oleh:Paul Phillip D. Collins ©
Saat diketahui bahwa uang yang berasal
dari Ratu Saudi Haifa binti Faisal ditemukan jalurnya sampai kepada
Omar al-Bayoumi, mata-mata dan orang yang membantu pembajakan tanggal 11
September, Ratu Saudi mengemukakan sebuah alibi terburuk yang pernah
disiapkan. Ratu Haifa mengklaim bahwa ia telah memberikan uang kepada
seorang wanita bernama Majeda Ibrahin Dweikat agar ybs dapat menggunakan
uang tersebut untuk mengobati penyakit Thyroidnya. ("The Saudi Money
Trail," tanpa halaman).
Ratu Haifa binti Faisal yang baik
mengklaim bahwa dia tidak mempunyai pikiran kalau Majeda dan suaminya,
Omar Basnan memberikan uang pemberiannya itu kepada Omar al-Bayoumi
(tanpa halaman). Masalahnya adalah bahwa suaminya Majeda, Osama Basnan,
dikenal sebagai seorang simpatisan 'vocal Al-Qaeda' (tanpa halaman).
Menurut seorang pejabat penegak hukum, tidak lama setelah kejadian
serangan tanggal 11 September 2001, Basnan "merayakan para pahlawan 11
September" dan merujuk kepada 11 September sebagai sebuah kejadian yang
menakjubkan, sebagai hari kejayaan" (tanpa halaman). Basnan diketahui
juga "telah bertemu dengan seorang pangeran penting Saudi yang
bertanggungjawab terhadap masalah-masalah intelijen yang didapati
membawa sebuah kopor penuh dengan uang ketika berkunjung di Amerika
Serikat" (tanpa halaman). Ratu Haifa juga kenal dengan Omar al-Bayoumi
melalui suaminya, Pangeran Bandar bin Sultan. Omar al-Bayoumi bekerja
pada Dallah Avco, perusahaan jasa penerbangan yang dimiliki oleh
bapaknya Pangeran Bandar, Pangeran Sultan (tanpa halaman). Kesemuanya
ini nampaknya menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang lebih antara Ratu
Haifa dengan Omar al-Bayoumi daripada sekedar bantuan uang yang tidak
diharapkan.
Namun demikian, Komisi 9/11 - the 9/11
Commission - menerima alibi Putri Faisal yang bernilai nominal tersebut.
Mengapa Komisi 9/11 memberikan acungan jempol terhadap keterangan lemah
seperti itu?. Komisi 9/11 tidak pernah bermaksud untuk menemukan
kebenaran dibalik kejadian 9/11. Tugasnya hanya menutupi fakta bahwa
pemerintah Amerika Serikat dan aristokrat Amerika dengan intim terikat
dengan penyandang dana teroris dan kejahatan bersama yang disebut
sebagai elit Saudi atau Kerajaan Saudi. Aliansi ini membawa kita untuk
meninjau kembali kebelakang ke masa kelahiran negara modern Saudi
Arabia. Sejarah asal mula Saudi Arabia ini tidak dimulai oleh seorang
pemimpin Arab yang karismatik, akan tetapi oleh seorang anggota
intelijen Inggris, yaitu St. John Philby, juga dikenal sebagai Jack
Philby.
Jack Philby: Bapak Pendiri Negara Saudi Arabia
Banyak orang lebih mengenal anak lelaki
Jack Philby, seorang agen komunis yang notorious, yaitu Harold Adrian
Russell Philby, juga dikenal sebagai Kim Philby. Bagaimanapun juga,
ceritera mengenai Jack tidak kalah penting, Jack dapat dianggap sebagai
bapak pendiri Saudi Arabia. Jack Philby adalah seorang Pegawai Negeri
Sipil yang dipecat dengan alasan melakukan perbuatan seksual yang tidak
senonoh (Loftus dan Aarons 25). Dari PNS Jack diambil oleh dinas rahasia
Inggris MI6 dalam tahun 1915 (25). Dinas Rahasia Inggris terkenal
dengan anti-Yahudinya yang memandang semua orang Yahudi sebagai agen
rahasia komunis. (31-2). Sentimen anti-Yahudi yang terdapat di dalam
lingkungan dinas Rahasia Inggris diturunkan dari penguasa elit Inggris.
Inggris melihat Deklarasi Balfour - the Balfour Declaration -
semata-mata sebagai sebuah alat propaganda luar negeri dengan maksud
untuk memperoleh dukungan militer Amerika selama berlangsungnya Perang
Dunia I (29). Inggris sebenarnya lebih menyukai kehadiran Arab di
wilayah Palestina dengan sebuah komunitas kecil Yahudi untuk
menentramkan Amerika (29). Oleh karena itu mengapa Deklarasi Balfour
pada tahun 1917 menjanjikan bahwa Palestina akan dijadikan "sebuah
wilayah" sebagai lawan "sebuah negara" untuk Yahudi (29). Bahasa dari
Deklarasi Balfour memungkinkan terciptanya sebuah situasi dimana Yahudi
akan menjadi tidak penting di Timur Tengah.
Keterlibatan Jack di dalam dinas rahasia
Inggris membantu memperoleh bentuk tertentu terhadap pola pemikiran
yang yang anti Yahudi. John Loftus dan Mark Aarons menjelaskan:
Selama masa awal tahun 1920-an, Philby
dan kolega-koleganya dari dinas rahasia melakukan apa saja yang mereka
mampu untuk memotong imigrasi Yahudi. Pangkalaan dinas rahasia Philby
mengatur propaganda anti-Yahudi di Palestina. Ia semara-mata
melaksanakan sebuah kebijakan yang yelah diatur oleh pejabat sebelumnya
untuk mengasung orang Arab melawan orang Yahudi. Menurut beberapa sumber
kami, Inggris Raya merupakan sebuah negara pertama yang menggunakan
dinas rahasianya untuk mengorganisir kegiatan-kegiatan teroris melawan
Yahudi. (33)
Bagaimanapun, Jack bukan hanya sekedar
seorang pembenci Yahudi. Fanatisme Philby lebih jauh masuk ke dalam
dibandingkan kolega-koleganya dalam MI6 atau penguasa elit Inggris.
Walaupun penguasa elit Inggris dan MI6 anti Yahudi, mereka tidak
mendukung bangsa Arab untuk menentukan nasibnya sendiri maupun
kemerdekaan politiknya. Dari sudut pandang oligarki Inggris dan MI6,
dunia Arab harus dibagi ke dalam wilayah pengaruh Perancis dan Inggris.
Persetujuan rahasia - The secret Sykes-Picot agreement tahun 1916 -
disiapkan dalam rangka tujuan ini (28-9). Jack Philby secara fanatik
mendukung Arab. Dalam tahun 1917, Jack bertemu dengan kepala suku sekte
Wahhabi, Ibn Saud (30). Pertemuan ini diperkirakan hanya sebagai sebuah
misi politik kecil, tetapi apa yang muncul kemudian dari pertemuan
tersebut adalah sebuah aliansi antara Jack dan Ibn Saud, dan pada saat
itu juga Philby menerima sekte Wahhabi (30-1). Philby memberikan
informasi intelijen kepada Ibn Saud yang menyebabkan Keluarga Saud dapat
mengalahkan Sharif Hussein dan lahirlah Kerajaan Saudi Arabia. (35).
Apakah Jack Philby membantu mendirikan
Kerjaan Saudi Arabia atas nama penguasa elit Inggris dan MI6? Dari
segala kemungkinan, jawabannya adalah TIDAK. Philby mendukung Ibn Saud
karena dimotivasi oleh kebenciannya terhadap Inggris. Ketika Philby
menyadari bahwa janji-janji Inggris untuk memberikan kemerdekaan kepada
Arab tidak murni, ia memutuskan hubungan politiknya dengan Inggris.
(28). Philby yang fanatismenya pro-Arab menunjang agenda penguasa elit
Inggris yang anti-Yahudi. Sementara mungkin dia dianggap seorang
pengkhianat, namun nampaknya pekerjaan Jack Philby selalu membantu satu
atau lebih faksi dari elit penguasa. Ini termasuk dengan elit Amerika.
Dengan bantuan Allen Dulles, Jack Philby menghubungkan elit Saudi dengan
elit Amerika.
Dulles, Big Oil, dan ARAMCO
Dalam tahun 1930-an, Philby mampu
meyakinkan Ibn Saud untuk memberi izin kepada investor asing di Kerajaan
Saudi Arabia atas nama pencarian minyak. Philby meyakinkan Ibn Saud
untuk memperkenankan Charles Crane untuk memfasilitasi eksplorasi
aset-aset di bawah lapisan tanah. (42). Pada tahun 1933, Standard Oil of
California (SOCAL) melakukan perundingan kontrak dengan Philby untuk
jangka waktu 60 tahun yang memberikan kepada SOCAL hak-hak eksklusif
untuk mengeksplorasi dan menyuling minyak. (42-3). Hal ini merupakan
permulaan dari apa yang dikenal kemudian sebagai the Arabian-American
Oil Company (ARAMCO). Departemen Luar Negeri Amerika Serikat
mengklasifikasikan ARAMCO sebagai harga komersial terkaya dalam sejarah
dunia ("St. John Philby," tanpa halaman).
Seorang pemain kunci dalam mendirikan
ARAMCO adalah temannya Dulles, James Forrestal. Forrestal mempertemukan
SOCAL dengan Texaco dalam sebuah perjanjian yang membentuk Caltex,
perusahaan induk ARAMCO (Loftus dan Aarons 63). Hubungan James Forrestal
dengn saudaranya Dulles sangat penting. Bukan hanya karena saudaranya
Dulles seorang agen dari elit penguasa, tetapi Allen Dulles juga
bekerjasama dalam melakukan kejahatan dengan Jack Philby sejak tahun
1921 (39). Dalam tahun tersebut, Philby yang pada waktu itu menjabat
sebagai kepala intelijen di Transjordania, bertemu Allen, yang kemudian
ditugaskan di Istanbul (39). Allen membantu memberikan jaminan kepada
Jack mengenai kelangsungan hidup dalam bidang ekonomi dan politik kepada
Ibn Saud melalui koneksinya kepada perushaan-perusahaan minyak Amerika
(38). Bersama-sama Philby dan Dulles membantu membangun negara modern
Saudi Arabia serta menghubungkan elit Amerika dengan elite Saudi.
The 9/11 Cover-Up
Sebuah penyelidikan yang nyata terhadap
serangan 11 September akan memberikan pembuktian yang mendatangkan
bencana kepada elit penguasa Amerika. Sebuah pengusutan murni akan
mengungkapkan bahwa tangan-tangan elit Saudi berada dibelakang semua
kejadian serangan tersebut. Hal tersebut akan mengantarkan kepada
penyelidikan lebih dalam terhadap elit Saudi, yang akan mengungkapkan
bahwa elit penguasa Amerika terhubungkan kepada tindak kejahatan dan
infrastruktur konspirasi Saudi sejak Philby dan Dulles menciptakannya.
Sebuah investigasi palsu harus disiapkan. Indikasi pertama dari
penyidikan tertutup nampak ketika President Bush berusaha mengangkat
Henry Kissinger untuk mengepalai the 9/11 Commission. Perusahaan
Konsultan Kissinger, Kissinger Associates, telah berhubungan dengan
Saudi Arabia di masa lalu (Scheer, tanpa halaman). Ketika publik dan
para aktivis mengajukan keberatannya terhadap langkah ini, Henry
digantikan oleh Thomas Kean. Kean adalah direktur Amerada Hess,
perusahaan minyak raksasa. (Hicks 76). Pada waktu sidang dengar-pendapat
mengenai 9/11, Amerada Hess melaksanakan sebuah usaha patungan dengan
perushaan minyak Saudi Arabi, Delta Oil (76). Gagasannya adalah bahwa
Kean akan menelusuri jejak uang Saudi dalam kejadian 9/11 adalah
menggelikan.
Kesimpulan
Pemandangan politik dipenuhi dengan
banyak hal yang menimbulkan kegelisahan terhadap kebenaran, orang biasa
harus membungkus seluruh kepalanya. Salah satu kebenaran itu adalah
bahwa mereka yang menegaskan menjadi pembela-pembela kita bahkan dalam
satu tempat tidur dengan kekuatan-kekuatan yang mereka klaim
melindunginya terhadap kita. Koneksi antara elit Amerika dengan elit
Saudi memberikan penjelasan terhadap maksud tersebut. Sudah saatnya
sekarang mengambil tanggungjawab untuk penjagaan terhadap diri kita
sendiri, daripada membiarkannya dalam tangan-tangan mereka yang
memandang kita sebagai ternak yang akan di jagal.
Sumber rujukan:
Hicks, Sander. The Big Wedding: 9/11, the Whistleblowers, and the Cover-Up . New York: Vox Pop, 2005.
Loftus, John and Mark Aarons. The
Secret War Against the Jews: How Western Espionage Betrayed the Jewish
People. New York: St. Martin Press, 1994.
Reno, Jamie et al. " The Saudi Money Trail ." MSNBC.com 2002 Newsweek , Inc.
Scheer, Robert. " Want a Cover-Up Expert? Kissinger's Your Man ." The Nation 3 December 2002.
" St. John Philby. " Wikipedia 21 August 2007
original source: http://www.conspicaryarchive.com/
diterjemahkan oleh: akhirzaman.info
Tidak ada komentar:
Posting Komentar