tanggal 11 Februari 2012 surat kabar dan saluran televisi Pakistan menyiarkan berita proses pengadilan militer terhadap salah seorang perwira paling berkemampuan di militer Pakistan, Brigjen Ali Khan, disamping empat perwira militer lainnya. Surat kabar menyebutkan bahwa Brigjen Ali Khan telah ditangkap setelah menuntut komando militer bertanggungjawab atas invasi Amerika ke Pakistan dan aksi Amerika merobek situasi damai di Pakistan melalui invasi militer ke Abbotabad pada Mei 2011!Laporan berita itu menambahkan bahwa perwira ini, berasal dari keluarga yang ada di daerah Punjab. Ia telah mengabdi di militer selama 32 tahun. Ia berhasil mendapatkan sejumlah medali emas (gold medal) penghargaan atas pengabdiannya. Laporan berita itu juga menyebutkan bahwa kesaksian perwira militer yang bertugas bersama Brigjen Ali Khan bahwa ia telah menekan komando militer untuk menghentikan koalisi dengan Amerika dalam serangan salibnya terhadap kaum Muslim di kawasan persukuan dan Afganistan. Puncak tekanan itu adalah ketika ia secara terbuka menentang mantan kepala staf Jenderal Musharraf di lembaga militer yang terhormat, di Quetta Staff College. Ia mengoreksi Musharraf atas koalisi dengan Amerika dan juga menuntut penjelasan yang jelas terhadap batas-batas koalisi dengan Amerika. Ketika itu Musharraf tidak berbicara sepatah katapun untuk membela diri. Beberapa minggu kemudian, Musharraf mengetuai sendiri Dewan Militer untuk masalah promosi dan menolak mempromosikan Brigjen Ali Khan menjadi berpangkat Mayor Jenderal yang seharusnya ia emban. Sampai dilangsungkannya pengadilan terhadapnya Brigjen Ali Khan merupakan Brigjen paling senior di militer Pakistan!
Hizbut Tahrir wilayah Pakistan terkait pelaksanaan pengadilan militer terhadap Brigjen Ali Khan ingin mengungkit point-point berikut:
Pertama, setelah operasi Abbotabad yang dilakukan oleh pasukan Amerika pada Mei 2011, komandan korp melakukan pertemuan sesuai dengan keterangan intelijen militer PR108/2011-ISPR pada tanggal 5 Mei 2011. Mereka memutuskan bahwa “COAS menegaskan bahwa aksi apapun oleh representasi manapun yang melanggar kedaulatan Pakistan akan menyebabkan peninjauan ulang terhadap kerjasama dengan Amerika Serikat pada tingkat militer atau intelijen”. Meski demikian, pada tanggal 26 November 2011 pasukan Amerika bersama dengan militer NATO melakukan operasi yang serupa dan melanggar wilayah udara Pakistan, di mana mereka membunuh lebih dari 24 tentara muslim. Adapun terkait keputusan COAS, maka sesuai keputusan pers pada tanggal 7 Februari 2012 maka reaksi kepala staf militer Pakistan sekarang Jenderal Ashfaq Pervez Kayani terbatas pada pengumuman pembekuan suplay logistik militer AS dan NATO di Afganistan melalui Pakistan. Akan tetapi pada tanggal 9 Februari 2012, berita-berita menyatakan bahwa duta besar Amerika Cameron Munter mengkonfirmasi bahwa wilayah udara Pakistan tetap digunakan untuk menyuplay pasukan barat. Hal itu membuktikan bahwa militer barat pimpinan Amerika tetap mengunakan wilayah udara Pakistan untuk menyuplay militernya meski terdapat pernyataan Kayani itu. Lalu kalau begitu siapa yang sebenarnya harus diajukan ke Mahkamah Militer, semisal Brigjen Ali Khan ataukah semisal Jenderal Kayani?
Kedua, pasca serangan NATO pada November yang menewaskan 24 tentara muslim, Kayani berusaha mengaburkannya terhadap militer mukhlis untuk menenangkan kemarahan mereka. Kayani mengumumkan kemarahan Pakistan terhadap invasi pesawat tanpa awak yang dilakukan oleh Amerika dan bahwa ia akan melarang pesawat tanpa awak AS melanggar wilayah udara Pakistan. Di sini kami bertanya, jika Kayani dengan itu benar-benar menentang Amerika, kenapa dia tidak mengumumkan “keberaniannya” ini segera setelah operasi Abbotabad? Ataukah yang benar adalah bahwa ucapannya tidak selalu menceritakan kondisinya. Ini meski sudah diketahui bahwa pesawat tak berawak terus melakukan pembunuhan atas kaum Muslim di Pakistan. Puluhan orang kehilangan nyawa dalam invasi NATO. Ribuan orang kehilangan nyawa dalam serangan-serangan pesawat tak berawak? Begitulah Kayani bertindak memberi kemungkinan kepada Amerika untuk terus memanfaatkan militer Pakistan dan kemampuan intelijen, tanpa penghentian ataupun dilakukan peninjauan… Oleh karena itu, siapa yang sebenarnya harus didudukkan ke Mahkamah Militer, Brigjen Ali Khan ataukan Jenderal Kayani?
Ketiga, Pada tanggal 27 Januari 2011, ketika perwira intelijen Amerika, Raymond Davis, mengumpulkan informasi-informasi tentang serangan pesawat tak berawak, ia membunuh dua orang warga Pakistan. Dia juga memiliki radio dengan jangkauan yang jauh, GPS dan katalog photo lokasi-lokasi strategis. Atas persetujuan direktur Jenderal ISI (the Inter-Services Intelligence) Jenderal Ahmed Shuja’ Phasa, Hussain Haqqani memperantarai persetujuan untuk melepaskan Raymond Davis, dengan mengesampingkan semua bukti yang jelas atas konspirasi terhadap keamanan dan kedaulatan Pakistan. Hingga hari ini, para penanggungjawab di intelijen Amerika memiliki kebebasan bergerak di Pakistan. Di sini kami bertanya, siapa yang semestinya didudukkan ke hadapan Mahmakah Militer, semisal Brigjen Ali Khan atau semisal Jenderal Phasa yang bekerjasama dengan intelijen Amerika mensuplay informasi untuk serangan pesawat tak berawak?
Keempat, proses pengadilan Mahkamah Militer terhadap Brigjen Ali Khan adalah seputar kebijakan Amerika di dalam negeri islami yang diimplementasikan oleh pengkhianat di dalam komando militer. Pembersihan militer dari perwira muslim yang mukhlis yang menginginkan umatnya kuat dan independen dari pengaruh Amerika yang berusaha mengontrol kaum muslim melalui pasukan bersenjata muslim, sempurna dilakukan. Dalam wawancara dengan suarat kabar Washington Times pada tanggal 24 November 2008, Mayjen Jhon M Custer komandan Pusat Intelijen Militer Amerika Serikat (the U.S. Army Intelligence Centre) di Fort Huachuca di Arizona mengatakan bahwa “Para komandan militer senior menyukai kami. Mereka memahami budaya Amerika. Mereka tahu bahwa kami bukan musuh, akan tetapi mereka tanpa kekuatan”. Di surat kabar Washington Post pada Maret 2009 dinyatakan ucapan David Kilcullen penasehat komandan CENTCOM Jenderal David H Petraeus dalam perang Amerika, ia mengatakan, “Pakistan memiliki 73 juta orang penduduk, 100 hulu ledak nuklir dan militernya adalah militer yang lebih besar dari militer Amerika… dalam jangka waktu satu sampai enam bulan ke depan kita akan sampai pada point yang kita mungkin melihat kehancuran negara Pakistan … dan kaum radikal mengambil alih kendali dan membalikkan semua hal yang kita lihat dalam perang melawan teror”. Karena kebijakan Amerika inilah dilakukan “pembersihan militer” dari para perwira yang cenderung kepada Islam. Dan itulah yang sedang dilakukan oleh antek-antek Amerika dan India di Bangladesh yang dipimpin oleh Sheikh Hasina, melalui serangkaian penangkapan atas puluhan perwira mukhlis. Yaitu mereka yang berdiri di pihak Islam dan menentang penguasa khianat yang berkoalisi dengan Amerika dan India. Politik “pembersihan” yang sama juga diadopsi selama beberapa dekade di Syria. Sesuatu yang memungkinkan Amerika sekarang untuk tetap berdiri dan menyaksikan anteknya Bashar al-Assad melancarkan perang melawan rakyatnya menggunakan artileri berat, tank dan persenjataan udara selama sebelas bulan. Kami bertanya disini, bukankah ini adalah kebijakan yang ditempuh oleh Kayani dan Phasa dan keduanya pun mendapatkan reward dari Amerika dengan memperpanjang masa pelayanan mereka di militer karena loyalitas mereka kepada Amerika? Bukankah kebijakan ini untuk membuat perwira angkatan bersenjata Pakistan yang loyal kepada Amerika dan menjadi penjaga atas kepentingan-kepentingan Amerika melawan rakyat mereka. Merekakah yang telah bersumpah kepada Allah untuk melindungi rakyat mereka melawan penyerang asing? Bukankah kebijakan ini yang dilaksanakan secara riil di kawasan persukuan dan yang Kayani dan Phasa telah siap untuk memperluas cakupan perang fitnah ini ke kota-kota lain di Pakistan termasuk Karachi? Bukankah sebab penangkapan perwira mukhlis untuk mengeluarkannya dari angkatan bersenjata adalah ketakutan bahwa sikap-sikapnya yang berani menentang kebijakan Amerika akan berpengaruh sehingga para perwira lain akan mengambil sikap yang serupa? Karena itu, siapa yang wajib dibawa ke mahmakah militer, semisal perwira mukhlis Brigjen Ali Khan ataukah para pengkhianat yang memasukkan pengaruh Amerika ke Pakistan yang muslim seperti Kayani dan Phasa?!
Wahai para perwira di angkatan bersenjata Pakistan!
Ketahuilah bahwa Amerika bekerja untuk mengontrol umat yang besar ini melalui faksi yang paling kuat dari umat ini, yaitu angkatan bersenjata muslim. Dan dari sisi lain Amerika berambisi melanggengkan masyarakat tetap tersesatkan melalui larangan dan pemaksaan monitoring terhadap Hizbut Tahrir. Padahal Hizbut Tahrir adalah partai politik global yang mukhlis di tengah umat … Seluruh kekuatan imperialis yang memiliki rencana-rencana melawan umat, semuanya melarang Hizbut Tahrir di berbagai negeri Islam melalui para penguasa antek kekuatan imperalis itu. Hal itu seperti yang diperbuat Rusia di Asia Tengah. Juga seperti yang diperbuat Amerika dan Inggris di Pakistan, Bangadesh dan negeri arab. Hal itu dilakukan melalui penguasa boneka sekaligus antek. Akan tetapi, meski semua itu terjadi, Hizbut Tahrir terus tumbuh dan menjadi partai politik terbesar secara global yang berjuang di lebih dari empat puluh negeri di bawah satu kepemimpinan. Hizbut Tahrir berdampingan dengan orang-orang mukhlis di dalam angkatan bersenjata atas izin Allah niscaya mampu membebaskan umat dari perbudakan imperialisme.
Wahai para perwira di angkatan bersenjata Pakistan!
Bukankah Anda lihat kekuatan tersembunyi ada di antara tangan Anda dan bagaimana Amerika Serikat sengaja menyasar Anda dalam merealisasi kepentingan-kepentingannya? Tidakkan Anda lihat bahwa Amerika yang pendengki berusaha “membersihkan” militer dari orang mukhlis sebab Amerika merasakan ancaman dari kekuatan Anda? Tidakkah Anda lihat bahwa Kayani dan Phasa ingin membungkam semisal Brigjen Ali Khan sebab ia mengucapkan isi hati dan pikiran Anda? Itulah sebab kekhawatiran Amerika dari lembaga ini yang ingin dirubah oleh Amerika menjadi kekuatan lemah yang terdiri dari orang-orang upahan yang hanya berpikir menjamin kepentingan-kepentingan Amerika. Brigjen Ali Khan bukanlah orang pertama yang ditindas dan tidak akan menjadi yang terakhir selama antek Amerika bekerja untuk menjadikan lembaga militer mengimplementasikan keinginan-keinginan Amerika seperti orang buta dan tanpa mempedulikan keamanan dan kedaulatan Pakistan.
Lalu apakah Anda akan diam saja sementara Amerika berusaha merubah Anda menjadi penjaga-penjaga melawan rakyat bangsa Anda sendiri? Apakah Anda akan terus berdiri diam sementara Anda melihat orang-orang mukhlis diantara Anda diseret ke mahkamah militer, sedangkan pengkhianat justru diberikan promosi?
Kami mengetahui bahwa sebagian Anda berdiri bersama penguasa khianat dan Amerika yang kafir. Mereka mendukung penguasa khianat dan Amerika demi mendapatkan perolehan duniawi padahal mereka tahu betul bahaya yang mereka lakukan itu. Maka ketahuilah bahwa semisal mereka itu bersama dengan pengkhianat, mereka akan dijatuhi sanksi oleh tangan umat ketika al-Khilafah tegak dalam waktu dekat atas izin Allah. Ketahuilah bahwa azab Allah SWT adalah lebih besar dari sanksi apapun di kehidupan ini. Allah SWT berfirman :
فَأَذَاقَهُمُ اللَّهُ الْخِزْيَ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَلَعَذَابُ الْآخِرَةِ أَكْبَرُ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ ﴿٢٦﴾
Maka Allah merasakan kepada mereka kehinaan pada kehidupan dunia. Dan sesungguhnya azab pada hari akhirat lebih besar kalau mereka mengetahui. (QS az-Zumar [39]: 26)Allah SWT pada hari penghitungan kelak akan meminta pertanggungjawaban Anda atas sikap diam Anda dan tidak menggunakan kekuatan yang dikaruniakan oleh Allah SWT dalam menolog kebenaran … ketahuilah bukankah Anda lihat bagaimana Allah menghukum tentara Fir’aun berdampingan dengan Fir’aun sebab mereka menaati Fir’aun? Apakah kehidupan dan kelezatannya ini lebih besar bagi Anda dari kenikmatan abadi di surga? Allah SWT berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَا لَكُمْ إِذَا قِيلَ لَكُمُ انفِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ اثَّاقَلْتُمْ إِلَى الْأَرْضِ ۚ أَرَضِيتُم بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا مِنَ الْآخِرَةِ ۚ فَمَا مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فِي الْآخِرَةِ إِلَّا قَلِيلٌ ﴿٣٨﴾
Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: “Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah” kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit. (QS at-Tawbah [9]:38)Kemudian diantara Anda banyak yang sangat ingin mengalahkan musuh-musuh dan memenangkan kaum Muslim. Karena itu, sungguh tiba waktunya wahai Saudara-Saudara untuk memberikan pertolongan kepada Hizbut Tahrir untuk menegakkan daulah al-Khilafah. Mudah-mudahan Allah SWT menjadikan tegaknya al-Khilafah itu melalui tangan-tangan Anda dalam waktu dekat agar Allah dengan itu memadamkan keburukan dan kebatilan. Allah SWT berfirman:
لِيُحِقَّ الْحَقَّ وَيُبْطِلَ الْبَاطِلَ وَلَوْ كَرِهَ الْمُجْرِمُونَ ﴿٨﴾
Agar Allah menetapkan yang hak (Islam) dan membatalkan yang batil (syirik) walaupun orang-orang yang berdosa (musyrik) itu tidak menyukainya. (QS a-Anfal [8]: 8)21 Rabiul Awal 1433 H
13 Februari 2012-02-25
Hizbut Tahrir
Wilayah Pakitan
Menaikkan Harga BBM = Menyengsarakan Rakyat
[Al-Islam 598] Menteri ESDM Jero Wacik di depan raker komisi VII DPR-RI (Selasa,6/3/2012), mewakili pemerintah menyodorkan opsi kenaikan BBM sebesar Rp 1.500 per liter menjadi Rp 6.000 per liter mulai April 2012. Rencana kenaikan harga BBM itu itu juga sudah dimasukkan dalam RAPBN-P 2012 yang sudah diajukan kepada DPR.Rencana itu menuai banyak penolakan dari hampir semua kalangan masyarakat. Bahkan menurut hasil survey LSI dengan responden dari seluruh propinsi di Indonesia, 86 % masyarakat menolak kenaikan harga BBM. Tetapi rupanya pemerintah sudah tipis nuraninya (atau mungkin tidak punya lagi) sehingga tetap ngotot mengajukan rencana kenaikan harga BBM untuk disetujui DPR. Jika DPR juga menyetujuinya, lengkap sudah kenyataan pahit negeri ini dimana pemerintah dan wakil rakyatnya telah kehilangan nurani, tidak mau repot dan lebih memilih kebijakan yang menyengsarakan rakyatnya sendiri. Mungkin jika tetap ngotot menaikkan harga BBM, kiranya pantas dikatakan bahwa pemerintah telah bohong, khianat dan zalim terhadap rakyatnya sendiri.
Dampak Kenaikan Harga BBM
Menurut kajian pemerintah, jika harga BBM naik Rp 1.500 per liter, inflasi diperkirakan bertambah 2,15 %. Penghematan yang diperoleh pemerintah mencapai Rp 31,58 triliun. Jumlah penduduk miskin naik sekitar 0,98 % dan daya beli masyarakat hanya menurun 2,1 persen. Pemerintah yakin harga-harga nantinya masih bisa dikontrol dan harga pangan tidak akan melonjak. Hitung-hitungan di atas kertas itu memberi kesan, begitu sederhananya imbas/dampak kenaikan harga BBM di mata pemerintah. Seolah-olah nasib rakyat terutama rakyat kecil di mata pemerintah begitu remeh.
Bisa dipastikan, kenaikan harga BBM akan makin menyengsarakan rakyat. Pemerintah sadar dan tahu akan hal itu, tapi tetap ngotot ingin menaikkan harga BBM. Berbagai dampak langsung dan tak langsung akan diderita oleh rakyat. Ibaratnya, akibat kenaikan harga BBM, rakyat dipukuli dari kiri, kanan, depan dan belakang. Wajar jika nanti banyak rakyat yang KO, pingsan karenanya.
Dampak pertama yang langsung dirasakan masyarakat adalah naiknya harga-harga barang terutama kebutuhan pokok. Bahkan dampak itu sudah terjadi saat ini ketika harga BBM belum naik. Koar-koar pemerintah yang akan menaikkan harga BBM telah mendorong harga berbagai bahan kebutuhan naik. Seperti yang diberitakan Kompas (13/3) harga-harga kebutuhan pokok di berbagai daerah mengalami kenaikan seperti di Magelang Jateng, Mojokerto Jatim, Kediri Jatim, Manokwari Papua, Padang dan daerah lainnya. Kenaikan harga bahan sembako berkisar Rp 500 - Rp 1.000 per kilogram, bahkan beberapa barang naik beberapa ribu rupiah per kilogram. Kenaikan harga-harga saat ini saja sudah sangat dirasakan memberatkan masyarakat. Jika nanti harga BBM naik, bukan tidak mungkin harga-harga barang itu akan naik lagi. Artinya, dampak kenaikan harga BBM kenaikan harga-harga barang akan terjadi dua kali, sebelum dan sesudah harga BBM naik. Tentu hal itu akan menambah beban pikiran dan psikis bagi masyarakat. Bukan tidak mungkin, dampak lanjutannya akan makin banyak orang yang mengalami depresi dan gangguan jiwa.
Dampak pasti kenaikan harga BBM lainnya adalah naiknya ongkos transportasi dan distribusi barang dan jasa. Menurut Ketua Umum Organda Eka Sari Lorena Soerbakti, pengeluaran untuk membeli BBM memakan porsi 30-40 persen dari biaya operasional angkutan umum. Jika harga BBM naik Rp 1.500 per liter, diperkirakan pengeluaran untuk BBM akan bertambah sekitar 15-17 persen. Beban itu bertambah dengan tingginya biaya perawatan dan pemeliharaan akibat buruknya infrastruktur. Harga suku cadang yang sudah tinggi saat ini bisa dipastikan akan naik lagi seiring dengan naiknya harga BBM itu. Dengan semua faktor itu, menurut perkiraan Soerbakti, tarif angkutan umum akan naik 30-35 persen dari tarif saat ini.
Naiknya ongkos angkutan umum itu bukan hanya memukul pengguna angkutan umum, tetapi juga akan memukul para sopir angkot. Sebab dengan naiknya ongkos, masyarakat akan mengurangi untuk bepergian. Tidak sedikit yang akan memilih menggunakan sepeda motor. Artinya penumpang akan makin sedikit dan buntutnya pendapatan para sopir dan penyedia jasa angkutan juga terancam.
Kenaikan harga BBM otomatis akan meningkatkan laju inflasi. Dalam hitungan pemerintah menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Negara (PPN)/Kepala Bappenas Armida, kenaikan harga BBM akan membuat laju inflasi menjadi 7% atau naik dari asumsi sebelumnya yaitu 5,3%. Kenaikan inflasi itu akan menyebabkan angka kemiskinan naik menjadi sekitar 11,93% - 12,08%. Kenyataannya nanti biasanya lebih besar dari angka-angka prediksi pemerintah itu.
Sekjen Komite Aksi Jaminan Sosial (KAJS), Said Iqbal, mencatat, kenaikan BBM sebesar 28,75 persen di tahun 2008 mengakibatkan inflasi naik menjadi 11,01 persen (RMOL, 5/3). Maka rencana kenaikan harga BBM sebesar 33,3 % nanti dimungkinkan bisa menyebabkan inflasi lebih dari 11 persen.
Dengan semua itu, otomatis daya beli masyarakat akan turun dan hampir dipastikan jumlah orang miskin akan meningkat. Pengalaman tahun 2005, dampak kenaikan BBM jumlah orang miskin melonjak menjadi 16 % meski saat itu ada program BLT. Fakta tahun 2005 itu bisa terulang pada tahun 2012 ini. HS Dillon, utusan khusus Presiden untuk penanggulangan kemiskinan, memperkirakan jumlah orang miskin akan bertambah 1,5% dari jumlah penduduk atau bertambah 3,5 juta orang (tempo.co, 7/3). Bahkan sebagian pihak memperkirakan jumlah orang miskin akan bertambah jauh lebih banyak dari angka itu. Disamping itu, akibat menurunnya daya beli dan naiknya harga pangan, pemenuhan gizi masyarakat pun akan menurun. Akibatnya, jumlah anak rawan gizi akan makin banyak.
Kenaikan harga BBM juga akan menambah jumlah anak putus sekolah. Data tahun 2011, ada 10,268 juta siswa usia wajib belajar (SD dan SMP) yang putus sekolah. Selain ada sekitar 3,8 juta siswa yang tidak dapat melanjutkan ke tingkat SMA. Berdasarkan pengalaman tahun 2010 akibat kemiskinan yang menimpa masyarakat terjadi lonjakkan angka putus sekolah sebesar 30 %. Karenanya, hampir bisa dipastikan akibat kenaikan harga BBM angka putus sekolah semakin tinggi. Hal itu sama saja makin banyak rakyat bawah yang tidak punya kesempatan memperbaiki taraf hidupnya dan terpaksa terjerat dalam siklus kemiskinan dan kebodohan.
Selain itu, kenaikan harga BBM juga berdampak pada para pelaku usaha. UKM yang selama ini sudah tumbuh menjadi 50 juta dan menjadi tumpuan hidup sebagian besar masyarakat akan sangat terpengaruh. Bukan mustahil dampak kenaikan harga BBM akan banyak UKM yang gulung tikar.
Semua beban kenaikan harga BBM itu akan makin besar dengan rencana pemerintah menaikkan tarif dasar listrik per 1 Mei 2012. Makin lengkaplah penderitaan yang akan diderita oleh rakyat.
Harga BBM Naik Demi Siapa ?
Jika harga BBM naik Rp 1.500 per liter, menurut Wamen ESDM pemerintah akan menghemat hingga Rp 31,5 triliun (sindonews/02/03/2012). Di sisi lain, pemerintah tahu dan sadar, kenaikan harga BBM akan menyusahkan rakyat. Karena itu pemerintah menurut Menko Kesra Agung Laksono menyiapkan anggaran sekitar Rp 30 triliun bagi program kompensasi (bisnis.com, 29/2). Bentuknya berupa Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM), sebesar 150 ribu per rumah tangga sasaran per bulan selama 9 bulan, beasiswa siswa miskin (BSM), beras bagi masyarakat miskin (raskin) selama 14 bulan, dan kupon transportasi.
Bisa dilihat, jumlah yang dihemat sebanding dengan biaya kompensasi. Lalu untuk apa pemerintah repot-repot menaikkan harga BBM? Apalagi harus diingat, kompensasi itu hanya sementara dan tidak semua masyarakat yang terkena dampak kenaikan harga BBM mendapat kompensasi. Sementara, dampak buruk kenaikan harga BBM bersifat permanen dan terus berlanjut mendera seluruh masyarakat. Jika pemerintah sudah tahu dan sadar kebijakan itu akan menyusahkan masyarakat, dan jumlah yang bisa dihemat pun habis untuk kompensasi, lalu sebenarnya untuk kepentingan siapa kebijakan kenaikan harga BBM itu? Yang jelas, bukan demi rakyat sebab rakyat hampir dipastikan akan makin susah.
Saat harga BBM naik, maka selisihnya dengan harga BBM yang dijual SPBU swasta terutama asing tidak terlalu tinggi. Dengan begitu, akan makin banyak pengguna kendaraan yang beralih membeli BBM di SPBU-SPBU asing itu. Itu artinya, kenaikan harga BBM memperbesar pasar dan memperbanyak konsumen bagi SPBU-SPBU asing. Diantara pihak yang langsung diuntungkan dari kenaikan harga BBM adalah SPBU-SPBU asing.
Wahai Kaum Muslimin
Itulah akibat ideologi kapitalisme liberal yang diterapkan di negeri ini. Semua itu dilegalkan melalui liberalisasai migas yang dilegalkan melalui UU MIGAS No. 22/2001. Yang jelas diuntungkan adalah asing. Sebaliknya yang jelas buntung adalah rakyat.
Pemerintah hendaknya takut akan tertimpa doa Nabi saw:
«اللَّهُمَّ مَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ أُمَّتِي شَيْئاً فَشَقَّ عَلَيْهِمْ فَاشْقُقْ عَلَيْهِ»
Ya Allah siapa saja mengurusi sesuatu dari urusan umatku lalu ia menyusahkan mereka maka timpakan kesulitan padanya (balaslah dia) (HR Muslim)Tidak ada jalan untuk menyudahi nestapa bagi umat ini, kecuali dengan menerapkan syariah Islam secara utuh dalam bingkai Khilafah Rasyidah ‘ala minhaj an-nubuwwah. Maka wahai Kaum Muslimin mari segera kita wujudkan.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu (QS al-ANfal [8]:24)Wallâh a’lam bi ash-shawâb. []
Komentar:
Harga Premium dan Solar bersubsidi dipastikan naik Rp 1.500 per liter. Hal ini diyakini pemerintah setelah beberapa asumsi makro yang diajukan dalam revisi APBN 2012 disepakati DPR. (Kompas.com, 13/3)
1. Pemerintah lebih suka mensubsidi asing dengan menjual gas di bawah harga pasar. Padahal selama 4 tahun potensi ruginya mencapai 410 triliun, lebih dari 12 kali penghematan dari menaikkan harga BBM yang menyengsarakan rakyat.
2. Pemerintah lebih memilih menyengsarakan rakyat demi “menghemat” Rp 31,58 triliun. Sebaliknya, pemerintah tetap nyaman memberi stimulus fiskal di APBN 2012 yang totalnya mencapai 50 triliun kepada para kapitalis termasuk asing.
3. Nabi saw berdoa: Ya Allah siapa saja mengurusi sesuatu dari urusan umatku lalu ia menyusahkan mereka maka timpakan kesulitan padanya (balaslah dia) (HR Muslim)
Ada Banyak Alternatif untuk Tidak Naikan Harga BBM |
Friday, 09 March 2012 16:14 |
Muhammad Ismail Yusanto, Juru Bicara HTI Per 1 April mendatang pemerintah berencana menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp 1.500. Menurut pemerintah, kenaikan tersebut merupakan pilihan terakhir terlebih saat ini harga minyak dunia mengalami kenaikan. Apakah alasan pemerintah tersebut dapat diterima akal sehat? Temukan jawabannya dalam wawancara wartawan mediaumat.com Joko Prasetyo dengan Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia Muhammad Ismail Yusanto. Berikut petikannya. Benarkah kenaikan BBM demi kemaslahatan rakyat? Demi rakyat? Bagaimana bisa disebut demi rakyat? Kalau faktanya itu menyusahkan rakyat, kenaikan BBM diikuti dengan kenaikan ongkos angkutan umum, sampai 30 persen, mana ada orang yang merasa bahwa ini kebijakan demi rakyat ketika dia menyaksikan lalu merasakan ongkos angkutan naik? Kalau sudah ongkos angkutan naik, maka barang-barang atau komoditas barang maupun jasa juga akan naik. Sayur mayur naik, beras juga naik, yang menjadi belanja harian akan naik, berarti pengeluaran rumah tangga juga ikut naik. Jadi ini hanya sekedar retorika politik saja untuk mendinginkan suasana dengan mengatakan bahwa ini kebijakan demi rakyat. Menaikan harga BBM merupakan pilihan terakhir, karena APBN tidak sanggup lagi mensubsidi, apalagi harga minyak dunia naik? Betul harga minyak dunia naik tetapi ada banyak pilihan, mereka bilang bahwa dengan kenaikan harga BBM, subsidi pun naik. Mari kita lihat berapa subsidi yang ada, berarti kan hanya kurang dari 8 persen, jadi bagaimana mungkin subsidi itu dikatakan telah menyedot APBN. Yang menyedot APBN itu bukan subsidi tetapi diantaranya adalah pembayaran utang, cicilan utang, dan bunga yang mencapai lebih dari Rp 200 triliun! Sementara subsidi BBM kira-kira hanya 70 triliun. Sekitar 70 triliun itu dinikmati oleh lebih dari 250 juta rakyat Indonesia, sementara cilicilan bunga, cicilan utang, hanya dinikmati segelintir orang, baik di dalam maupun di luar negeri. Jadi bagaimana pemerintah itu tega-teganya mencabut--- ini kalau kita setuju dengan penggunaan istilah subsidi ya--- subsidi kepada puluhan juta rakyatnya sementara pemerintah dengan senang hati terus membayar cicilan utang dan bunganya. Bayar utang kan wajib? Mereka bilang, membayar cicilan utang dan bunga ini wajib, apa justru bahwa memberikan subsidi kepada rakyatnya itu bukan kewajiban, itu wajib! Tetapi memang kenyataannya minyak dan gas bumi itu adala milik rakyat, jadi itu sebenarnya bukan subsidi, sama halnya seperti Anda terhadap anak Anda. Anda mengatakan, “Nak ini saya subsidi untuk makan kamu, untuk pakaian kamu, untuk sekolah kamu.” Tidak pernah kan Anda berkata begitu? Namanya juga kepada anak, itu sudah kewajiban orang tua. Jadi kata-kata subsidi itu sendiri juga bermasalah. Jadi tidak perlu bayar utang? Nah ini juga ironi. Kalau kita membayar mestinya kan kita punya uang, kalau kita punya uang kenapa kita pinjam lagi? Katanya kita perlu dana untuk pembangunan, kalau perlu dana berarti kita tidak punya uang. Kalau tidak punya uang kenapa akhirnya kita pinjam? Tetapi kalau kita pinjam kenapa kita membayar cicilan itu? Jadikan ini aneh, jadi kan kita membayar cicilan sama bunganya lebih dari 200 triliun ditambah pinjaman berapa puluh triliun lagi. Kalau betul itu untuk pembangunan, kenapa sisa? Nah hal-hal yang begini ini yang terjadi dalam praktek pemerintahan kita. Jadi kalau belum ada uang, jangan bayar dulu? Iya, sehingga moratorium (penundaan) pembayaran utang itu bisa dilakukan untuk mengurangi tekanan kepada BBM. Tetapi kalaulah itu masih sulit, pemerintah bisa lebih berhemat, itu ada belanja birokrasi, itu lebih dari 52%, jadi hampir 700 triliun itu belanja birokrasi. Nah itu kan juga bisa dihemat karena pada faktanya ada banyak hal-hal yang tidak perlu, ya terbukti bahwa kemudian daya serap APBN di berbagai departemen itu kan tidak optimal. Itu menunjukan bahwa sebenarnya mereka tidak memerlukan biaya itu, atau anggaran itu. Kalau memang perlu kan mestinya habis, tetapi setiap Oktober-November saja baru terserap 60%, baru dua bulan terakhir dikebut menghabiskan 30-40% sisanya. Jadi politik anggaran ini saya kira yang harus diperbaiki. Belum lagi kalau kita bicara tentang korupsi, coba lihatlah ambil contoh misalnya Wisma Atlet itu. Wisma atlet itu kan anggarannya itu 180 – 190 milyar, kemudian karena praktek korupsi maka kemudian paling sedikit 25-30 milyar. Berarti mungkin sekitar 15%-20% itu dikorup. Anggap saja 20% adalah seperlima dari 1400 triliun APBN, seperlimanya berapa itu, lebih dari 200 triliun yang dikorup, 200 triliun kan besar sekali. Dibanding dengan subsidi untuk 200 juta orang yang hanya 70 triliun itu. Jadi banyak sekali alternatif yang dapat dilakukan. Tapi kan sulit memberantas korupsi? Siapa bilang sulit, tindak korupsi itu tidak sulit, yang penting ada contoh dari atas, kalau yang atas itu korup maka yang bawah itu juga akan korup, begitu. Kalau presidennya korup ya menterinya korup, kalau menteri korup dirjennya korup, kalau dirjennya korup dinasnya korup. Kalau presidennya korup gubernurnya korup, kalau gubernurnya korup bupatinya korup, begitu yang terjadi. 148 dari 156 kepala daerah tersangka korupsi. Dan diantaranya adalah gubernur. Jadi akar masalahnya? Ada banyak alternatif, kemudian ada banyak cara untuk tidak langsung menaikan harga BBM tetapi tetap saja pemerintah itu memaksakan menaikan kenaikan harga BBM, itu menunjukan bahwa ada sesuatu di belakang itu. Apa itu? Ya memang, pemerintah berniat mencabut subsidi BBM! Tujuannya? Agar segera tercipta kondisi di dunia ini tidak ada lagi BBM murah. BBM mahal, semuanya satu harga. Inilah sebenarnya yang ditunggu, inilah yang disebut liberalisasi, sektor hilir, liberalisasi sektor hulu sudah diawali dengan menyama dudukan Pertamina dengan perusahaan minyak dan gas swasta yang lain, baik lokal maupun asing. Nah sekarang sedang menuju liberalisasi sektor hilir, yaitu untuk memenuhi keinginan perusahaan minyak asing itu masuk ke sektor niaga, dengan pembukaan SPBU-SPBU diberbagai tempat itu, nah mereka tampak sepi sekarang ini, tetapi itu sifatnya sementara karena ketika subsidiitu dicabut maka mereka akan laku juga, sama harganya, itu yang paling ditunggu. Seperti yang dikatakan oleh Purnomo Yusgiantoro pada saat dia jadi Menteri ESDM pada 2003 lalu, bahwa liberalisasi sektor hilir migas ada maka pemain masuk, pemain asing tidak akan masuk bila BBM masih disubsidi karena harganya murah. Jadi kenaikan harga BBM ini dari pernyataan itu menunjukan bahwa ingin mensukseskan liberalisasi sektor migas demi kepentingan korporasi asing. Lantas apa solusi Islam atas masalah ini? Nah ini yang paling penting. Jadi ini kan tentang kenaikan harga BBM ini, melupakan satu hal yang prinsip. Apa itu? minyak ini milik siapa? Dalam pandangan Islam, minyak ini milik rakyat, pemerintah wajib mengelolanya demi kepentingan rakyat sang pemilik barang itu. Ini kan aneh, rakyat punya gas tetapi di bikin susah oleh gas, rakyat punya minyak dibiki susah oleh minyak. Kalau ditanya lebih baik kita tidak punya minyak daripada dibikin susah oleh minyak. Nah mereka dibikin susah oleh minyak itu bukan karena minyaknya itu tetapi pengelolannya. Pengelolaan yang ada sekarang ini adalah pengelolaan yang menguntungkan korporasi asing, nah kemudian rakyat ini dijadikan sapi perahan, rakyat ini dijadikan obyek untuk pengambilan keuntungan dari korporasi asing yang berkolaborasi dengan para kompradornya di dalam negeri ini. Para birokrat, para pengusaha-pengusaha, anggota legislatif, itulah akibatnya kemudian terjadi seperti saat ini. Jadi kalau menurut Islam harus dikembalikan kepada rakyat, bahwa pemerintah mengelolanya dan hasilnya dikembalikan kepada rakyat. Jadi tidak ada lagi istilah subsidi karena itu memang milik rakyat. Kalau minyak dalam negeri habis dan harus membeli ke luar? Maka itu kewajiban pemerintah. Nah, di situ menggunakan dana APBN kemudian dijual dengan harga yang sesuai dengan kemampuan rakyatnya. Tetapi pertanyaannya juga apakah negeri ini kekurangan minyak? Dulu sebelum UU Migas yang baru, itu lifting kita itu lebih dari 1,4 juta barel per hari kenapa sekarang menjadi kurang dari 950, kadang-kadang kurang dari 950 ribu barel per hari. Ini kan aneh, harga tinggi tapi ko lifting kurang? Mestinya kan kalau harga tinggi lifting itu naik. Ini isu tersendiri, apa betul lifting kita itu segitu, dari mana ngeceknya, jadi itu banyak masalah dalam pengelolaan migas kita ini.[] Menolak Khilafah, Pola Pikir PenjajahMengherankan. Seruan segelintir pihak yang ingin mengkriminalkan perjuangan penegakan Khilafah. Mereka menyerukan berulang-ulang bahwa ormas yang memperjuangkan khilafah dibubarkan. Padahal khilafah adalah sistem yang menerapkan Islam . Rosulullah SAW pun mewasiatkan kepada umat Islam untuk berpegang teguh selain kepada sunnah Rosulullah SAW tapi juga sunnahnya al Khulafurrosyidun . Sunnah para Kholifah yang menerapkan sistem Khilafah. Para imam madzhab pun sepakat tentang kewajiban penegakan Khilafah ini. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Imam an Nawawi dalam syarh shohih muslim : Mereka ( imam madzhab) sepakat bahwa wajib atas kaum muslimin untuk mengangkat kholifah. Bagaimana mungkin sistem khilafah yang diwasiatkan Rosulullah SAW dan menerapkan Islam ini dikriminalkan dan dikatakan mengancam Indonesia ? Khilafah adalah sistem pemerintahan yang menerapkan syariah Islam secara kaffah (menyeluruh). Kewajiban menegakkan syariah Islam disamping merupakan tuntutan keimanan seorang muslim juga merupakan kebutuhan manusia. Sebab, syariah Islam merupakan aturan kehidupan untuk menyelesaikan seluruh persoalan manusia. Syariah Islam yang dibawa Rosulullah SAW kalau diterapkan akan menjadi rahmatan lil ‘alamin. Berdasarkan syariah Islam, negara Khilafah wajib menjamin kebutuhan pokok tiap individu rakyat (sandang, pangan , maupun perumahan). Negara juga bertanggung jawab untuk menjamin pendidikan dan Kesehatan secara gratis untuk seluruh rakyat. Khilafah tidak akan membiarkan rakyat hidup dalam kemiskinan dan penderitaan. Kekayaan alam seperti emas, perak, batu bara, gas, minyak yang jumlah melimpah merupakan milik rakyat (milkiyah ‘amah). Negara wajib mengelolanya dengan baik dan amanah yang hasilnya digunakan untuk kepentingan rakyat. Khilafah tidak akan membiarkan negara-negara imperialis merampas kekayaan alam Indonesia dan negeri-negeri Islam yang hanya menguntungkan segelentir kapitalis , sementara rakyat hidup menderita dan serba kekurangan. Penerapan syariah Islam akan menjamin terwujudnya kemashlatan masyarakat seperti terjaminnya keturunan , keamanan, harta, akal, dan kehormatan wanita. Lantas dimana letak bahayanya, sistem Islam ini ? Hal penting lain, Khilafah akan mempersatukan umat dan menjaga keutuhan negara. Sistem Islam mewajibakan kesatuan kepimpinan ditengah-tengah umat Islam di seluruh dunia. Persatuan umat Islam yang kokoh ini berdasarkan aqidah Islam , akan menjadikan negara Khilafah menjadi negara kuat yang disegani oleh kawan dan ditakuti oleh musuh. Karena itu tudingan bahwa penerapan syariah Islam dan khilafah akan memecah belah negeri ini patut dipertanyakan. Justru khilafah akan memperkuat persatuan dan memperluas negeri Islam sehingga menjadi negara yang kuat. Tudingan bahwa penerapan syariah Islam akan menyebabkan non muslim memisahkan diri , disamping keliru merupakan a historis. Ketika Khilafah diterapkan, didalamnya terdapat puluhan juta non muslim yang dilindungi nyawa dan hartanya. Mereka disebut ahlul dzimmah hidup sejahtera menyatu sebagai warga negara Khilafah. Mereka tidak dipaksa memeluk agama Islam, dibolehkan beribadah, berpakaian, makan dan minum berdasarkan keyakinan mereka. Syariah Islam diterapkan dalam masalah-masalah mu’amalah yang menjamin keadilan dan kebaikan bagi siapapun yang melaksanakannya. Sebagaimana muslim , warga non muslim juga mendapat jaminan kebutuhan pokok, pendidikan dan kesehatan gratis , termasuk jaminan keamanan. Tudingan bodoh seperti ini pernah dibantah oleh KH. Wahid Hasyim. Ketika Sukarno sebagai presiden melontarkan pernyataan saat kunjungan kerjanya di Amuntai, Kalimantan Selatan, pada Januari 1953, dia berkata, jika negara berdasarkan Islam, akan terjadi separatisme di sejumlah daerah yang mayoritas penduduknya nonmuslim. Surat tanggapan keras lantas dilayangkan Wahid Hasyim, sebagai Ketua Umum Nahdlatul Ulama, kepada Presiden, sebulan kemudian. Begitu juga sejumlah organisasi muslim. KH. Wahid Hasyim menulis, “Pernyataan bahwa pemerintahan Islam tidak akan dapat memelihara persatuan bangsa dan akan menjauhkan Irian, menurut pandangan hukum Islam, adalah perbuatan mungkar yang tidak dibenarkan syariat Islam. Dan wajib bagi tiap-tiap orang muslimin menyatakan ingkar atau tidak setuju.” Jadi kita tegaskan, khilafah akan menyelamatkan negeri ini dan dunia, memberikan kebaikan kepada rakyat. Karena khilafah menerapkan Islam. Bahwa khilafah akan mengancam dan menghentikan penjajahan negara-negara imperialis , itu pasti. Bukan hanya sekarang, dimasa penjajahan Belanda di Indonesia , oleh penjajah Belanda seruan negara Islam, khilafah dianggap merupakan pengkhianatan dan ancaman. Rasa takut dan benci atas Islam dan Negara Islam sedemikian kuatnya sehingga pemerintah kolonial Belanda mengancam setiap Muslim yang berbicara tentang Khilafah ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara. Disebutkan dalam Koran Algemeen Handelsblad (2 Februari/1910): “Ceramah-ceramah yang menjelaskan bahwa bagi kaum Muslim (Mohammedans) hanya ada pemerintahan Khalifah -Sultan Turki– yang merupakan pemerintahan yang sah, dan bahwa mereka melihat setiap pemerintahan lain sebagai tidak sah, karenanya hal ini termasuk juga pemerintahan kita (atas Indonesia). Dengan kata lain, ajaran-ajaran mengenai Khilafah bagi kita adalah unsur yang sangat berbahaya.” Namun,ini tidak cukup . Dalam koran Het Nieuws van den Dag, pemerintah disarankan untuk menjadikan pembicaran tentang Negara Islam sebagai tindakan pengkhianatan: “Barangsiapa menghidupkan kepada penduduk pribumi gagasan yang sesat yang ada hubungannya dengan Khalifah Turki, pada dasarnya melakukan suatu tindakan pengkhianatan terhadap kekuasaan kami.” hukuman yang ditetapkan untuk jenis pengkhianatan ini adalah hukuman mati. Karena itu kita patut curiga siapapun yang melarang khilafah dan syari’ah sedang menjadi pelayan setia penjajah yang tidak ingin Indonesia dan negeri Islam lepas dari penjajahan. Alhasil, pemikiran yang menolak khilafah adalah pola pikir penjajah ! (Farid Wadjdi) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar