Imam Ibnul Qayyim rahimahullahu Ta’ala
berkata : “Pada suatu ketika aku pernah jatuh sakit, tetapi aku
tidak menemukan seorang dokter atau obat penyembuh. Lalu aku
berusaha mengobati dan menyembuhkan diriku dengan surat al-Fatihah,
maka aku melihat pengaruh yang sangat menakjubkan. Aku ambil
segelas air zam-zam dan membacakan padanya surat al-Fatihah
berkali-kali, lalu aku meminumnya hingga aku mendapatkan
kesembuhan total. Selanjutnya aku bersandar dengan cara tersebut
dalam mengobati berbagai penyakit dan aku merasakan manfaat yang
sangat besar. Kemudian aku beritahukan kepada banyak orang yang
mengeluhkan suatu penyakit dan banyak dari mereka yang sembuh
dengan cepat”. Zaadul Ma’aad (IV/178) dan al-Jawabul
Kaafi (hal. 21).
|
Ada menyeruak perhatian yang begitu besar terhadap kekuatan membaca
Al-Qur'an, dan yang terlansir di dalam Al-Qur'an, dan pengajaran
Rasulullah. Dan sampai beberapa waktu yang belum lama ini, belum diketahui
bagaimana mengetahui dampak Al-Qur'an tersebut kepada manusia. Dan apakah
dampak ini berupa dampak biologis ataukah dampak kejiwaan, atakah malah
keduanya, biologis dan kejiwaan.
Maka, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, kami memulai sebuah
penelitian tentang Al-Qur'an dalam pengulangan-pengulangan "Akbar" di kota
Panama wilayah Florida. Dan tujuan pertama penelitian ini adalah menemukan
dampak yang terjadi pada organ tubuh manusia dan melakukan pengukuran jika
memungkinkan.
Penelitian ini menggunakan seperangkat peralatan elektronik dengan
ditambah komputer untuk mengukur gejala-gejala perubahan fisiologis pada
responden selama mereka mendengarkan bacaan Al-Qur'an.
Penelitian dan pengukuran ini dilakukan terhadap sejumlah kelompok
manusia:
1. Muslimin yang bisa berbahasa Arab.
2. Muslimin yang tidak bisa berbahasa Arab
3. Non-Islam yang tidak bisa berbahasa Arab.
Pada semua kelompok responden tersebut dibacakan sepotong ayat Al-Qur'an
dalam bahasa Arab dan kemudian dibacakan terjemahnya dalam bahasa Inggris.
Dan pada setiap kelompok ini diperoleh data adanya dampak yang bisa
ditunjukkan tentang Al-Qur'an, yaitu 97% percobaan berhasil menemukan
perubahan dampak tersebut. Dan dampak ini terlihat pada perubahan
fisiologis yang ditunjukkan oleh menurunnya kadar tekanan pada syaraf
secara sprontanitas. Dan penjelasan hasil penelitian ini aku presentasikan
pada sebuah muktamar tahunan ke-17 di Univ. Kedokteran Islam di Amerika
bagian utara yang diadakan di kota Sant Louis Wilayah Mizore, Agustus
1984.
Dan benar-benar terlihat pada penelitian permulaan bahwa dampak Al-Qur'an
yang kentara pada penurunan tekanan syaraf mungkin bisa dikorelasikan
kepada para pekerja: Pekerja pertama adalah suara beberapa ayat Al-Qur'an
dalam Bahasa Arab. Hal ini bila pendengarnya adalah orang yang bisa
memahami Bahasa Arab atau tidak memahaminya, dan juga kepada siapapun
(random). Adapun pekerja kedua adalah makna sepenggal Ayat Al-Qur'an yang
sudah dibacakan sebelumnya, sampai walaupun penggalan singkat makna ayat
tersebut tanpa sebelumnya mendengarkan bacaan Al-Qur'an dalam Bahasa
Arabnya.
Adapun Tahapan kedua adalah penelitian kami pada pengulangan kata "Akbar"
untuk membandingkan apakah terdapat dampak Al-Qur'an terhadap
perubahan-perubahan fisiologis akibat bacaan Al-Qur'an, dan bukan karena
hal-hal lain selain Al-Qur'an semisal suara atau lirik bacaan Al-Qur'an
atau karena pengetahun responden bahwasannya yang diperdengarkan kepadanya
adalah bagian dari kitab suci atau pun yang lainnya.
Dan tujuan penelitian komparasional ini adalah untuk membuktikan asumsi
yang menyatakan bahwa "Kata-kata dalam Al-Qur'an itu sendiri memiliki
pengaruh fisiologis hanya bila didengar oleh orang yang memahami Al-Qur'an
. Dan penelitian ini semakin menambah jelas dan rincinya hasil penelitian
tersebut.
Peralatan
Peralatan yang digunakan adalah perangkat studi dan evaluasi terhadap
tekanan syaraf yang ditambah dengan komputer jenis Medax 2002 (Medical
Data Exuizin) yang ditemukan dan dikembangkan oleh Pusat Studi Kesehatan
Univ. Boston dan Perusahaan Dafikon di Boston. Perangkat ini mengevaluasi
respon-respon perbuatan yang menunjukkan adanya ketegangan melalui salah
satu dari dua hal: (i) Perubahan gerak nafas secara langsung melalui
komputer, dan (ii) Pengawasan melalui alat evaluasi perubahan-perubahan
fisiologis pada tubuh. Perangkat ini sangat lengkap dan menambah semakin
menguatkan hasil validitas hasil evaluasi. Subsekuen:
1. Program komputer yang mengandung pengaturan pernafasan dan monitoring
perubahan fisiologis dan printer.
2. Komputer Apple 2, yaitu dengan dua floppy disk, layar monitor dan
printer.
3. Perangkat monitoring elektronik yang terdiri atas 4 chanel: 2 canel
untuk mengevaluasi elektrisitas listrik dalam otot yang diterjemahkan ke
dalam respon-respon gerak syaraf otot; satu chanel untuk memonitor arus
balik listrik yang ke kulit; dan satu chanel untuk memonitor besarnya
peredaran darah dalam kulit dan banyaknya detak jantung dan suhu badan.
Berdasarkan elektrisitas listrik dalam otot-otot, maka ia semakin
bertambah yang menyebabkan bertambahnya cengkeraman otot. Dan untuk
memonitor perubahan-perubahan ini menggunakan kabel listrik yang dipasang
di salah satu ujung jari tangan.
Adapun monitoring volume darah yang mengalir pada kulit sekaligus
memonitor suhu badan, maka hal itu ditunjukkan dengan melebar atau
mengecilnya pori-pori kulit. Untuk hal ini, menggunakan kabel listrik yang
menyambung di sekitar salah satu jari tangan. Dan tanda
perubahan-perubahan volume darah yang mengalir pada kulit terlihat jelas
pada layar monitoryang menunjukkan adanya penambahan cepat pada jantung.
Dan bersamaan dengan pertambahan ketegangan, pori-pori mengecil, maka
mengecil pulalah darah yag mengalir pada kulit, dan suhu badan, dan detak
jantung.
Metode dan Keadaan yang digunakan: Percobaan dilakukan selama 210 kali
kepada 5 responden: 3 laki-laki dan 2 perempuan yang berusia antara 40
tahun dan 17 tahun, dan usia pertengahan 22 tahun.
Dan setiap responden tersebut adalah non-muslim dan tidak memahami bahasa
Arab. Dan percobaan ini sudah dilakukan selama 42 kesempatan, dimana
setiap kesempatannya selama 5 kali, sehingga jumlah keseluruhannya 210
percobaan. Dan dibacakan kepada responden kalimat Al-Qur'an dalam bahasa
Arab selama 85 kali, dan 85 kali juga berupa kalimat berbahasa Arab bukan
Al-Qur'an. Dan sungguh adanya kejutan/shock pada bacaan-bacaan ini: Bacaan
berbahasa Arab (bukan Al-Qur'an) disejajarkan dengan bacaan Al-Qur'an
dalam lirik membacanya, melafadzkannya di depan telingga, dan responden
tidak mendengar satu ayat Al-Qur'an selama 40 uji-coba. Dan selama diam
tersebut, responden ditempatkan dengan posisi duduk santai dan terpejam.
Dan posisi seperti ini pulalah yang diterapkan terhadap 170 uji-coba
bacaan berbahasa Arab bukan Al-Qur'an.
Dan ujicoba menggunakan bacaan berbahasa Arab bukan Al-Qur'an seperti obat
yang tidak manjur dalam bentuk mirip seperti Al-Qur'an, padahal mereka
tidak bisa membedakan mana yang bacaan Al-Qur'an dan mana yang bacaan
berbahasa Arab bukan Al-Qur'an. Dan tujuannya adalah utuk mengetahui
apakah bacaan Al-Qur'an bisa berdampak fisiologis kepada orang yang tidak
bisa memahami maknanya. Apabila dampak ini ada (terlihat), maka berarti
benar terbukti dan dampak tidak ada pada bacaan berbahasa Arab yang dibaca
murottal (seperti bacaan Imam Shalat) pada telinga responden.
Adapun percobaan yang belum diperdengarkan satu ayat Al-Qur'an kepada
responden, maka tujuannya adalah untuk mengetahui dampak fisiologis
sebagai akibat dari letak/posisi tubuh yang rileks (dengan duduk santai
dan mata terpejam).
Dan sungguh telah kelihatan dengan sangat jelas sejak percobaan pertama
bahwasannya posisi duduk dan diam serta tidak mendegarkan satu ayat pun,
maka ia tidak mengalami perubahan ketegangan apapun. Oleh karena itu,
percobaan diringkas pada tahapan terakhir pada penelitian perbandingan
terhadap pengaruh bacaan Al-Qur'an dan bacaan bahasa Arab yang dibaca
murottal seperti Al-Qur'an terhadap tubuh.
Dan metode pengujiannya adalah dengan melakukan selang-seling bacaan:
dibacakan satu bacaan Al-Qur'an, kemudian bacaan bahasa Arab, kemudian
Al-Qur'an dan seterusnya atau sebaliknya secara terus menerus.
Dan para responden tahu bahwa bacaan yang didengarnya adalah dua macam:
Al-Qur'an dan bukan Al-Qur'an, akan tetapi mereka tidak mampu membedakan
antara keduanya, mana yang Al-Qur'an dan mana yang bukan.
Adapun metode monitoring pada setiap percobaan penelitian ini, maka hanya
mencukupkan dengan satu chanel yaitu chanel monitoring elektrisitas
listrik pada otot-otot, yaitu dengan perangkat Midax sebagaimana kami
sebutkan di atas. Alat ini membantu menyampaikan listrik yang ada di dahi.
Dan petunjuk yang sudah dimonitor dan di catat selama percobaan ini
mengadung energi listrik skala pertengahan pada otot dibandingkan dengan
kadar fluktuasi listrik pada waktu selama percobaan. Dan sepanjang otot
untuk mengetahui dan membandingkan persentase energi listrik pada akhir
setiap percobaan jika dibandingkan keadaan pada awal percobaan. Dan semua
monitoring sudah dideteksi dan dicatat di dalam komputer. Dan sebab kami
mengutamakan metode ini untuk memonitor adalah karena perangkat ini bisa
meng-output angka-angka secara rinci yang cocok untuk studi banding,
evaluasi dan akuntabel..
Pada satu ayat percobaan, dan satu kelompok percobaan perbandingan lainnya
mengandung makna adanya hasil yang positif untuk satu jenis cara yang
paling kecil sampai sekecil-kecilnya energi listrik bagi otot. Sebab hal
ini merupakan indikator bagusnya kadar fluktuasi ketegangan syaraf,
dibandingkan dengan berbagai jenis cara yang digunakan responden tersebut
ketika duduk. Hasil Penelitian
Ada hasil positif 65% percobaan bacaan Al-Qur'an. Dan hal ini menunjukkan
bahwa energi listrik yang ada pada otot lebih banyak turun pada percobaan
ini. Hal ini ditunjukkan dengan dampak ketegangan syaraf yang terbaca pada
monitor, dimana ada dampak hanya 33 % pada responden yang diberi bacaan
selain Al-Qur'an.
Pada sejumlah responden, mungkin akan terjadi hasil yang terulang sama,
seperti hasil pengujian terhadap mendengar bacaan Al-Qur'an. Oleh karena
itu, dilakukan ujicoba dengan diacak dalam memperdengarkannya (antara
Al-Qur'an dan bacaan Arab) sehingga diperoleh data atau kesimpulan yang
valid.
Pembahasan Hasil Penelitian dan Kesimpulan Sungguh sudah terlihat jelas
hasil-hasil awal penelitian tentang dampak Al-Qur'an pada penelitian
terdahulu bahwasanya Al-Qur`an memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap syaraf. dan mungkin bisa dicatat pengaruh ini sebagai satu hal
yang terpisah, sebagaimana pengaruh inipun terlihat pada perubahan energi
listrik pada otot-otot pada organ tubuh. dan perubah-perubahan yang
terjadi pada kulit karena energi listrik, dan perubahan pada peredaran
darah, perubahan detak jantung, voleme darah yang mengalir pada kulit, dan
suhu badan.
Dan semua perubahan ini menunjukan bahwasanya ada perubahan pada
organ-organ syaraf otak secara langsung dan sekaligus mempengaruhi organ
tubuh lainnya. Jadi, ditemukan sejumlah kemungkinan yang tak berujung (
tidak diketahui sebab dan musababnya) terhadap perubahan fisiologis yang
mungkin disebabkan oleh bacaan Al-Qur`an yang didengarkannya.
Oleh karena itu sudah diketahui oleh umum bahwasanya ketegangan-ketegangan
saraf akan berpengaruh kepada dis-fungsi organ tubuh yang dimungkinkan
terjadi karena produksi zat kortisol atau zat lainnya ketika merespon
gerakan antara saraf otak dan otot. Oleh karena itu pada keadaan ini
pengaruh Al-Qur`an terhadap ketegangan saraf akan menyebabkan seluruh
badannya akan segar kembali, dimana dengan bagusnya stamina tubuh ini akan
menghalau berbagai penyakit atau mengobatinya. Dan hal ini sesuai dengan
keadaan penyakit tumor otak atau kanker otak.
Juga,
hasil uji coba penelitian ini menunjukan bahwa kalimat-kalimat
Al-Qur`an itu sendiri memeliki pengaruh fisiologis terhadap ketegangan
organ tubuh secara langsung, apalagi apabila disertai dengan mengetahui
maknanya.
Sumber : harun yahya
dikutip dari situs
http://swaramuslim.net
“Katakanlah, al-Qur’an itu
adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman”. (QS.
Fushshilat : 44).
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat
bagi orang-orang yang beriman”. (QS. Al-Israa’ : 82).
“Hai sekalian manusia, sesungguhnya telah
datang kepada kalian pelajaran dari Rabb kalian, dan penyembuh bagi
penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada, dan petunjuk serta rahmat
bagi orang-orang yang beriman”. (QS. Yunus : 57).
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar