Mengintip Metode Menghafal Quran | ||||
I. Pendahuluan
Ada 3 prinsip (Three P) yang harus difungsikan oleh ikhwan/akhwat kapan dan dimana saja berada sebagai sarana pendukung keberhasilan dalam menghafal al qur’an. 3P (Three P) tersebut adalah:1. Persiapan (Isti’dad)
Kewajiban utama penghafal al-qur’an adalah ia harus menghafalkan setiap harinya minimal satu halaman dengan tepat dan benar dengan memilih waktu yang tepat untuk menghafal seperti:a. Sebelum tidur malam lakukan persiapan terlebih dahulu dengan membaca dan menghafal satu halaman secara grambyangan (jangan langsung dihafal secara mendalam).
b. Setelah bangun tidur hafalkan satu halaman tersebut dengan hafalan yang mendalam dengan tenang lagi konsentrasi
c. Ulangi terus hafalan tersebut (satu halaman) sampai benar-benar hafal diluar kepala
2. Pengesahan (Tashih/setor)
Setelah dilakukan persiapan secara matang dengan selalu mengingat-ingat satu halaman tersebut, berikutnya tashihkan (setorkan) hafalan antum kepada ustad/ustadzah. Setiap kesalahan yang telah ditunjukkan oleh ustad, hendaknya penghafal melakukan hal-hal berikut:
a. Memberi tanda kesalahan dengan mencatatnya (dibawah atau diatas huruf yang lupa)
b. Mengulang kesalahan sampai dianggap benar uoleh ustad.
c. Bersabar untuk tidak menambah materi dan hafalan baru kecuali materi dan hafalan lama benar-benar sudah dikuasai dan disahkan
3. Pengulangan (Muroja’ah/Penjagaan)
Setelah setor jangan meninggalkan tempat (majlis) untuk pulang sebelum hafalan yang telah disetorkan diulang beberapa kali terlebih dahulu (sesuai dengan anjuran ustad/ustadzah) sampai ustad benar-benar mengijinkannya
II. Syarat Utama Untuk Memudahkan Hafalan
1. Beriman dan bertaqwa kepada Allah.2. Berniat mendekatkan diri kepada Allah dengan menjadi hamba-hamba pilihanNya yang menjaga al-qur’an.
3. Istiqomah sampai ajal musamma.
4. Menguasai bacaan al-qur’an dengan benar (tajwid dan makharij al huruf).
5. Adanya seorang pembimbing dari ustad/ustadzah (al-hafidz/al-hafidzah).
6. Minimal sudah pernah khatam al-qur’an 20 kali (dengan membaca setiap ayat 5 kali).
7. Gunakan satu jenis mushaf al-qur’an (al-qur’an pojok).
8. Menggunakan pensil/bolpen/stabilo sebagai pembantu.
9. Memahami ayat yang akan dihafal
III. Macam-macam Metode Menghafal
A. Sistem Fardhi
Ikuti langkah ini dengan tartib (urut):
1. Tenang dan tersenyumlah, jangan tegang.
2. Bacalah ayat yang akan dihafal hingga terbayang dengan jelas kedalam pikiran dan hati.
3. Hafalkan ayat tersebut dengan menghafalkan bentuk tulisan huruf-huruf dan tempat-tempatnya.
4. Setelah itu pejamkan kedua mata dan.
5. Bacalah dengan suara pelan lagi konsentrasi (posisi mata tetap terpejam dan santai).
6. Kemudian baca ayat tersebut dengan suara keras (posisimata tetap terpejam dan jangan tergesa-gesa).
7. Ulangi sampai 3x atau sampai benar-benar hafal.
8. Beri tanda pada kalimat yang dianggap sulit dan bermasalah (garis bawah/distabilo).
9. Jangan pindah kepada hafalan baru sebelum hafalan lama sudah menjadi kuat.
Penggabungan ayat-ayat yang sudah dihafal
Setelah anda hafal ayat pertama dan kedua jangan pindah kepada ayat ketiga akan tetapi harus digabungkan terlebih dahulu antara keduanya dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini:
1. Bacalah ayat pertama dan kedua sekaligus dengan suara pelan lagi konsentrasi.
2. Kemudian bacalah keduanya dengan suara keras lagi konsentrasi dan tenang.
3. Ulangi kedua ayat tersebut minimal 3x sehingga hafalan benar-benar kuat.
Begitulah seterusnya, pada tiap-iap dua tambahan ayat baru harus digabungkan dengan ayat sebelumnya sehingga terjadi kesinambungan hafalan.
4. Mengulang dari ayat belakang ke depan. Dan dari depan ke belakang.
5. Semuanya dibaca dengan suara hati terlebih dahulu kemudian dengan suara keras (mata dalam keadaan tertutup).
6. Begitu seterusnya. Setiap mendapatkan hafalan baru, harus digabungkan dengan ayat/halaman/juz sebelumya.
B. Sistem Jama’i.
Sistem ini menggunakan metode baca bersama, yaitu dua/tiga orang (partnernya) membaca hafalan bersama-sama secara jahri (keras) dengan:
a. Bersama-sama baca keras.
b. Bergantian membaca ayat-an dengan jahri. Keika partnernya membaca jahr dia harus membaca khafi (pelan) begitulah seterusnya dengan gantian.
Sistem ini dalam satu majlis diikuti oleh maksimal 12 peserta, dan minimal 2 peserta. Settingannya sebagai berikut:
a. Persiapan:
1. Peserta mengambil tempat duduk mengitari ustad/ustadzah.
2. Ustad/ustadzah menetapkan partner bagi masing-masing peserta.
3. Masing-masing pasangan menghafalkan bersama partnernya sayat baru dan lama sesuai dengan instruksi ustad/ustadzah.
4. Setiap pasangan maju bergiliran menghadap ustad/ustadzah untuk setor halaman baru dan muroja’ah hafalan lama.
b. Setoran ke ustad/ ustadzah:
1. Muroja’ah: 5 halaman dibaca dengan sistem syst-an (sistem gantian). Muroja’ah dimulai dari halaman belakang (halaman baru) kearah halaman lama.
2. Setor hafalan baru:
a. Membaca seluruh ayat-ayat yang baru dihafal secara bersama-sama.
b. Bergiliran baca (ayatan) dengan dua putaran. Putaran pertama dimulai dari yang duduk disebelah kanan dan putaran kedua dimulai dari sebelah kiri.
c. Membaca bersama-sama lagi, hafalan baru yang telah dibaca secara bergantian tadi.
3. Muroja’ah tes juz 1, dengan sistem acakan (2-3x soal). Dibaca bergiliran oleh masing-masing pasangan. Ketika peserta sendirian tidak punya partner, atau partnernya sedang berhalangan
hadir, maka ustad wajib menggabungkannya dengan kelompok lain yang kebetulan juz,
halaman dan urutannya sama, jika hafalannya tidak sama dengan kelompok lain maka ustad hendaknya menunjuk salah seorang peserta yang berkemampuan untuk suka rela menemani.
c. Muroja’ah ditempat:
1. Kembali ketempat semula.
2. Mengulang bersama-sama seluruh bacaan yang disetorkan baik muroja’ah maupun hafalan baru, dengan sistem yang sama dengan setoran.
3. Menambah hafalan baru bersama-sama untuk disetorkan pada pertemuan berikutnya.
4. Jangan tinggalkan majlis sebelum mendapat izin ustad/ustadzah.
IV. Keistimewaan sistem jama’i
1. Cepat menguasai bacaan al-qur’an dengan benar.2. Menghilangkan perasaan grogi dan tidak PD ketika baca al-qur’an didepan orang lain.
3. Melatih diri agar tidak gampang tergesa-gesa dalam membaca.
4. Mengurangi beban berat menghafal al-qur’an.
5. Melatih untuk menjadi guru dan murid yang baik.
6. Menguatkan hafalan lama dan baru.
7. Semangat muroja’ah dan menambah hafalan baru.
8. Meringankan beban ustad.
9. Kesibukannya selalu termotivasi dengan al-qur’an.
10. Mampu berda’wah dengan hikmah wa al-mau’idhah al-hasanah.
11. Siap untuk dites dengan sistem acakan.
12. Siap menjadi hamba-hamba Allah yang berlomba menuju kebaikan.
V. Jaminan
1. Hafalan al-qur’an lanyah dan lancar dalam masa tempo yang sesingkat-singkatnya. (perlu bukti, admin imm).2. Sukses dan bahagia di dunia dan akhirat.
3. Pilihan Allah dan memperoleh surga ‘adn diakhirat nanti (surah fatir:23-24)
VI. Metode Muroja’ah (Pengulangan dan penjagaan fardhi atau jama’i)
Ayat-ayat al-qur’an hanya akan tetap bersemayam didalam hati utu al-‘ilm jika ayat-ayat yang dihafal selalu diingat, diulang dan dimuroja’ah.Berikut ini cara muroja’ah:
1. Setelah hafal setengah juz/satu juz, harus mampu membaca sendiri didepan ustad/ustadzah dan penampilan.
2. Setiap hari membaca dengan suara pelan 2 juz. Membaca dengan suara keras (tartil) minimal 2 juz setiap hari.
3. Simakkan minimal setengah juz setiap hari kepada teman/murid/jama’ah/istri/
suami dst.
4. Ketika lupa dalam muroja’ah maka lakukan berikut ini:
• Jangan langsung melihat mushaf, tapi usahakan mengingat-ingat terlebih dahulu.
• Ketika tidak lagi mampu mengingat-ingat, maka silahkan melihat mushaf
dan,
• Catat penyebab kesalahan. Jika kesalahan terletak karena lupa maka berilah tanda garis bawah. Jika kesalahan terletak karena faktor ayat mutasyabihat (serupa dengan ayat lain) maka tulislah nama surat/no./juz ayat yang serupa itu di halaman pinggir (hasyiyah).
Jaga Hafalan Biar Ngga Cepat Hilang | ||||
Ustadz
Taufik Hamim yang dirahmati Allah, saya ini adalah salah seorang
mahasiswa di suatu lembaga (ma'had) pendidikan Islam yang salah satu
meteri kuliahnya adalah menghafal beberapa surat dalam juz tertentu,
yang saya mau tanyakan kepada pak ustadz, bagaimana cara menjaga hafalan
agar ngga hilang-hilang.
demikian pertanyaan saya, semoga Ustdz dapat membatu saya dalam memecahkan persoalan ini.
terimakasih
Bekasi
Ahmad Banudemikian pertanyaan saya, semoga Ustdz dapat membatu saya dalam memecahkan persoalan ini.
terimakasih
Bekasi
Jawaban
Saudara
A. Banu yang saya cintai karena Allah, memang menjaga hafalan Al-Qur'an
lebih berat ketimbang menghafalnya dari nol, namun jangan berkecil hati
bahwa bila niat kita baik, ikhlas karena Allah, insya Allah Dia akan
membimbing kita dalam menghafal dan menjaga kitab sucinya. kalau Allah
ridha kepada kita, maka kemudahan-kemudahan yang akan kita dapati.
Berikut adalah beberapa Tips untuk menjaga hafalan Al-Qur’an (ini pernah
saya tulis di www.al-umm.net), semoga bermanfaat buat anda khususnya dan buat kita semua yang memiliki tekad yang kuat dalam menghafalkan Al-Qur'an :
Pengaturan waktu
Pandai mengatur waktu akan dapat membantu seorang penghafal Al-Qur’an dalam memelihara hafalannya. Mengatur waktu untuk mengulang-ulang hafalan yang senantiasa terus berkelanjutan, harus terus dilakukan oleh seorang penghafal Al-Qur’an. Biasakan jangan melewatkan waktu tanpa melakukan hal-hal yang bermanfaat.
Menyediakan waktu khusus
Dalam proses muraja’ah (mengulang) hafalan, seorang penghafal Al-Qur’an harus menyediakan waktu khusus, misalnya sebelum atau sesudah subuh, sebelum tidur, sebelum dan sesudah shalar fardhu. Siapapun dia, bila mana sedang menekuni suatu pekerjaan dan memberikan porsi waktu yang khusus, maka dia akan mendapatkan hasil yang tidak akan mengecewakannya. Tengoklah bagaimana kehidupan para Ulama terdahulu dalam pengaturan waktu, sehingga mereka dapat mewariskan karya-karya besar mereka yang sampai hari ini masih menjadi rujukkan. Sabagian mereka wafat diusainya yang belum begitu lanjut, akan tetapi mereka dapat menulis dan menyusun banyak kitab.
Wirid Al-Qur'an
Selain menyediakan waktu khusus, seorang penghafal Al-Qur'an harus memperbanyak tilawah, dia harus memiliki wirid Al-Qur'an yang rutin dia lakukan setiap hari. Usahakan dapat membaca Al-Qur’an minimal satu juz setiap hari, sehingga dalam waktu tiga puluh hari / satu bulan anda akan mengkhatamkan tilawah Al-Qur’an. Sering membaca Al-Qur’an akan dapat memudahkan seseorang dalam menghafal Al-Qur’an.
Menjadi Imam Shalat
Salah satu cara yang paling efektif dalam menjaga hafalan adalah mengajarkan orang lain, karena pada saat mendengarkan hafalan muridnya, maka secara tidak langsung dia sedang mengulang-ulang hafalan.
Mendengarkan bacaan orang lain
Banyak mendengar akan memudahkan kita menghafal, cepat hafal, selain sering membaca juga karena sering mendengar bacaan orang lain. Buatlah kesepakan atau janji bersama teman anda yang sedang menghafal Al-Qur’an untuk saling menyimak, sehingga bila mana anda atau teman anda keliru dalam membaca maka saat itulah anda berdua akan saling mengoreksi.
Mendengarkan kaset atau CD Al-Qur’an
Pilihlah salah satu bacaan syaikh terkenal, yang tilawahnya tersebar di seluruh dunia dan cenderung diminati lagunya dalam membaca Al-Qur’an, seperti Syaikh Mahmud Khalil Al-Hushari, Syaikh Muhammad Siddiq Al-Minsyawi, Syaikh Abdullah bin Ali Bashfar, Syaikh Abdurrahman Al-Hudzaifi, Syaikh Suud Syuraim, Syaikh Abdurrahman Al-Sudais dll.
Membaca sejarah para penghafal Al-Qur’an
Untuk memberikan motivasi dan semangat baru maka anda juga harus membaca perjalanan para ulama dan orang-orang yang menghafal Al-Qur'an, anda akan dapat mengambil pelajaran dari pengalaman mereka serta dapat memperbaharui semangat anda.
Membiasakan membaca tanpa melihat Mushaf
Biasakan mengulang hafalan tanpa melihat mushaf, karena bila mana membaca hafalan selalu melihat mushaf maka akan ada ketergantung selalu ingin melihatnya. Kecuali apa bila anda sudah tidak dapat melanjutkan bacaan, maka boleh anda melihat mushaf.
Menjauhi kemaksiatan
Jiwa yang selalu berlumuran kemaksiatan dan dosa, sulit untuk menerima cahaya Al-Qur'an, hati yang tertutup disebabkan dosa-dosa yang senantiasa dilakukannya, tidak mudah menerima kebaikan, mentadaburi ayat-ayat Al-Qur'an
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur’an ataukah hati mereka terkunci?” (Q.S. Muhammad : 24)
Dalam sejarah tercatat bahwa Imam Syafi'i rahimuhullah tergolong ulama yang memiliki kecepatan dalam menghafal, bagaimana dia mengadu kepada gurunya, Waki', suatu hari dia mengalami kelambatan dalam menghafal. Maka gurunya lalu memberikan obat mujarrab, yaitu agar dia meninggalkan perbuatan maksiat dan mengosongkan hati dari setiap penghalang antara dia dan Tuhannya.
Imam Syafi'i rahimahullah berkata :
Aku mengadu kepada (guruku) Waki' atas buruknya hafalanku
Maka diapun memberiku nasihat agar aku meninggalkan kemaksiatan
Dia memberitahuku bahwa ilmu itu adalah cahaya
Dan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada orang yang bermaksiat.
Wallahu 'alam bishshawab.
Jawaban
Pengaturan waktu
Pandai mengatur waktu akan dapat membantu seorang penghafal Al-Qur’an dalam memelihara hafalannya. Mengatur waktu untuk mengulang-ulang hafalan yang senantiasa terus berkelanjutan, harus terus dilakukan oleh seorang penghafal Al-Qur’an. Biasakan jangan melewatkan waktu tanpa melakukan hal-hal yang bermanfaat.
Rasulullah SAW telah memperingatkan,
bahwa hafalan Al-Qur’an akan lebih cepat hilang dan lepas bila
dibandingkan dengan seekor onta yang terikat kuat apa bila dia tidak
selalu mengulang-ulang hafalannya tersebut
“
Jagalah Al-Qur’an, demi Yang jiwaku berada di tangan-Nya, Al-Qur’an itu
lebih cepat lepas dari pada seekor onta dari ikatannya” (H.R. Bukhari) Menyediakan waktu khusus
Dalam proses muraja’ah (mengulang) hafalan, seorang penghafal Al-Qur’an harus menyediakan waktu khusus, misalnya sebelum atau sesudah subuh, sebelum tidur, sebelum dan sesudah shalar fardhu. Siapapun dia, bila mana sedang menekuni suatu pekerjaan dan memberikan porsi waktu yang khusus, maka dia akan mendapatkan hasil yang tidak akan mengecewakannya. Tengoklah bagaimana kehidupan para Ulama terdahulu dalam pengaturan waktu, sehingga mereka dapat mewariskan karya-karya besar mereka yang sampai hari ini masih menjadi rujukkan. Sabagian mereka wafat diusainya yang belum begitu lanjut, akan tetapi mereka dapat menulis dan menyusun banyak kitab.
Wirid Al-Qur'an
Selain menyediakan waktu khusus, seorang penghafal Al-Qur'an harus memperbanyak tilawah, dia harus memiliki wirid Al-Qur'an yang rutin dia lakukan setiap hari. Usahakan dapat membaca Al-Qur’an minimal satu juz setiap hari, sehingga dalam waktu tiga puluh hari / satu bulan anda akan mengkhatamkan tilawah Al-Qur’an. Sering membaca Al-Qur’an akan dapat memudahkan seseorang dalam menghafal Al-Qur’an.
Menjadi Imam Shalat
Hafalan
anda akan selalu melekat dalam ingatan anda apabila selalu anda baca
dalam shalat, khususnya saat shalat malam atau qiyamullail. Terlebih
saat menjadi imam shalat tarawih di suatu masjid yang antara pengurus
jamaah meresa tidak keberatan bila mana sang iman membaca satu juz untuk
setiap malamnya.
Mengajarkan orang lainSalah satu cara yang paling efektif dalam menjaga hafalan adalah mengajarkan orang lain, karena pada saat mendengarkan hafalan muridnya, maka secara tidak langsung dia sedang mengulang-ulang hafalan.
Mendengarkan bacaan orang lain
Banyak mendengar akan memudahkan kita menghafal, cepat hafal, selain sering membaca juga karena sering mendengar bacaan orang lain. Buatlah kesepakan atau janji bersama teman anda yang sedang menghafal Al-Qur’an untuk saling menyimak, sehingga bila mana anda atau teman anda keliru dalam membaca maka saat itulah anda berdua akan saling mengoreksi.
Mendengarkan kaset atau CD Al-Qur’an
Pilihlah salah satu bacaan syaikh terkenal, yang tilawahnya tersebar di seluruh dunia dan cenderung diminati lagunya dalam membaca Al-Qur’an, seperti Syaikh Mahmud Khalil Al-Hushari, Syaikh Muhammad Siddiq Al-Minsyawi, Syaikh Abdullah bin Ali Bashfar, Syaikh Abdurrahman Al-Hudzaifi, Syaikh Suud Syuraim, Syaikh Abdurrahman Al-Sudais dll.
Membaca sejarah para penghafal Al-Qur’an
Untuk memberikan motivasi dan semangat baru maka anda juga harus membaca perjalanan para ulama dan orang-orang yang menghafal Al-Qur'an, anda akan dapat mengambil pelajaran dari pengalaman mereka serta dapat memperbaharui semangat anda.
Membiasakan membaca tanpa melihat Mushaf
Biasakan mengulang hafalan tanpa melihat mushaf, karena bila mana membaca hafalan selalu melihat mushaf maka akan ada ketergantung selalu ingin melihatnya. Kecuali apa bila anda sudah tidak dapat melanjutkan bacaan, maka boleh anda melihat mushaf.
Menjauhi kemaksiatan
Jiwa yang selalu berlumuran kemaksiatan dan dosa, sulit untuk menerima cahaya Al-Qur'an, hati yang tertutup disebabkan dosa-dosa yang senantiasa dilakukannya, tidak mudah menerima kebaikan, mentadaburi ayat-ayat Al-Qur'an
Dalam sejarah tercatat bahwa Imam Syafi'i rahimuhullah tergolong ulama yang memiliki kecepatan dalam menghafal, bagaimana dia mengadu kepada gurunya, Waki', suatu hari dia mengalami kelambatan dalam menghafal. Maka gurunya lalu memberikan obat mujarrab, yaitu agar dia meninggalkan perbuatan maksiat dan mengosongkan hati dari setiap penghalang antara dia dan Tuhannya.
Imam Syafi'i rahimahullah berkata :
Aku mengadu kepada (guruku) Waki' atas buruknya hafalanku
Maka diapun memberiku nasihat agar aku meninggalkan kemaksiatan
Dia memberitahuku bahwa ilmu itu adalah cahaya
Dan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada orang yang bermaksiat.
Wallahu 'alam bishshawab.
Belajar Al Qur`an (Umur 66 bisa hafal Qur''an dan Faham isinya?) | ||||
Usia
saya sekarang 66 tahun. Saya ingin mendalami Islam hingga akhir hayat.
Tetapi masa lalu saya penuh dengan sekuler, belajar teknologi komputer,
belajar bahasa Inggris, Belanda. Mendalami bidang manajemen. Sangat
sedikit berkaitan dengan islam, walaupun sentuhan selalu ada melalu
sholat (yang sholatnya compang camping), membaca buku-buku tentang Islam
(tidak mendalam), dan cinta kepada Islam.
Pertanyaannya: Bisakah orang seperti saya belajar menghafal Quran dan mengerti kandungan isinya?
Achmad SiswonoPertanyaannya: Bisakah orang seperti saya belajar menghafal Quran dan mengerti kandungan isinya?
Jawaban
Bapak
Achmad Siswono yang dirahmati Allah, bersyukur lah bapak karena telah
mengetahui banyak ilmu seperti yang bapak sampaikan di atas. insya Allah
ilmu yang pernah bapak pelajari tidak akan sia-sia. selagi bapak
gunakan dalam rangka memajukan agama Islam yang mulia ini.
Subhanallah, saya sangat bangga dan senang sekali mengetahui keinginan bapak yang sudah berusai lanjut, untuk menghafal Al-Qur'an, terlebih mengerti isinya.
Siapapun dia,anak-anak, remaja, dewasa atau orang yang yang berusia lanjut, laki-laki maupun wanita, bila mana memiliki keinginan kuat dalam melaksanakan suatu pekerjaan dan diringi denga niat ikhlash, insya Allah kemudahanlah yang akan dia dapati. terlebih keinginan itu adalah untuk menghafal Al-Qur'an. Allah SWT mengulang firman-Nya sampai empat kali di dalam surat yang sama, yaitu surat Al-Qamar, surat ke-54
"Dan sungguh telah kami mudahkan Al-Qur'an untuk diingat, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?"
Di suatu wilayah di Jakarta Timur, ada seorang ibu yang berusia lebih dari 50 tahun, dalam waktu kurang lebih 5 tahun, alhamdulillah telah tamat menghafal Al-Qur'an 30 juz, bukan juz 30. tentunya ada beberapa tahapan yang dilalui sang ibu. diantaranya dia mulia dari memperbaiki tilawah(bacaan) Al-Qur'an sampai ke tingkat boleh menghafal setelah mendapat izin dari pembimbingnya.
Siang malam sang ibu tak terlepas dari membaca, menghafal dan mengulang-ulang ayat-ayat Al-Qur'an. bahkan sambil mamasakpun beliau tidak terlepas dari melantunkan ayat-ayat Al-Qur'an. Ini barang kali satu contoh di Jakarta. Ada satu contoh lain di wilayah Jawa Timur sekitar tahun 90-an, ada seorang nenek yang hafal Al-Qur'an 30juz setelah dia merutinkan dirinya untuk terus khatam membaca Al-Qur'an setiap bulan. Tak terasa ternyata tanpa disangka dia dapat membaca ayatayat Al-Qur'an tanpa harus melihat mushaf Al-Qur'an.
Oleh karenanya baik sekali bila mana bapak banyak membaca buku-buku yang berkaitan dengan kegiatan menghafal Al-Qur'an. Diantaranya buku "Kiat Sukses Menjadi Hafizh Da'iyah" karya Ust. Abdul Aziz Abdurrauf Al-Hafizh, Lc, MA hafizhahullah.
Kemudian untuk mengerti kandungan dan isi al-Qur'an tentunya juga mudah sama mudahnya ketika kita menghafal Al-Qur'an. Karena ketika Allah SWT memudahkan Al-Qur'an untuk dihafal, disitu pula Dia akan memudahkan kita dalam memahami kandungan dan isi Al-Qur'an. Banyak terjemahan dan tafsir Al-Qur'an yang mudah kita peroleh, namun alangkah baiknya bila kita memiliki perangkat untama dalam memahami Al-Qur'an, yaitu Bahasa Arab. Bahasa Arab mudah dipelajari dan perlu. dikatakan sangat mudah, karena betapa banyak orang non arab yang suksek dalam menuntut ilmu sehingga banyak diantara mereka menjadi guru bagi orang arab yang berlidah asli arab.
Oleh karenanya banyak bergaulah bapak dengan orang-orang yang selama ini selalu berinteraksi dengan Al-Qur'an.
Semoga Allah SWT memudahkan bapak dan kita semua dalam menghafal serta memahami kandungan dan isi al-Qur'an. Aamiin.
Wallahu 'alam bishshawab.
Subhanallah, saya sangat bangga dan senang sekali mengetahui keinginan bapak yang sudah berusai lanjut, untuk menghafal Al-Qur'an, terlebih mengerti isinya.
Siapapun dia,anak-anak, remaja, dewasa atau orang yang yang berusia lanjut, laki-laki maupun wanita, bila mana memiliki keinginan kuat dalam melaksanakan suatu pekerjaan dan diringi denga niat ikhlash, insya Allah kemudahanlah yang akan dia dapati. terlebih keinginan itu adalah untuk menghafal Al-Qur'an. Allah SWT mengulang firman-Nya sampai empat kali di dalam surat yang sama, yaitu surat Al-Qamar, surat ke-54
Di suatu wilayah di Jakarta Timur, ada seorang ibu yang berusia lebih dari 50 tahun, dalam waktu kurang lebih 5 tahun, alhamdulillah telah tamat menghafal Al-Qur'an 30 juz, bukan juz 30. tentunya ada beberapa tahapan yang dilalui sang ibu. diantaranya dia mulia dari memperbaiki tilawah(bacaan) Al-Qur'an sampai ke tingkat boleh menghafal setelah mendapat izin dari pembimbingnya.
Siang malam sang ibu tak terlepas dari membaca, menghafal dan mengulang-ulang ayat-ayat Al-Qur'an. bahkan sambil mamasakpun beliau tidak terlepas dari melantunkan ayat-ayat Al-Qur'an. Ini barang kali satu contoh di Jakarta. Ada satu contoh lain di wilayah Jawa Timur sekitar tahun 90-an, ada seorang nenek yang hafal Al-Qur'an 30juz setelah dia merutinkan dirinya untuk terus khatam membaca Al-Qur'an setiap bulan. Tak terasa ternyata tanpa disangka dia dapat membaca ayatayat Al-Qur'an tanpa harus melihat mushaf Al-Qur'an.
Oleh karenanya baik sekali bila mana bapak banyak membaca buku-buku yang berkaitan dengan kegiatan menghafal Al-Qur'an. Diantaranya buku "Kiat Sukses Menjadi Hafizh Da'iyah" karya Ust. Abdul Aziz Abdurrauf Al-Hafizh, Lc, MA hafizhahullah.
Kemudian untuk mengerti kandungan dan isi al-Qur'an tentunya juga mudah sama mudahnya ketika kita menghafal Al-Qur'an. Karena ketika Allah SWT memudahkan Al-Qur'an untuk dihafal, disitu pula Dia akan memudahkan kita dalam memahami kandungan dan isi Al-Qur'an. Banyak terjemahan dan tafsir Al-Qur'an yang mudah kita peroleh, namun alangkah baiknya bila kita memiliki perangkat untama dalam memahami Al-Qur'an, yaitu Bahasa Arab. Bahasa Arab mudah dipelajari dan perlu. dikatakan sangat mudah, karena betapa banyak orang non arab yang suksek dalam menuntut ilmu sehingga banyak diantara mereka menjadi guru bagi orang arab yang berlidah asli arab.
Oleh karenanya banyak bergaulah bapak dengan orang-orang yang selama ini selalu berinteraksi dengan Al-Qur'an.
Semoga Allah SWT memudahkan bapak dan kita semua dalam menghafal serta memahami kandungan dan isi al-Qur'an. Aamiin.
Wallahu 'alam bishshawab.
Rubrik Konsultasi ini diasuh oleh H. Taufik Hamim Effendi, Lc., MA
(Ketua Umum Yayasan Muntada Ahlil Quran), bagi para pecinta Al-Quran dan
pengunjung setia muntadaquran.net, silahkan kirim pertanyaan anda ke
email : ibnu_hekh@yahoo.com atau muntada_quran@yahoo.co.id dengan
kategori pertanyaan : Tahfizh Al-Quran atau Syariah,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar