Spirit Kebangkitan Ummat

Selanjutnya akan datang kembali Khilafah berdasarkan metode kenabian. Kemudian belia SAW diam.” (HR. Ahmad dan Ath-Thabarani) “Siapa saja yang melepaskan ketaatan, maka ia akan bertemu Allah pada hari kiamat tanpa memiliki hujjah. Dan siapa saja yang meninggal sedang di pundaknya tidak ada baiat, maka ia mati seperti mati jahiliyah (dalam keadaan berdosa).” (HR. Muslim). “Sesungguhnya Allah telah mengumpulkan (memperlihatkan) bumi kepadaku. Sehingga, aku melihat bumi mulai dari ujung Timur hingga ujung Barat. Dan umatku, kekuasaannya akan meliputi bumi yang telah dikumpulkan (diperlihatkan) kepadaku….” (HR. Muslim, Ahmad, Abu Dawud, dan Tirmidzi) Abdullah Berkata, ”Pada saat kami sedang menulis di sisi Rasulullah SAW, tiba-tiba Rasulullah SAW ditanya, manakah di antara dua kota yang akan ditaklukkan pertama, Konstantinopel atau Roma(Italia). Rasulullah SAW bersabda: ”Kota Heraklius yang akan ditaklukkan pertama—yakni Konstantinopel.” (HR. Ahmad)

Jumat, 30 Desember 2011

AS Bersekongkol Leyapkan Gerakan Pembebasan Arab Menuju Khilafah

AS Bersekongkol Leyapkan Gerakan Pembebasan Arab




Syabab.Com - Ketika bom gas air mata telah ditembakkan kepada para demonstran Mesir di Lapangan Tahrir, dan di Jalan Muhammad Mahmud dalam gelombang revolusi Mesir kedua. Sedangkan bom-bom ini merupakan jenis bom yang paling efektif dan membinasakan bagi para demonstran. Sehingga beberapa orang berteriak: “Rakyat ingin gas yang lama,” sebagai bentuk kelakar. Dan beberapa berbicara tentang efeknya pada saraf atau racun yang terkandung dalam gas jenis ini. Namun, apa pun itu, impor pemerintah Mesir terhadap bom jenis ini dalam jumlah besar, padahal Mesir sedang mengalami krisis ekonomi yang parah yang diderita oleh rakyat Mesir, maka secara langsung itu berarti bahwa ada keinginan dari otoritas yang berkuasa untuk lenyapkan revolusi, dan melupakan tuntutannya, khususnya, ketika tuntutan itu sama sekali belum direalisasikan.
Dan sama saja, apakah jenis bom ini beracun atau ada efeknya pada saraf, atau tidak, maka yang jelas bom jenis ini lebih efektif daripada pendahulunya, sehingga beberapa orang merasa tercekik, pusing dan mual setelah menghirupnya.
Kemudian setelah itu, berdasarkan pernyataan resmi, kami mengetahui bahwa AS adalah pengimpor bom jenis ini. AS telah menyerahkan bom jenis ini dalam jumlah besar untuk dalam negeri Mesir setelah 25 Januari, dan bukan sebelumnya. Begitu juga, AS mengetahui betul bahwa senjata ini tidak akan digunakan dalam pemberantasan preman dan perusuh, misalnya, atau menghentikan pelanggaran hukum, namun hanya akan digunakan dalam menghadapi para demonstran damai. Dengan demikian, AS membantu untuk meleyapkan revolusi. Sebab, AS tidak puas dengan keberhasilan revolusi. Dan AS ingin rezim baru, namun bukan dari kelompok revolusioner. Sehingga dengan itu akan kembali menghasilkan hubungan ekonomi dan politik yang sama seperti rezim sebelumnya. Sementara yang menghalangi keinginan AS itu adalah kelompok revolusioner Mesir, bukan yang lain. Dan mereka inilah yang melakukan aksi demonstrasi  di berbagai lapangan untuk merealisasikan tuntutan revolusi.
Di sisi lain, majalah Amerika “Foreign Policy” membongkar wajah lain dari wajah kemunafikan Barat dalam memperlakukan musim semi Arab, yang menegaskan bahwa pemerintah AS bertentangan dengan dirinya sendiri ketika ia mengeluarkan pernyataan yang mengekspresikan dukungannya terhadap revolusi Arab. Sementara pada saat itu, AS tidak mengambil tindakan apapun untuk menghentikan perusahaan-perusahaan teknologi dari membantu rezim represif Arab sehingga tetap melanjutkan penindasannya terhadap kelompok revolusioner.
Bahkan “Foreign Policy” menegaskan dalam laporannya yang berjudul: “Menembus Revolusi“, bahwa Mesir mendapatkan teknologi mata-mata Amerika dari perusahaan Narus, yang merupakan salah satu perusahaan raksasa milik industri penerbangan Amerika, sebagaimana yang diperoleh Suriah terkait teknologi yang sama dari perusahaan “NetApp” yang berada di Silicon Valley, pusat industri teknologi Amerika.
Majalah menjelaskan bahwa perusahaan-perusahaan Barat telah membekali aparat keamanan di Mesir, Suriah, Bahrain dan Yaman, dengan sebuah program dan sistem informasi yang digunakan oleh rezim negara-negara tersebut untuk memonitor e-mail, dan suara di ponsel. Rezim Suriah telah menerima program “Smart Filter” untuk memantau bahan yang diposting di Internet dan informasi yang tidak diinginkannya dari perusahaan “Blue Coat” yang berpusat di California. Majalah menambahkan bahwa transaksi ini terjadi terlepas dari apa yang dijanjikan pemerintah AS untuk mendukung arus informasi yang bebas internet (Al-Ahram, 15/12/2011).
Sungguh hal ini bukan sesuatu yang mengejutkan, karena semua yakin bahwa AS mendukung rezim-rezim diktator di dunia Arab dan negeri-negeri kaum Muslim, bahkan di seluruh dunia, asalkan rezim itu mampu melindungi kepentinganya. Sehingga ketika AS menendang penguasa diktator sejenis Husni Mubarak, maka itu dilakukan karena Mubarok tidak lagi dapat dipertahankan. Sehingga lebih baik Mubarok dikorbankan saja, agar revolusi tidak mencapai apa yang menjadi tujuan akhirnya, yaitu lenyapnya pengaruh imperialisme Barat. Dengan demikian, AS dapat mengembalikan politik rezim yang lama namun dengan wajah yang baru. Begitu juga, untuk wilayah Arab, khususnya, AS berkomitmen untuk melindungi Israel, berarti secara langsung AS tidak akan membiarkan berdirinya rezim pemerintahan yang berdasarkan pada legitimasi rakyat, karena rakyat ingin membebaskan semua wilayah Palestina. Namun yang dinginkan AS adalah berdirinya rezim demokrasi, fasis militer atau sipil dengan syarat berkomitmen untuk menjaga keamanan Israel.
Begitulah, upaya AS untuk menghentikan jalannya revolusi masyarakat Arab merupakan sesuatu yang dimengerti dan dipahami dengan telanjang. Namun hal ini tidak dimengerti dan dipahami oleh beberapa media politik yang masih saja berbicara tentang dukungan Barat dan Amerika terhadap demokratisasi di negara-negara Arab. [islamtoday/htipress/syabab.com]

Panji Khilafah Berkibar di Bumi Amerika, Hizbut Tahrir Amerika Gelar Aksi Solidaritas Mendukung Rakyat Suriah [v/f]


Syabab.Com - Kaum Muslim itu bagaikan satu tubuh, jika salah satu bagian tubuh sakit, maka bagian yang lainnya akan merasakan sakit. Demikianlah yang diperlihatkan kaum Muslim di Amerika Serikat, ikut merasakan kepedihan atas pembantaian rezim Bashar al-Assad. Untuk pertama kalinya, Hizbut Tahrir Amerika mengadakan aksi unjuk rasa secara terbuka di Chicago setelah sebelumnya hanya mengadakan kegiatan-kegiatan di ruangan, Sabtu, 24/12/2011.
Kaum Muslim dari berbagai daerah di Chicago berkumpul untuk menghadiri unjuk rasa solidaritas mendukung perjuangan rakyat Suriah melawan rezim penindas, Bashar al-Assad. Panji-panji Khilafah pun berkibar tinggi di pusat kota Chicago, menunjukkan bahwa Islam benar-benar ada di mana-mana.

Selama lebih dari lima dekade, keluarga al-Assad telah menjalankan salah satu pemerintah paling brutal di Timur Tengah serta menindas rakyat Suriah. Selama waktu yang sama itu, Suriah telah digunakan sebagai negara mitra oleh kekuasaan Barat untuk mempertahankan kepentingan mereka di wilayah tersebut dengan melakukan operasi terencana di Libanon dan Irak dan dengan melindungi Israel.

Dalam perbudakan bagi tuan Amerika, rezim al-Assad telah menjalankan salah satu kediktatoran paling kejam, melakukan pembantaian, termasuk pembantaian di Hama, menewaskan 40.000 orang dan pembantaian terhadap para demonstran tahun in.

Muslim di Suriah telah menuntut penghapusan rezim penindas dan mendesak kembalinya keadilan Islam melalui Khilafah sekalipun ribuan orang telah dibantai rezim Assad.

Para pengunjuk rasa meneriakan slogan, serta mengangkat poster, serta foto para syuhada korban pembantaian. Para peserta aksi di Chicago mendukung saudara-saudara mereka di Suriah serta menyerukan seruan yang sama untuk menghapus rezim al-Assad, menghapus agen Barat serta membentuk kembali Khilafah.
Para pemuda Hizbut Tahrir, yang kebanyakan terdiri dari para pemuda itu membawa beberapa poster dan spanduk yang berisi pesan-pesan yang ingin mereka sampaikan dalam bahasa Inggris. Diantaranya bertuliskan, "Hentikan Pembunuhan Ribuan Kematian", "Hentikan Dukungan Barat untuk Rezim Suriah", "Hanya Khilafah yang akan Membebaskan Suriah", "Suriah: Seruan untuk Islam, Seruah untuk Khilafah", "Semua Penguasa Muslim adalah Pengkhianat".

Diantara para peserta aksi, terdapat juga anak-anak dan remaja. Mereka berani mengibarkan panji-panji al-liwa dan ar-royah, panji Rasulullah, di tengah-tengah gedung-gedung bertingkat di Chicago. Mereka juga membawa foto Hamza Alkhateeb dan Hajar Alkhateeb dengan ukuran besar, dua diantara  anak-anak Suriah yang telah syahid dibantai secara brutal oleh rezim. Sementara yang lainnya membawa poster bertuliskan "Hentikan Pembunuhan Anak-anak Tak Berdosa". Tak ketinggalan, seorang anak kecil di hadapan para peserta aksi juga ikut membawa poster bertuliskan "Khilafah adalah Janji Allah".

Selain meneriakkan yel-yel kalimah tauhid, "Laa ilaaha ilallah, muhammad rasulullah", mereka juga meneriakan yel-yel dukungan untuk saudara Muslim di Suriah. Mereka juga meneriakkan yel-yel "Al-Khilafah Wa'dullah (Khilafah janji Allah)".

Demikianlah, para pemuda Hizbut Tahrir di Amerika dengan gagah berani mengibarkan panji-panji Khilafah serta meneriakkan seruan Khilafah di pusat peradaban Kapitalisme. Ini semakin menunjukkan, bahwa Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam, akan meliputi ujung timur dan ujung barat dunia. Insya Allah, hal itu akan semakin nyata di bawah naungan Khilafah yang tidak akan lama lagi segera berdiri tegak memberikan kesejahteraan kepada dunia. Insya Allah, Allahu Akbar! [m/f/hta/syabab.com]


Related Posts by Categories

Tidak ada komentar:

Posting Komentar