Pada episode kelima program “The
World Tomorrow” di TV Russia Today, yang dipublikasikan pada 15/05/2012;
acara yang dipandu oleh Julian Assange pemilik situs WikiLeaks ini,
melakukan wawancara dengan dua orang Muslim, yaitu Moazzam Begg mantan
tahanan di penjara Guantanamo, dan seorang pengacara Asim Qureshi.
Pemilik
situs WikiLeaks bertanya pada salah satu dari keduanya: “Apa pendapat
Anda tentang keinginan penyatuan masyarakat Muslim dalam Khilafah
Islam?” Yang pertama menjawab: “Saya yakin bahwa banyak kaum Muslim
secara umum yang setuju dengan konsep penyatuan kaum Muslim dan
penegakkan Khilafah. Dan ini merupakan sikap radikal yang senantiasa
dipegang teguh masyarakat.”
Ketika Assange bertanya tentang
sistem apakah yang ideal menurut Anda? Yang kedua menjawab: “Akan tetapi
seperti yang Anda tahu bahwa ini adalah pendapat pribadi saya, dimana
saya yakin ketakutan terbesar yang Anda lihat adalah ketika mereka
berbicara tentang sistem Islam dan Khilafah, maka semua menjadi
ketakutan.”
Namun dalam realitasnya, seperti apa bentuk sistem
itu? Apakah hal itu berupa penyatuan negeri-negeri yang berbahasa Arab?
Sementara di Eropa, kami memiliki lima puluh bahasa yang berbeda, dimana
masyarakat mencoba untuk menyatukan dan menghapus egoisme
negara-negara, sehingga mereka memiliki kesatuan mata uang bersama, dan
sebagainya.
Yang kedua menambahkan ketika menjawab tentang
masalah bahasa: “Sungguh telah berlangsung penanaman nasionalisme yang
datang setelah salah satu dari mereka membuat rancangan peta Afrika.
Kemuadian ia mengatakan Anda Libya, Anda Aljazair, serta Anda anu dan
anu. Apabila bangsa Arab dapat kembali pada konteks era modern, dengan
kondisinya yang sekarang, menuju semacam kesatuan, maka hal ini akan
memberi mereka kekuatan besar. Dan saya yakin hal inilah yang merupakan
sumber keprihatinan di Barat, bahwa akan timbuh kekuatan lain di bagian
selatan Eropa. Sedang Barat tidak suka hal itu terjadi. Namun saya yakin
bahwa semua itu akan terjadi.”
Yang kedua menjawab terkait
mekanisme penerapan syariah Islam: “Tidak ada dari kita yang memenuhi
syarat untuk berbicara tentang metode itu, yang di dalamnya semua
perkara perlu dibahas, yakni mekanisme pendirian negara, dan penyusunan
konstitusinya, sebab tidak ada satu negarapun yang menerapkan syariah
sejak runtuhnya Khilafah Islam.”
Sehungguhnya hal penting dalam
wawancara itu, dan yang perlu diperhatikan bahwa pemilik situs
WikiLeaks ini adalah orang Barat yang jauh dari Islam dan kaum Muslim.
Namun, ia menyadari bahwa masyarakat Muslim benar-benar menginginkan
persatuan dalam naungan Khilafah Islam. Ia juga menyadari bahwa Khilafah
itulah yang akan menyatukan mereka. Sehingga ia menanyakan kepada dua
orang Muslim tentang bagaimana mekanisme mendirikan Khilafah, bagaimana
membangun persatuan masyarakat Muslim, dan bagaimana mekanisme penerapan
sistem Islam dalam naungan Khilafah. Semua ini menegaskan bahwa Barat
dan Rusia menyadari betul keinginan kaum Muslim untuk bersatu di bawah
naungan Khilafah. Dan bedirinya Khilafah sungguh sudah sangat dekat
sekali.
Barat, termasuk para tokoh-tokoh pemikir, peneliti dan
politisinya menyadari betul bahwa ada partai, yaitu Hizbut Tahrir yang
benar-benar telah menyusun rencana dan mekanisme untuk mendirikan
Khilafah dan menerapkan sistem Islam di bawah naungan Khilafah, serta
mekanisme untuk menyatukan masyarakat Muslim. Dan Hizbut Tahrir telah
menyeru pada semua itu sejak enam puluh tahun yang lalu. Namun dalam hal
ini, mereka ingin tahu sejauh mana kesadaran kaum Muslim terkait
persoalan ini, dan sejauh mana interaksi mereka dengan Hizbut Tahrir,
kemudian mereka akan membuat kesimpulan yang menegaskan bahwa mayoritas
kaum Muslim sangat merindukan dan menginginkan tegaknya Khilafah,
sekalipun belum ada kesadaran umum pada mereka atas persoalan ini[] bj
Bocoran kabel gate tentang Indonesia dari situs http://wikileaks.org/ - Bukti Nyata Keantekan Para Penguasa
- Tritech Minyak laporan tentang penyebab Timur Jawa lumpur gunung berapi Lusi, 2006
- Sidoarjo Neil Adams laporan tentang penyebab Timur Jawa lumpur gunung berapi Lusi, 2006
- Konferensi
PBB mengenai Perdagangan dan Pembangunan: Audit Divisi Pengembangan
Investasi, Teknologi dan Enterprise (AE2006-341-01), 30 Jun 2006
- Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi: Review Pelaksanaan Audit Partner Sertifikasi (AR2005-161-04), 5 Mei 2006
- Kantor
PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan: laporan final atas audit
operasi tsunami di Indonesia (AN2005-590-07), 20 Feb 2006
- Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi: Audit Operasi di Indonesia (AR2005-141-02), 20 Desember 2005
- Kantor
Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi: Penilaian Risiko Operasi Bantuan
Tsunami di Sri Lanka (AR2005-141-03), 31 Agustus 2005
- Tsunami
Program Bantuan Bencana: Risiko untuk penipuan dan pelanggaran PBB Staf
Regulasi dan Aturan di Indonesia dan Sri Lanka (ID Kasus No 0558-04),
18 Apr 2005
- Komisi Eropa: Minat Masyarakat tes dalam proses anti-dumping dan anti-subsidi, 13 Jan 2006
- Disensor: Inggris Perusahaan ThorpeGlen mata-mata pada 50 juta penduduk Indonesia 2008
- Timor Timur intelijen pembunuhan Presiden mencegat map 2008
- Percobaan pembunuhan Presiden Ramos-Horta penyelidikan dokumen 2008
- Marinir AS Midrange Ancaman Perkiraan 2005-2015
- CRS: Australia: Latar Belakang dan AS Hubungan, 8 Agustus 2008
- CRS: "Power Soft" Cina di Asia Tenggara, 4 Januari 2008
- CRS: Perubahan Iklim: Isu Negosiasi Mendasari pada Konferensi Bali Para Pihak, November 26, 2007
- CRS: ASIA TIMUR DAN PASIFIK: ISU PADA AKHIR KONGRES 105, November 19, 1998
- CRS: East Asia Summit (EAS): Isu untuk Kongres, 11 Januari 2006
- CRS: Timor Timur Krisis: US Kebijakan dan Options, November 5, 1999
- CRS: Timor Timur Laporan Situasi, 9 Juli 2001
- CRS: Timor Timur: Darurat Kemanusiaan dan Bantuan Internasional, November 5, 1999
- CRS: Timor Timur: Kekerasan di Dalam Negeri, Kekacauan Politik, dan Rekonstruksi, 26 April 2007
- CRS: Timor Timur: Masalah Potensi Kongres, 4 Mei 2005
- CRS: Perubahan Iklim Global: Status Negosiasi, 17 Juni 2008
|
C cont.
- CRS: INDONESIA: HUBUNGAN AS DENGAN MILITER INDONESIA, 10 Agustus 1998
- CRS: Samudra Hindia Gempa dan Tsunami: Bantuan Pangan Kebutuhan dan US Respon, tanggal 8 April 2005
- CRS: Indonesia-AS Hubungan Ekonomi, 2 Maret 2004
- CRS: Indonesia: Politik Dalam Negeri, Dinamika Strategis, dan Kepentingan Amerika, 20 Juni 2007
- CRS: Bahasa Indonesia Pemilu, 20 Mei 2005
- CRS: Bahasa Indonesia Gerakan Separatis di Aceh, 26 Februari 2004
- CRS: Upaya Internasional untuk Mengontrol Penyebaran Flu Burung (H5N1) Virus: Responses Negara Terkena ', 24 Agustus 2006
- CRS: Papua, Indonesia: Isu untuk Kongres, 19 Januari 2006
- CRS: Menghapus Perlindungan Teroris: Rekomendasi-rekomendasi Komisi 9,11 dan US Kebijakan, 11 Februari 2005
- CRS: KRISIS (GLOBAL?) ASIA KEUANGAN, IMF, DAN JEPANG: MASALAH EKONOMI, September 3, 1998
- CRS: ATAS STABILISASI BURSA DANA DARI Departemen Keuangan AS: TUJUAN, SEJARAH, DAN KEGIATAN LEGISLATIF, September 20, 1999
- CRS: Terorisme di Asia Tenggara, September 11, 2007
- CRS: Perjanjian Bali dan Hutan, 13 Februari 2008
- CRS: Tsunami: Pemantauan, Deteksi, dan Sistem Peringatan Dini, 10 Mei 2007
- Disensor: Inggris Perusahaan ThorpeGlen mata-mata pada 50 juta penduduk Indonesia 2008
|
E
G
K
O
S
T
U
Y
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar