Refleksi Dunia Islam 2011: Menanti Gelombang ke-5 Dunia Islam, Tegaknya Khilafah
oleh: Farid Wadjdi Ketua Lajnah Siyasiyah Hizbut Tahrir Indonesia
Penjajahan Barat di Dunia Islam
Tahun 2011 telah berlalu. Secara umum tidak banyak perubahan mendasar yang terjadi di dunia Islam. Negeri-negeri Islam masih menjadi objek imperialisme negara-negara Kapitalisme dunia. Irak, Afghanistan, dan Pakistan masih diduduki. Pangkalan militer Amerika tersebar di antero dunia Islam terutama di Timur Tengah. Cerminan pendudukan Amerika yang disetujui para bonekanya.
Meskipun Amerika menarik pasukannya dari Irak pada Desember ini, negara itu malah memperkuat posisinya di negara-negara Timur Tengah. Ketua Gabungan Kepala Staf mengatakan kepada anggota Kongres bahwa Amerika Serikat harus memperkuat kehadiran militernya di Kuwait untuk melawan pengaruh Iran yang terus tumbuh di Irak dan kawasan Teluk. Amerika Serikat, yang memiliki 29 ribu tentara di Kuwait, 7 ribu di Bahrain dan Qatar, 3 ribu di UAE, dan 258 militer di Arab Saudi, menginginkan Kuwait untuk mengakomodasi tentaranya yang ditarik dari Irak, yang jumlahnya diperkirakan 24 ribu tentara
Sementara itu, Menteri Pertahanan AS, Leon mengatakan Kamis (13/10) kepada para anggota parlemen bahwa sepuluh ribu pasukan AS akan ditarik dari Afghanistan sebelum akhir tahun ini seperti yang direncanakan, namun 23 ribu orang tentara yang dikirim oleh Barack Obama ke Afghanistan akan tetap menduduki wilayah itu sampai musim panas 2012.
Di bidang ekonomi, negeri Islam yang kaya menjadi obyek eksploitasi perusahan-perusahan negara Imperialis dari Maroko hingga Maruke. Sementara rakyat dunia Islam , sebagian besar hidup miskin.
Amerika juga masih menggunakan rezim-rezim represif yang menjadi bonekanya untuk menekan perjuangan syariah dan Khilafah . Seperti yang terjadi di Uzbekista, Tajikistan, Kazhastan, Bangladesh, dan Pakistan.
Situs uznews.net mempublikasikan sebuah laporan dengan judul: “Penyiksaan Terus Menyertai Para Tahanan Yang Dituduh Melakukan Kejahatan Keagamaan“. Para aktivis hak asasi manusia melaporkan kasus-kasus baru, seperti penyiksaan, dan pemalsuan tuduhan-tuduhan baru di penjara-penjara Uzbekistan terhadap orang-orang dipenjara karena alasan keagamaan dan orang-orang yang masa hukumannya hampir habis. Ketua Kelompok Inisiatif Independen Hak Asasi Manusia Uzbekistan (IGNPU), Surat Ikramov mengangkat bahwa kasus baru ini menimpa dua orang bersaudara dituduh menjadi anggota Hizbut Tahrir.
Rezim Kazahstan pada tanggal 22/9/2011 mengeluarkan undang-undang yang berisi larangan melakukan shalat di lembaga-lembaga dan departemen-departemen pemerintah. Termasuk melarang melakukan syiar Islam apapun di tempat-tempat milik pemerintah ini. Berdasarkan undang-undang ini semua masjid dan tempat-tempat pelaksaan shalat di semua tempat milik pemerintah tersebut harus ditutup.
Adapun di Bangladesh, sebagaimana dilaporkan situs islamtoday.net (18/1/2011) dengan mengutip Surat kabar The Guardian terungkap keterlibatan intelijen Inggris pada pusat-pusat penyiksaan di Bangladesh, yang diadopsi oleh pemerintah untuk Partai Buruh Inggris. Menurut laporan yang dibuat oleh Jacqui Smith, mantan Menteri Dalam Negeri Inggris, bahwa ia sangat khawatir tentang penggunaan penyiksaan di Bangladesh oleh badan-badan intelijen Inggris. Yang menjadi objek penyiksaan di Bangladesh disamping lawan politik penguasa , adalah aktifis Islam Hizbut Tahrir yang memperjuangkan tegaknya syariah Islam.
Nasib Muslim Minoritas
Sementara itu monoritas muslim di daerah-daerah yang mayoritas dikuasai oleh orang-orang kafir nasibnya sangat menyedihkan. Pembantaian, diskriminasi, pelecehan, merupakan perkara yang berulang yang dialami kaum muslimin Rusia, muslim Pattani di Thailand (rezim Budha), muslim di India ,Khasmir, dan Srilanka (rezim Hindu), muslim di Moro (Philipina), muslim di Xianjiang (China Selatan).
Menurut Situs islamtoday.net (12/8/2011) berdasarkan laporan Pew Forum on Religion and Public Life mengungkap bahwa kaum Muslim dilecehkan di 117 negara, termasuk negara-negara Eropa yang melarang cadar (niqâb) dan adzan. Cina adalah negara yang paling memaksakan pembatasan kebebasan beragama dan pelaksanaan ritual-ritual keagamaan, dan kemudian disusul Prancis yang menempati urutan ketiga karena melarang cadar (niqâb).
Muslim Uighur dihalangi untuk menunaikan ibadah haji. “Kita tidak bisa mendapatkan paspor,” kata Mehmet Ali, bukan nama sebenarnya, kepada surat kabar The Hindutimes.com, Senin (31/10).Mehmet mengatakan untuk berhaji, Muslim Uighur harus membayar 70 ribu Yuan. Bukan harga yang mereka persoalkan, namun kesulitan permohonan paspor yang menjadi masalah. Pemerintah Cina dengan sengaji mempersulit permohonan paspor untuk bisa menunaikan ibadah haji.
Situs almokhtsar.com,(23/11/2011) memberitakan penghancuran sebuah masjid di distrik Mullaitivu, di Provinsi Utara Sri Lanka oleh kaum ekstrimis Hindu, lalu dibangun sebuah pusat Hindu untuk meditasi dan tempat yoga. Padahal, kaum Muslim sudah tinggal di daerah ini sejak tahun 1965, dan jumlah keluarga Muslim ada 165 keluarga pada saat itu. Masjid Firdaus selama ini menjadi tempat kaum muslim menjalankan shalat lima waktu
Nasib Muslim di Negara Barat
Nasib Muslim di Negara Barat
Nasib yang sama dialami kaum muslim di negara-negara yang mengklaim demokratis dan menyunjung HAM. Islamophobia yang bercampur dengan Xenophobia meningkat di Eropa. Dukungan terhadap kelompok ultranasionalis pun meningkat.Mulai dari pelemparan masjid, penghinaan terhadap Rosulullah SAW, tindakan kriminalitas karena agama dan ras, hingga tindakan resmi negara seperti pelarangan menggunakan busana muslimah (niqab), pelarangan pembangunan masjid. Semua dilakukan atas nama keamanan negara dan kewajiban negara mempertahankan sukulerisme.
Menurut FBI bahwa kejahatan dan pelanggaran ringan terhadap umat Islam mengalami peningkatan sebesar 50% antara 2009 dan 2010. Situs berita islamtoday.net (15/11/2011) melaporkan statistik dari FBI jumlah total tindak kekerasan terhadap kaum muslim meningkat dari 107 pada 2009 menjadi 160 pada 2010, yakni naik 49%.
Badan Intelijen Pusat AS (CIA) memberikan bantuan kepada Kepolisian Distrik New York (NYPD) untuk memata-matai warga Amerika, khususnya Muslim. Sejak serangan 11 September, dengan bantuan CIA, NYPD mengirim petugas yang menyamar ke lingkungan minoritas sebagai bagian dari program pemetaan manusia, kantor berita AP melaporkan Rabu (24/8).
Majalah satir Prancis Charlie Hebdo mengangkat Nabi Muhammad sebagai “pemimpin redaksi” untuk terbitan terbaru guna menandai kemenangan Partai Islamis Ennahda di Tunisia. Majalah itu akan diganti nama menjadi Sharia Hebdo. ”Untuk merayakan kemenangan Partai Islamis Ennahda di Tunisia, Charlie Hebdo mengangkat Muhammad sebagai pemimpin redaksi dalam edisi mendatang,” kata majalah itu dalam satu pernyataan
Yang menarik , meskipun terjadi stigmanisasi yang massal dan sistematis terhadap ajaran Islam dan kaum muslimin. Jumlah pendudukan Eropa dan Amerika yang masuk Islam semakin bertambah. Terutama wanita eropa berpendidikan menengah keatas. Berdasarkan hasil penelitian lembaga penelitian Inggris “Faith Matters” menunjukkan bahwa angka warga Inggris yang memeluk sebenarnya mencapai 100 ribu, di mana setiap tahunnya ada 5000 orang baru yang memeluk Islam.
Padahal selama ini yang sering kali menjadi obyek penghinaan adalah syariah Islam yang berkaitan dengan wanita. Ajaran Islam yang bersumber dari Allah SWT, yang sesuai dengan fitrah , dan memuaskan akal manusiak karena dibangun atas dasar prinsip tauhid (keesaan Allah SWT) , mampu mengalahkan sterotif negatif yang berupaya dibangun untuk menjauh masyarakat dari Islam.
Syariah Islam yang komprehensif yang dipraktikkan meskipun secara parsial seperti ajaran kasih sayang dalam keluarga, integritas untuk menjaga kehormatan wanita dan keluarga, menghormati yang tua, hingga pakaian muslimah yang menjauhkan wanita dari sikap ekploitasi keji kapitalisme telah memikat banyak pihak untuk memeluk ajaran Islam.
Arah Perubahan Di Timur Tengah
Yang sangat membedakan dunia Islam adalah perkembangan di Timur Tengah. Berupa kejatuhan rezim-rezim represif. Di awali dari tumbangnya Zainal Abidin bin Ali di Tunisia, mundurnya Mubarak di Mesir, hingga berakhirnya rezim represif Gadzafi secara tragis di Libya. Saat ini beberapa wilayah masih terus bergolak seperti Yaman dan Suriah. Negara-negara yang selama ini dikenal benar-benar ‘under control’ penguasanya pun dipastikan akan turut bergoyang seperti Yordania, Saudi Arabia, Bahraian, dan lain-lain.
Gerakan rakyat yang bergerak penuh dengan keberanian mampu menumbangkan para rezim ini. Meskipun ditengah jalan , arah perubahan di bajak oleh Amerika Serikat dan sekutunya. Perubahan diarahkan ke demokratisasi. Tanpa malu AS pun mengklaim dirinya sebagai pahlawan yang mendorong perubahan di Timteng. Meskipun nyata-nyata , negara bengis ini yang selama ini mendukung rezim represif . Mereka kemudian berubah arah seakan memihak rakyat , setelah melihat para bonekanya tidak lagi bisa dimanfaatkan.
Namun Barat tahu, bahwa perubahan di Timur Tengah, tidak bisa dilepaskan dari faktor Islam yang telah menjadi cultur dan syu’ur kaum muslimin disana. Tidak mengherankan kalau mereka membungkus tawaran ide-ide kapitalisme dengan Islam. Muncullah istilah ad daulah al Madaniah (negara madani/civil society), al islam al mu’tadil ( Islam moderat) yang merupakan istilah racun (poison words). Sebab inti dari semua ide itu adalah penerimaan terhadap sistem sekulerisme ,demokrasi, dan pluralisme yang bertentangan dengan Islam. Yang mereka maksud dengan Islam moderat adalah Islam yang mengakomodasi pemikiran Barat seperti demokrasi , Ham dan Pluralisme. Dan yang menerima kebijakan penjajahan Barat atas nama keterbukaan dan sikap inklusif .
Pertanyaannya berhasilkah Barat dengan strategi ini ? Apakah akan membawa perubahan berarti bagi masyarakat Timur Tengah ? Jawabannya sangat jelas. Barat akankembali gagal. Dan tawaran ide-ide Barat yang berbungkus Islam pun akan gagal. Sebab semuanya tetap melestarikan penjajahan Barat yang menjadi pangkal persoalan utama di Timur Tengah dan negeri Islam. Melestarikan ideologi kapitalisme dan campur tangan asing.
Sayangnya, Partai-partai pemenang pemilu –berbasis Islam- justru terjebak pada tekanan Barat denganmengusung ide-ide Barat seperti demokrasi, liberalisme dan pluralisme. Partai an Nahdha yang menang di Tunisia berjanji tidak akan mengubah sekulerisme yang sudah menjadi asas negara di Tunisia. Sebagaimana dikutip dari situs http://english.alarabiya.net (5/11) Partai an Nahda yang akan memerintah di Tunisia pasca tumbangnya Zainal Abidin bin Ali akan fokus pada demokrasi, hak asasi manusia dan ekonomi pasar bebas dalam rencana perubahan konstitusi. Partai ini tidak akan menggunakan agama sebagai rujukan teks dan rancangan yang konstitusi yang akan disusun dan tetap menjamin Tunisia sebagai negara sekuler .
Beberapa partai yang berbasis Islam pun melakukan kerjasama rahasia dengan negara-negara Barat. Sebuah tindakan bunuh diri secara politis. Secara hukum syara’ juga adalah haram bekerjasama dengan negara-negara muhariban fi’lan yang telah membunuh jutaan kaum muslimin dan merampok kekayaan alam dunia Islam. Sekali lagi, Tanpa syariah dan Khilafah , akan pasti gagal, sekali lagi pasti gagal. Sebab hanya penegakan syariah Islam dan Khilafah yang bersumber dari Allah SWT lah yang akan menyelesaikan persoalan dunia Islam termasuk di Timur Tengah.
Hanya dengan menerapkan syariah Islam-lah secara total yang merupakan bukti keimanan kepada Allah SWT dan ketaqwaan , kemenangan akan diraih. Hal ini ditegaskan Allah SWT.Dalam Al Qur’an QS A'raf 96 Allah SWT berfirman : Seandainya penduduk suatu negeri beriman dan bertaqwa, sungguh kami akan membukakan bagi mereka pintu berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan(ayat-ayat Kami), maka kami menyiksa mereka karena perbuatan mereka.
Menanti Gelombang ke-5
Insya Allah umat pasti akan memasuki gelombang terakhir dari perjalanan umat Islam pasca runtuhnya Khilafah Islam tahun 1924. Sebutlah gelombang I merupakan era ketika pemerintah kolonial mengokohkan penjajahan negeri-negeri Islam secara langsung.
Mereka mengirim pasukan-pasukan kolonial ke negeri-negeri Islam. Namun mereka menyadari cara seperti ini pasti berujung kegagalan. Kaum muslim akan mudah bergerak, karena musuh mereka jelas di depan mata yaitu tentara-tentara asing. Disamping juga membutuhkan biaya yang mahal.
Gelombang ke-dua, adalah ketika penjajah Barat , memberikan kemerdekaan ‘semu’ kepada negeri-negeri Islam. Semu karena mereka belum benar-bener memberikan kemerdekaan. Pasukan kolonial sebagain besar menarik diri dari negeri Islam. Namun penjajahan tetap berlangsung melalui penguasa-penguasa boneka anak negeri Islam sendiri. Mereka pun memastikan yang berlaku bukanlah syariah Islam tapi sistem Barat.
Kemudian masuklah umat Islam pada gelombang ketiga. Saat, penguasa-penguasa boneka Barat bertindak represif terhadap rakyatnya sendiri. Karena mereka lebih mengutamakan melayani tuan-tuan imperialisme mereka. Untuk mendapat dukungan negara-negara Barat mereka mempersilahkan kekayaan alam negeri Islam dieksploitasi sementara rakyatnya miskin. Sementara setiap upaya perjuangan syariah Islam ditindak secara represif, karena hal ini akan mengancam kepentingan penjajahan.
Mereka menangkapi,menyiksa, membunuh, para pejuangan syariah Islam. Penguasa tipe seperti ini silih berganti di negeri Islam baik berupa raja atau pun presiden atau perdana menteri. Diantaranya adalah Suharto di Indonesia, Saddam Husain di Irak, Husni Mubarak di Mesir , Zainal Abidin bin Ali di Tunisia, termasuk Gadzdzafi di Libya. Rezim inipun tumbang.
Masuklah umat Islam pada gelombang keempat, dimana Barat terpaksa memberikan demokrasi yang mereka bungkus dengan istilah-istilah Islam. Mereka berusaha menyesatkan kaum muslim. Tapi hal ini juga akan gagal. Kondisi kegagalan ini diperkuat dengan semakin melemahnya negara-negara utama kapitalism dunia seperti Amerika Serikat dan Eropa. Krisis di negara Barat akan membuat mereka tidak bisa mendukung sepenuhnya penguasa-penguasa boneka baru yang menjadi andalan mereka.
Insya Allah, umat Islam akan masuk gelombang kelima. Dimana rakyat tidak lagi bisa ditipu. Mereka menyadari bahwa sistem apapun yang berasal dari ideologi Barat penjajah tidak akan memberikan kebaikan. Baik itu dibungkus dengan istilah Islam atau kata-kata penyesatan lain atau tidak. Umat pada gilirannya akan dengan tegas menolak demokrasi,pluralisme, liberalisme , dan ide-ide sesat lainnya.
Saat itulah , umat hanya akan percaya kepada Islam dengan syariah dan Khilafahnya. Umat tidak ada pilihan lain saat itu kecuali mendukung tegaknya syariah dan Khilafah. Umatpun akan memberikan kepercayaan mereka sepenuhnya kepada kelompok dakwah yang dengan serius selama ini memperjuangkan syariah dan Khilafah. Mereka tidak lagi percaya kepada ulama-ulama salatin yang menjadi kaki tangan penjajahan. Saat itulah tegaknya Khilafah sudah di depan mata. Insya AllahZionis Mengubah Masjid Raya Menjadi Museum Yahudi
Yayasan al-Aqsha untuk Waqaf dan Pusaka (Turats) menegaskan bahwa otoritas pendudukan Israel dan kekuatan eksekutifnya yang berada kota Bi’r as-Sab’ (Be’er Sheva), selatan Palestina yang diduduki pada tahun 1948, mengubah Masjid Raya di kota itu menjadi “Museum Yahudisasi”.Yayasan menjelaskan dalam sebuah pernyataan pers bahwa tindakan ini sebagai “tindakan ilegal”. Dan dalam hal ini, Lembaga Israel melakukan pelanggaran serius terhadap kesucian masjid. Yayasan menegaskan bahwa Masjid Raya di Bi’r as-Sab’ (Be’er Sheva) adalah tempat suci dan murni waqaf Islam, sehingga tidak dapat diubah untuk tujuan lain,” demikian menurut apa yang dikutip situs “alamatonline.net“.
Dilaporkan bahwa sebuah delegasi dari Yayasan telah melakukan kunjungan pemeriksaan lapangan terkait masjid, dan untuk melihat dari dekat perbuatan pemerintah kota terhadap masjid. Di mana dalam kunjungan ini delegasi melakukan shalat di dalam masjid, guna menuntut agar masjid dikembalikan pada fungsi masjid, yaitu tempat shalat, bukan museum, kuil atau showroom.
Wakil Ketua Yayasan Al-Aqsha, Sami Rizqullah Abu Mukh mengatakan: “Otoritas pendudukan menggantungkan di Masjid Raya itu foto-foto yang mencerminkan pendudukan geng-geng Zionis pada tahun 1948 untuk kota Bi’r as-Sab’ (Be’er Sheva), termasuk pendudukan masjid ini, serta foto-foto lain menunjukkan sejarah Israel di kota ini. Bahkan perasaan Anda akan gemetar perasaan ketika Anda melihat patung-patung tentara Israel atau Inggris ditempatkan di setiap sisi masjid.”
Ia menambahkan: “Anda tidak bisa membayangkan kengerian pemandangan di dalam masjid itu, dan bagaimana tidak, sebab ditempatkan layar TV besar di tengah masjid, yang terus-menerus menayangkan adegan-adegan pornografi, seperti minum minuman keras dan menari telanjang. Pemerintah kota Bi’r as-Sab’ (Be’er Sheva) mencoba untuk menipu opini umum, dengan menempatkan beberapa foto bersejarah terkait mesjid ini di masa Utsmani, namun foto-foto yang paling ditonjolkan adalah foto-foto di masa pendudukan Inggris hingga masa sekarang ini. Padahal semua tahu bahwa kota Bi’r as-Sab’ (Be’er Sheva) adalah kota Arab Islam.”
Abu Mukh juga menambahkan bahwa “Para delegasi negara-negara asing dan Yahudi berdatangan ke masjid itu untuk melihat pemandangan dan pameran di dalamnya. Dan mereka menganggap tempat itu sebagai sebuah museum dan bukan masjid.”
Masjid Raya itu dibangun di kota Bi’r as-Sab’ (Be’er Sheva) pada tahun 1906, pada masa pemerintahan Kekhilafahan Utsmani, dengan partisipasi para ahli ukir ketika itu (islamtoday.net, 28/12/2011).
500.000 Salinan Rancangan Konstitusi Islam Disebar Di Tunisia, Ribuan Hadiri Rapat Umum Membahas Konstitusi Khilafah
Sekitar 500.000 salinan rancangan Konstitusi Islam telah disebarkan ke seluruh penjuru Tunisia. Selama beberapa pekan terakhir para pemuda Hizbut Tahrir secara masif telah menggelar sosialisasi konstitusi Khilafah di berbagai tempat di negeri cikal bakal revolusi dunia Arab tersebut.Agenda dakwah terus digelar, mulai dari berbagai event hingga pertemuan-pertemuan. Sekitar 1000 orang menghadiri rapat umum yang membahas Rancangan Konstitusi Islam yang dikeluarkan oleh Hizbut Tahrir, pembebasan negeri-negeri Muslim, pergolakan Arab dan persatuan umat Islam, Ahad, 25 Desember 2011.
Acara yang digelar secara terbuka di lapangan terbuka di Sakrah, dihadiri oleh kaum Muslim yang telah berkumpul sejak pagi hari. Acara dibuka dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Quran.
Sebelum pembahasan, beberapa nasyid, nyanyian dan yel-yel digelorakan menyerukan penegakkan Khilafah. Para peserta berkali-kali menyambut seruan dengan meneriakkan yel-yel “Wahai Tunis, Khilafah solusi”, atau “Bukan timur, bukan barat, al-Khilafah Islamiyah” dan “Al-ummah turid khilafah islamiyah” (Umat ingin Khilafah Islamiyah).
Pembicara Muhammad Ali bin Hussein, anggota Kantor Informasi Hizbut Tahrir membahas pondasi bagi konstitusi, yaitu Islam dan agama Islam. Sementara Jurubicara Hizbut Tahrir Tunisia Ridla Belhadj membahas beberapa pasal dari rancangan konstitusi dan menyerukan rakyat Tunisia untuk kembali kepada Islam dan cara hidup yang berdasarkan al-Quran dan Sunnah, satu-satunya sumber konstitusi. Belhadj juga menjelaskan bahwa para penentang gagasan Khilafah dengan para pendukungnya sangat jelas seperti benang putih dan garis hitam.
Sejumlah kitab (buku) yang terkait masalah Khilafah dipamerkan, seperti kitab “Mafahim Hizbut Tahrir”, “Struktur Daulah Khilafah dalam Pemerintahan dan Administrasi”, “Sistem Pergaulan dalam Islam”, dan kitab-kitab lainnya. Dipamerkan juga kliping majalah “Al-Khilafah” yang dikeluarkan oleh Hizbut Tahrir pada tahun 1990.
Hizbut Tahrir sangat aktif di Tunisia untuk menyeru kaum Muslim kembali bersatu di bawah naunggan Khilafah. Belakangan, Hizbut Tahrir Tunisia mengeluarkan sebuah nasyroh yang berjudul “Anda Orang Pertama yang Mencabut Orang-orang Zalim… Maka Jadilah Orang Pertama yang Menegakkan Agama”.
“Wahai warga kami di Tunisia: saudara-saudara kami …jadilah bersama kami diatas metode Rasulullah saw, berpegang kepada Islam, berjuang untuk mewujudkan persiapan dan pondasi untuk daulah Islam … Daulah al-Khilafah ‘ala minhaj an-nubuwwah yang telah disampaikan kabar gembiranya oleh Rasul saw. Negara itu dari hari kita sekarang ini telah begitu dekat,” tegasnya. (syabab.com, 28/12/2011)
Rahasia doa yang paling baik dan paling utama
Muhib Al-Majdi
(Arrahmah.com) – Manusia memiliki fitrah cinta harta, anak, istri, dan kenikmatan hidup dunia. Jika bisa memilih, manusia lebih senang bergelimang harta, anak, dan istri daripada hidup miskin, banyak hutang, dan kesusahan. Islam sendiri memperbolehkan umatnya untuk memohon kepada Allah banyak harta, anak, istri, dan kenikmatan hidup duniawi lainnya.Nabi SAW sendiri pernah mendoakan para sahabat agar dikaruniai banyak anak, kekayaan, panjang umur, banyak ilmu, dan kenikmatan hidup dunia maupun akhirat lainnya. Nabi SAW juga memohon kepada Allah SWT kemenangan dalam peperangan-peperangan yang beliau terjuni. Beliau SAW juga memohon banyak perkara dunia dan akhirat, dan hal itu disebutkan dalam hadits-hadits shahih.
Doa agar dikaruniai banyak harta dan anak adalah hal yang disyariatkan dalam Islam. Sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih:
عَنْ أَنَسٍ قَالَ : (( دَخَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْنَا وَمَا هُوَ إِلا أَنَا وَأُمِّي وَأُمُّ حَرَامٍ خَالَتِي فَقَالَ : قُومُوا فَلأُصَلِّيَ بِكُمْ ، فِي غَيْرِ وَقْتِ صَلاةٍ ، فَصَلَّى بِنَا ، ثُمَّ دَعَا لَنَا أَهْلَ الْبَيْتِ بِكُلِّ خَيْرٍ مِنْ خَيْرِ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ ، فَقَالَتْ أُمِّي : يَا رَسُولَ اللَّهِ خُوَيْدِمُكَ ادْعُ اللَّهَ لَهُ ، قَالَ : فَدَعَا لِي بِكُلِّ خَيْرٍ وَكَانَ فِي آخِرِ مَا دَعَا لِي بِهِ أَنْ قَالَ : اللَّهُمَّ أَكْثِرْ مَالَهُ وَوَلَدَهُ وَبَارِكْ لَهُ فِيهِ ))
Dari Anas bin Malik RA berkata: “Nabi SAW mengunjungi rumah kami, dan saat itu yang berada di rumah hanyalah saya, ibuku, dan bibiku Ummu Haram. Beliau SAW bersabda: “Shalatlah kalian, aku akan memimpin kalian shalat!” Saat itu bukanlah waktu untuk melaksanakan shalat wajib. Maka beliau mengimami kami (shalat sunah), kemudian beliau mendoakan untuk kami sekeluarga seluruh kebaikan di dunia dan akhirat.Ibuku berkata: “Wahai Rasulullah, pembantu cilikmu ini, berdoalah kepada Allah untuk kebaikannya!” Maka Nabi SAW mendoakan untukku semua bentuk kebaikan. Di akhir doanya, beliau SAW berdoa: “Ya Allah, perbanyaklah hartanya dan anaknya, dan berkahilah untuknya!” (HR. Bukhari no, 6203, Muslim no. 1055, Tirmidzi no. 217, Nasai no. 859, dan Abu Daud no. 517)
Berdoa agar dijadikan orang yang banyak ilmu juga disyariatkan dalam Islam. Sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih:
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ : (( ضَمَّنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ اللَّهُمَّ عَلِّمْهُ الْكِتَابَ ))
Dari Ibnu Abbas RA berkata: “Rasulullah SAW merangkul saya dan berdoa ‘Ya Allah, ajarkanlah kepadanya Al-Kitab (Al-Qur’an).” (HR. Bukhari no. 75, Muslim no. 4526, dan Tirmidzi no. 3760)Berdoa agar mata pencahariannya diberkahi juga disyariatkan dalam Islam. Sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : (( اللَّهُمَّ بَارِكْ لَهُمْ فِي مِكْيَالِهِمْ وَبَارِكْ لَهُمْ فِي صَاعِهِمْ وَمُدِّهِمْ يَعْنِي أَهْلَ الْمَدِينَةِ ))
Dari Anas bin Malik RA bahwasanya Rasulullah SAW berdoa: “Ya Allah, berkahilah bagi penduduk Madinah timbangan mereka! Berkahilah bagi penduduk Madinah sha’ (takaran sebanyak empat tangkupan dua telapak tangan orang dewasa, sekitar 2,5 kg) dan mud (takaran sebanyak tangkupan dua telapak tangan orang dewasa, sekitar 6 ons) mereka!” (HR. Bukhari no. 2130)Dalam hadits shahih juga disebutkan kebolehan mengharapkan panjang umur dan kelapangan rizki:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : (( مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ ))
Dari Anas bin Malik RA berkata: “Saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa senang apabila rizkinya dilapangkan dan usianya dipanjangkan, maka hendaklah ia menyambung tali kekerabatan.” (HR. Bukhari no. 2067, Muslim no. 4638, dan Abu Daud no. 1443)***
Sekalipun seorang muslim boleh berdoa kepada Allah SWT agar dikaruniai banyak harta, anak, istri, suami, dan kenikmatan hidup duniawi lainnya; Islam juga mengajarkan kepada umatnya untuk memohon kepada Allah SWT permohonan yang lebih utama dan mulia daripada semua kenikmatan duniawi tersebut. Sebagaimana dijelaskan oleh hadits yang shahih:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ : (( قَالَتْ أُمُّ حَبِيبَةَ زَوْجُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : “اللَّهُمَّ أَمْتِعْنِي بِزَوْجِي رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَبِأَبِي أَبِي سُفْيَانَ ، وَبِأَخِي مُعَاوِيَةَ” ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : قَدْ سَأَلْتِ اللَّهَ لآجَالٍ مَضْرُوبَةٍ ، وَأَيَّامٍ مَعْدُودَةٍ ، وَأَرْزَاقٍ مَقْسُومَةٍ ، لَنْ يُعَجِّلَ شَيْئًا قَبْلَ حِلِّهِ ، أَوْ يُؤَخِّرَ شَيْئًا عَنْ حِلِّهِ ، وَلَوْ كُنْتِ سَأَلْتِ اللَّهَ أَنْ يُعِيذَكِ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ أَوْ عَذَابٍ فِي الْقَبْرِ كَانَ خَيْرًا وَأَفْضَلَ ))
Dari Abdullah bin Mas’ud RA berkata: “Ummu Habibah RA istri Nabi SAW pernah berdoa: “Ya Allah, berilah aku kebahagiaan dengan suamiku Rasulullah SAW, bapakku Abu Sufyan, dan saudaraku Mu’awiyah.” Maka Nabi SAW menegurnya: “Engkau telah memohon kepada Allah waktu-waktu (usia) yang telah ditetapkan, hari-hari yang telah ditentukan, dan rizki-rizki yang telah dibagi. Allah SWT sekali-kali tidak akan menyegerakan sesuatu hal sebelum waktunya tiba dan Allah sekali-kali tidak akan menunda sesuatu jika telah tiba waktunya yang telah ditetapkan. Jika engkau meminta kepada Allah SWT agar Allah melindungimu dari adzab neraka atau adzab kubur, maka hal itu lebih baik dan lebih utama bagimu.”(HR. Muslim no. 4814 dan Ahmad no. 3517)
Nabi SAW mengutamakan untuk dirinya sendiri dan anggota keluarganya kebaikan akhirat atas kebaikan duniawi, meskipun memohon kedua kebaikan tersebut sama-sama disyariatkan dalam Islam. Apalah nilainya banyak harta, anak, istri, dan fasilitas hidup duniawi lainnya jika di akhirat tidak selamat dari adzab kubur dan adzab neraka? Jika selamat dari adzab kubur dan adzab neraka, niscaya semua kesusahan hidup di dunia tidak akan ada rasanya sedikit pun di akhirat. Semuanya terasa ringan, bahkan tidak terasa dan teringat sedikit pun.
Di sinilah rahasia kebahagiaan hidup yang sesungguhnya. Oleh karenanya, Nabi SAW menasehati istrinya bahwa selamat di alam kubur dan alam akhirat itu ‘lebih utama dan lebih baik’ dari nikmat suami yang shalih (sekalipun suami itu Rasulullah SAW, makhluk yang paling mulia dan dicintai oleh Allah SWT), orang tua yang shalih, dan saudara kandung yang shalih.
Dalam hadits shahih dijelaskan bahwa ketika istri-istri Nabi SAW meminta tambahan uang belanja dapur, Nabi SAW memberi sanksi mereka dengan tidur di ‘ruang sekretariat’ masjid selama satu bulan penuh, tanpa tidur di rumah para istri beliau. Hal itu sampai menimbulkan rumor bahwa Nabi SAW menceraikan istri-istri beliau. Untuk memastikan kebenaran berita tersebut, sahabat Umar bin Khathab RA meminta izin untuk menemui Nabi SAW. Umar RA bercerita:
“Saya masuk ke ruangan Rasulullah SAW. Beliau saat itu sedang berbaring di atas sebuah tikar, maka saya duduk. Beliau merapatkan syal beliau, dan beliau tidak mengenakan selimut apapun selain syal tersebut. Ternyata anyaman tikar itu membekas pada lambung beliau. Pandangan mataku tertuju kepada lemari Rasulullah SAW. Di dalam lemari itu saya hanya mendapati tepung gandum sebanyak kira-kira satu sha’. Di pojok ruangan, saya juga melihat tepung gandum dalam bakul anyaman daun. Ada juga kulit yang telah disamak, digantung di dinding. Maka meneteslah air mataku.
Rasulullah SAW bertanya, “Kenapa engkau menanggis, wahai Ibnu Khathab?” Aku menjawab, “Wahai nabi Allah, bagaimana saya tidak menangis sedangkan anyaman tikar ini membekas di kulit Anda. Di lemari Anda, saya hanya melihat tepung gandum ini. Padahal Kaisar Romawwi dan Kisra Persia hidup bergelimang buah-buahan dan sungai-sungai. Anda adalah Rasul Allah dan makhluk pilihan-Nya, namun lemari Anda seperti ini.”
Maka Rasulullah SAW menjawab,
يَا ابْنَ الْخَطَّابِ أَلا تَرْضَى أَنْ تَكُونَ لَنَا الآخِرَةُ وَلَهُمْ الدُّنْيَا ، قُلْتُ : بَلَى
”Wahai Ibnu Khathab, apakah engkau tidak rela jika bagian kita adalah kenikmatan akhirat dan bagian mereka adalah kenikmatan dunia?”Saya menjawab, “Tentu saya rela.” (HR. Muslim no. 2704, juga diriwayatkan oleh Bukhari dan lain-lain dengan lafal yang mirip)
Dalam hadits yang lain dijelaskan:
وعَنْ عَائِشَة رضي الله عنها قالت : (( دَخَلَتْ عَلَيَّ اِمْرَأَة فَرَأَتْ فِرَاش النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَبَاءَة مَثْنِيَّة ، فَبَعَثَتْ إِلَيَّ بِفِرَاشٍ حَشْوه صُوف ، فَدَخَلَ النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَآهُ فَقَالَ : رُدِّيهِ يَا عَائِشَة ، وَاَللَّه لَوْ شِئْتُ أَجْرَى اللَّه مَعِي جِبَال الذَّهَب وَالْفِضَّة ))
Dari Aisyah RA berkata: “Seorang wanita bertamu ke rumahku, maka ia melihat kasur Rasulullah SAW terbuat dari kain yang dibelah dua. Maka ia mengirimkan kepadaku sebuah kasur yang berisikan bulu domba. Suatu ketika Rasulullah SAW masuk ke rumahku dan melihat kasur hadiah yang empuk tersebut, maka beliau SAW bersabda: “Kembalikanlah kasur empuk itu, wahai Aisyah. Demi Allah, jika aku mau, niscaya Allah akan menggelontorkan kepadaku gunung emas dan perak.” (HR. Al-Baihaqi dalam Dalail an-Nubuwah dan Abu Syaikh dalam ats-Tsawab. Hadits ini dinyatakan hasan oleh syaikh al-Albani dalam Shahih at-Targhib wa at-Tarhib. Hadits ini memiliki banyak hadits penguat dengan lafal yang mirip)Saudaraku yang tercinta, muslimin dan muslimat…
Jika Anda memohon kepada Allah SWT limpahan nikmat berupa kelapangan harta, anak shalih, istri shalihat atau suami shalih, kesehatan, kepandaian, dan beragam kenikmatan duniawi lainnya…
Janganlah Anda lupa untuk memohon kepada Allah SWT nikmat yang lebih agung dan lebih utama…
Itulah nikmat akhirat, yaitu keselamatan dari siksa kubur dan siksa neraka….
Semoga Allah SWT menyelamatkan kita semua dari kedua siksa akhirat tersebut.
Wallahu a’lam bish-shawab
Diolah dari kitab Ad-Du’a karya syaikh Muhammad Sa’ad Abdud Daim hafizhahullah
(muhib al-majdi/arrahmah.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar